3.3 Variabel Penelitian
3.3.1 Identifikasi Variabel
Didalam suatu penelitian dibutuhkan variabel untuk diteliti. Menurut Sugiyono 2008: 38 variabel penelitian merupakan gejala yang menjadi fokus
peneliti untuk diamati. Variabel itu sebagai atribut dari sekelompok orang atau objek yang mempunyai variasi antara satu dengan lainnya dalam kelompok itu.
Sedangkan menurut Arikunto 2006: 96 variabel penelitian adalah objek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian.
Variabel penelitian dibagi menjadi 2 macam, yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Menurut Sugiyono 2008: 39 variabel bebas dan variabel terikat
dapat dijelaskan sebagai berikut : 1
Variabel Independen bebas Varibel bebas adalah variabel yang menjadi sebab timbulnya
atau berubahnya variabel dependen variabel terikat. 2
Variabel Dependen terikat Varibel dependen merupakan variabel yang dipengaruhi atau
yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas.
Dalam penelitian ini ada dua variabel yakni konseling perorangan menggunakan pendekatan behavioral dengan teknik pengelolaan diri sebagai
variabel bebas, dan kebiasaan mengkonsumsi minuman keras sebagai variabel terikat.
3.3.2 Definisi Operasional
Definisi operasional adalah definisi yang disusun berdasarkan apa yang diamati dan diukur tentang variabel itu. Definisi operasional penelitian ini adalah:
1. Kebiasaan Mengkonsumsi Minuman Keras
Kebiasaan minuman keras adalah kebiasaan mengkonsumsi minuman- minuman beralkohol atau minuman keras yang dapat menyebabkan hilangnya
kesadaran bagi peminumnya dan menyebabkan efek ketagihan bagi peminumnya sehingga umumnya pecandu minuman keras sulit sekali untuk berhenti dari
kebiasaannya tersebut. Dalam penelitian ini yang menjadi indikator adalah; 1 Gejala fisik meliputi pembicaraan cadel, cara jalan yang tidak mantap, gemetaran
kasar pada tangan, jantung berdebar-debar dan berkeringat berlebihan, 2 Gejala perilaku meliputi tindakan kekerasan, ketidakmampuan menilai realistis, dan
gangguan dalam fungsi sosial dan pekerjaan, dan 3 Gejala psikologik meliputi perubahan alam perasaan, gangguan konsentrasi, kecemasan.
2. Konseling Perorangan Menggunakan Pendekatan Behavior dengan teknik
Pengelolaan Diri Konseling perorangan mempunyai makna spesifik dalam arti pertemuan
konselor dengan klien secara individual, dimana terjadi hubungan konseling yang bernuansa rapport, dan konselor berupaya memberikan bantuan untuk
pengembangan pribadi klien serta klien dapat mengantisipasi masalah-masalah yang dihadapi. Dalam penelitian ini pendekatan yang digunakan adalah
pendekatan behavioral. Pendekatan behavioral menaruh perhatian pada upaya perubahan perilaku yang tampak pada individu. Pendekatan teori behavioral
dengan teknik pengelolaan diri merupakan suatu teknik dalam terapi kognitif behavioral yang memberikan ketrampilan kepada konseli untuk dapat mengontrol
perilakunya dan mengarahkannya ke arah yang lebih efektif. Teknik ini bertujuan untuk mengatasi kebiasaan mengkonsumsi minuman keras.
3.4
Populasi dan Sampel Penelitian
3.4.1 Populasi.