14
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
Dalam bab ini pembahasan tinjauan pustaka akan disajikan secara berturut-turut meliputi: 1 Penelitian Terdahulu, 2 Kebiasaan Mengkonsumsi
Minuman Keras, 3 Konseling Perorangan, 4 Pendekatan Konseling Behavioral, 5 Teknik Pengelolaan Diri, 6 Mengatasi Kebiasaan Mengkonsumsi Minuman
Keras dengan Konseling Behavioral.
2.1 Penelitian Terdahulu
Penelitian ini selain menggunakan buku-buku dan artikel internet sebagai literatur, juga merujuk pada beberapa penelitian terdahulu yang berkaitan. Adapun
penelitian terdahulu yang digunakan sebagai rujukan adalah penelitian yang dilakukan Yeni Fitriana tentang penanganan kebiasaan merokok melalui
konseling behavioristik dengan teknik pengelolaan diri, diketahui bahwa kebiasaan merokok dikalangan pelajar semakin memprihatinkan. Salah satu jalan
keluar untuk menghentikan kebiasaan merokok yang mungkin dilakukan adalah menggunakan konseling behavioral dengan teknik pengelolaan diri. Teknik
pengelolaan diri adalah suatu strategi pengubahan perilaku yang dalam prosesnya individu mengarahkan perubahan perilakunya sendiri.
Hasil penelitian menunjukan sebelum diberikan konseling ada siswa yang termasuk kategori perokok ringan, sedang dan berat. Berdasarkan hasil konseling
maka dapat disimpulkan bahwa kebiasaan merokok siswa belum dapat dihentikan
secara total melalui konseling behavioral dengan teknik pengelolaan diri, siswa hanya dapat mengurangi konsumsi merokoknya Fitriana 2010: vii.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh M. Kuunders tentang penyebab dan faktor resiko penggunaan alkohol 2009 dijelaskan bahwa ada
korelasi yang kuat antara tembakau dan alkohol. Orang yang minum minuman keras beralkohol sangat mungkin untuk merokok dan sebaliknya. Perokok berat
juga lebih mungkin untuk menjadi peminum berat. Dari pembahasan tersebut diatas terbukti bahwa ada korelasi yang kuat
antara merokok dengan alkohol. Dari penelitian tersebut akan memperkuat pada penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti yaitu mengenai upaya mengatasi
kebiasaan mengkonsumsi minuman keras melalui konseling perorangan menggunakan pendekatan konseling behavioral dengan teknik pengelolaan diri.
2.2 Kebiasaan Mengkonsumsi Minuman Keras