2.3 Konseling
Perorangan Menggunakan Pendekatan Behavioral Dengan Teknik Pengelolaan Diri
2.3.1 Konseling Perorangan
2.3.1.1 Pengertian Konseling Perorangan
Secara etimologis istilah konseling berasal dari bahasa latin, yaitu “consilium” yang berarti “dengan” atau “bersama” yang dirangkai dengan kata
“menerima” atau “memahami”. Jadi konseling dapat diartikan sebagai suatu proses pemberian bantuan yang dilakukan melalui wawancara konseling oleh
seorang ahli yang disebut konselor kepada individu yang sedang mengalami suatu masalah disebut klien yang bermuara pada teratasinya masalah yang
dihadapi klien Prayitno, 2004: 105.
Sedangkan konseling perorangan menurut Prayitno 2004: 1 adalah layanan konseling yang diselenggarakan oleh seorang konselor terhadap seorang
klien dalam rangka pengentasan masalah pribadi klien. Dalam suasana tatap muka dilaksanakan interaksi langsung antara klien dan konselor, membahas berbagai hal
tentang masalah yang dialami klien. Pembahasan tersebut bersifat mendalam menyentuh hal-hal penting tentang diri klien bahkan sangat penting yang boleh
jadi penyangkut rahasia pribadi klien; bersifat meluas meliputi berbagai sisi yang menyangkut permasalahan klien; namun juga bersifat spesifik menuju kearah
pengentasan masalah. Dengan demikian pengertian konseling perorangan mempunyai makna
spesifik dalam arti pertemuan konselor dengan klien secara individual, dimana terjadi hubungan konseling yang bernuansa rapport, dan konselor berupaya
memberikan bantuan untuk pengembangan pribadi klien serta klien dapat mengantisipasi masalah-masalah yang dihadapi. Pemberian layanan konseling ini
ditujukan untuk membantu klien yang mengalami kesulitan, mengalami hambatan dalam mencapai tugas-tugas perkembangannya. Melalui konseling, klien dibantu
untuk mengidentifikasi masalah, penyebab masalah, penemuan alternatif pemecahan masalah, dan pengambilan keputusan secara lebih tepat. Konseling ini
dapat dilakukan secara individual. Dengan ini diharapkan konseling perorangan diharapkan dapat mengatasi kebiasaan mengkonsumsi minuman keras.
2.3.1.2 Tujuan Konseling Perorangan