2.2.2 Pengertian Minuman Keras
Menurut Hawari 2001: 161, minuman keras adalah jenis minuman yang mengandung alkohol, tidak peduli berapa kandungan alkohol di dalamnya.
Alkohol termasuk zat adiktif, artinya zat tersebut dapat menimbulkan adiksi addiction yaitu ketagihan dan ketergantungan. Pemakaian minuman keras dapat
dapat menimbulkan gangguan mental organic GMO, yaitu gangguan dalam fungsi berfikir, perasaan, dan perilaku.
Menurut Ghazali 2002: 119-120 dalam istilah agama Islam minuman keras juga disebut khamer atau arak. Yang artinya adalah bahan yang
mengandung alkohol yang memabukkan. Salah seorang penyelidik mengatakan, bahwa tidak ada bahaya lebih parah yang diderita oleh manusia, selain bahaya
arak khamer. Kalau diadakan penyelidikan secara teliti di rumah-rumah sakit, bahwa kebanyakan orang yang gila dan mendapat gangguan saraf adalah
disebabkan minum arak. Miras yang berkadar rendah diperoleh dari fermentasi buah, biji, dan umbi
seperti anggur, apel, beras atau singkong. Miras yang berkadar tinggi diperoleh melalui proses penyulingan seperti wiski, vodka, atau rum. Miras memiliki
kemampuan untuk menekan aktifitas saraf pusat sehingga mengurangi rasa malu atau cemas, jika miras diminum secara berlebihan, peminumnya akan keracunan
etanol. Pada organ tubuh, alkohol yang berlebihan akan merusak jaringan otak secara permanen sehingga mengganggu daya ingat, kemampuan belajar dan daya
penalaran. Pemakaian miras secara terus menerus dalam kadar yang tinggi dapat pula merusak fungsi organ tubuh seperti ginjal dan hati.
Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan minuman keras merupakan minuman dengan kadar alkohol tetentu yang apabila dikonsumsi seseorang dengan berlebih
dapat menyebabkan rasa mabuk atau tidak sadar diri. Miras atau yang biasa disebut alkohol merupakan senyawa alifatis etil alkohol dan tergolong kelompok
alkohol, sehingga akhirnya dikenal alkohol saja.
2.2.3 Pengertian Kebiasaan Mengkonsumsi Minuman Keras