Bergas diketahui bahwa sebanyak 16 siswa 16 menilai sangat baik, 14 siswa 14 baik, 37 siswa 38 cukup baik, dan 30 siswa 31 kurang baik. Rata-
rata yang diperoleh adalah 57, maka pengaturan penyimpanan barang-barang yang dilakukan oleh guru IPS di SMP Swasta Kecamatan Bergas termasuk
kriteria cukup baik. Tabel 4.6. Pengaturan Penyimpanan Barang-Barang
Interval Skor Kriteria
Frekuensi Persentase
6,6 - 8,0 Sangat Baik
16 16
57 5,1 - 6,5
Baik 14
14 3,6 -5,0
Cukup Baik 37
38 2,0 - 3,5
Kurang Baik 30
31 Jumlah
97 100
Cukup Baik Sumber: Analisis Data Penelitian Tahun 2013
4.1.3.2. Pengelolaan Sosio-Emosional
Rohani 2004:130 menyatakan bahwa suasana sosio-emosional dalam kelas mempunyai pengaruh yang cukup besar terhadap proses belajar mengajar,
kegairahan siswa merupakan efektivitas tercapainya tujuan pengajaran. Pengelolaan sosio-emosional meliputi tipe kepemimpinan, sikap guru, suara guru,
dan pembinaan hubungan baik.
Sumber: Dokumentasi Peneliti Gambar 4.4. Kegiatan Belajar Mengajar
Berdasarkan Tabel 4.7. tentang pengelolaan sosio-emosional menunjukkan
sebanyak 34 siswa 35 menilai sangat baik, 42 siswa 43 baik, 19 siswa 19 cukup baik, dan 2 siswa 2 kurang baik. Rata-rata yang diperoleh adalah
76, sehingga pengelolaan sosio-emosional yang dilakukan guru IPS di SMP Swasta se-Kecamatan Bergas termasuk dalam kriteria baik.
Tabel 4.7. Pengelolaan Sosio-Emosional Interval Skor
Kriteria Frekuensi
Persentase 32,6 - 40,0
Sangat Baik 34
35 76
25,1 - 32,5 Baik
42 43
17,6 - 25,0 Cukup Baik
19 20
10,0 - 17,5 Kurang Baik
2 2
Jumlah 97
100 Baik
Sumber: Analisis Data Penelitian Tahun 2013 Mengenai variabel pengelolaan sosio-emosional untuk lebih detailnya
dapat dilihat dari deskripsi tiap-tiap sub variabel pengelolaan sosio-emosional sebagai berikut.
a. Tipe kepemimpinan
Peranan guru dan tipe kepemimpinan guru mewarnai suasana emosional di dalam kelas. Tipe kepemimpinan otoriter menghasilkan sikap siswa yang
submissive atau apatis tetapi dipihak lain juga menumbuhkan sikap yang agresif. Tipe kepemimpinan yang cenderung laissez-faire biasanya tidak produktif .Tipe
kepemimpinan guru yang demokratis lebih memungkinkan terbinanya sikap persahabatan guru dan siswa dengan dasar saling memahami dan saling
mempercayai. Sikap ini dapat membantu menciptakan iklim yang menguntungkan bagi terciptanya kondisi proses belajar mengajar yang optimal.
Berdasarkan Tabel 4.8. tentang tipe kepemimpinan guru IPS di SMP Swasta se-Kecamatan Bergas menunjukkan bahwa dari jumlah 97 siswa,
sebanyak 40 siswa atau 41 menilai sangat baik, 38 siswa atau 39 menilai baik, 16 siswa atau 16 cukup baik, dan 3 siswa 3 kurang baik. Rata-rata yang
diperoleh adalah 76, sehingga tipe kepemimpinan guru IPS di SMP Swasta se- Kecamatan Bergas termasuk dalam kriteria baik.
Tabel 4.8. Tipe Kepemimpinan Interval Skor
Kriteria Frekuensi
Persentase 9,76 - 12,00
Sangat Baik 40
41 76
7,51 - 9,75 Baik
38 39
5,26 - 7,50 Cukup Baik
16 16
3,00 - 5,25 Kurang Baik
3 3
Jumlah 97
100 Baik
Sumber: Analisis Data Penelitian Tahun 2013 b.
Sikap Guru Sikap guru dalam menghadapi siswa yang melanggar peraturan sekolah
adalah tetap sabar dan bersahabat dengan suatu keyakinan bahwa tingkah laku siswa dapat diperbaiki. Guru hendaknya bersikap adil dalam bertindak dan
menciptakan suatu kondisi yang menyebabkan siswa sadar terhadap kesalahannya dan ada dorongan untuk memperbaikinya.
Berdasarkan Tabel 4.9 tentang sikap guru diketahui sebanyak 51 siswa 53 menilai sangat baik, 22 siswa 23 baik, 21 siswa 22 cukup baik, dan
3 siswa 3 kurang baik. Rata-rata yang diperoleh adalah 77, maka sikap guru IPS di SMP Swasta se-Kecamatan Bergas termasuk dalam kriteria baik.
Tabel 4.9. Sikap Guru Interval Skor
Kriteria Frekuensi
Persentase 9,76 - 12,00
Sangat Baik 51
53 77
7,51 - 9,75 Baik
22 23
5,26 - 7,50 Cukup Baik
21 22
3,00 - 5,25 Kurang Baik
3 3
Jumlah 97
100 Baik
Sumber: Analisis Data Penelitian Tahun 2013 c.
Suara guru Suara guru mempunyai pengaruh dalam proses belajar mengajar. Suara
guru harus bervariasi sehingga tidak membosankan siswa yang mendengarnya dan terdorong untuk memperhatikan penjelasan guru secara maksimal. Berdasarkan
hasil penelitian pada Tabel 4.10. mengenai suara guru IPS di SMP Swasta se- Kecamatan Bergas Kabupaten Semarang diketahui bahwa sebanyak 28 siswa
29 menilai sangat baik, 26 siswa 27 baik, 39 siswa 40 cukup baik, dan 4 siswa 4 kurang baik. Rata-rata yang diperoleh adalah 75, sehingga
termasuk dalam kriteria baik. Tabel 4.10. Suara Guru
Interval Skor Kriteria
Frekuensi Persentase
6,6 - 8,0 Sangat Baik
28 29
75 5,1 - 6,5
Baik 26
27 3,6 -5,0
Cukup Baik 39
40 2,0 - 3,5
Kurang Baik 4
4 Jumlah
97 100
Baik Sumber: Analisis Data Penelitian Tahun 2013
d. Pembinaan Hubungan Baik
Terciptanya pembinaan hubungan baik antara siswa dengan guru diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi siswa seperti perasaan
gembira, penuh gairah dan semangat dalam kegiatan belajar yang sedang dilakukannya. Berdasarkan hasil penelitian pada Tabel 4.11. mengenai pembinaan
hubungan baik yang dilakukan oleh guru IPS di SMP Swasta se-Kecamatan Bergas diketahui sebanyak 52 siswa 54 menilai sangat baik, 21 siswa 22
baik, 21 siswa 22 cukup baik dan 3 siswa 3 kurang baik. Rata-rata yang diperoleh yaitu 83, sehingga termasuk dalam kriteria sangat baik.
Tabel 4.11. Pembinaan Hubungan Baik Interval Skor
Kriteria Frekuensi
Persentase 6,6 - 8,0
Sangat Baik 52
54 83
5,1 - 6,5 Baik
21 22
3,6 -5,0 Cukup Baik
21 22
2,0 - 3,5 Kurang Baik
3 3
Jumlah 97
100 Sangat Baik
Sumber: Analisis Data Penelitian Tahun 2013
4.1.3.3. Pengelolaan Organisasional