memberikan bantuan untuk pengembangan pribadi klien serta klien dapat mengantisipasi masalah-masalah yang dihadapi. Pemberian layanan konseling ini
ditujukan untuk membantu klien yang mengalami kesulitan, mengalami hambatan dalam mencapai tugas-tugas perkembangannya. Melalui konseling, klien dibantu
untuk mengidentifikasi masalah, penyebab masalah, penemuan alternatif pemecahan masalah, dan pengambilan keputusan secara lebih tepat. Konseling ini
dapat dilakukan secara individual. Dengan ini diharapkan konseling perorangan diharapkan dapat mengatasi kebiasaan mengkonsumsi minuman keras.
2.3.1.2 Tujuan Konseling Perorangan
Menurut Prayitno 2004: 4 menjelaskan bahwa tujuan umum layanan konseling perorangan adalah pengentasan masalah klien dengan demikian, fungsi
pengentasan sangat dominan. Sedangkan tujuan khusus layanan konseling perorangan meliputi :
1 melalui layanan konseling perorangan klien memahami seluk-
beluk masalah
yang dialami
secara mendalam
dan komprehensif, serta positif dan dinamis fungsi pemahaman;
2 pemahaman itu mengarah kepada dikembangkannya persepsi
dan sikap serta kegiatan demi terentaskannya secara spesifik masalah yang dialami klien itu fungsi pengentasan;
3 pengembangan dan pemeliharaan potensi klien dan berbagai
unsur positif yang ada pada dirinya merupakan latar belakang pemahaman dan pengentasan masalah klien dapat tercapai
fungsi pengembanganpemeliharaan;
4 pengembanganpemeliharaan potensi dan unsur-unsur positif
yang ada pada diri klien, diperkuat oleh terentaskannya masalah, akan merupakan kekuatan bagi tercegah menjalarnya masalah
yang sekarang sedang dialami itu, serta diharapkan tercegah pula masalah-masalah baru yang mungkin timbul fungsi
pencegahan;
5 apabila masalah yang dialami klien menyangkut dilanggarnya
hak-hak klien sehingga klien teraniaya dalam kadar tertentu,
layanan konseling perorangan dapat menangani sasaran yang bersifat advokasi fungsi advokasi.
2.3.1.3 Komponen Dalam Konseling Perorangan
Dalam layanan konseling perorangan berperan dua pihak, yaitu seorang konselor dan seorang klien. Konselor adalah seorang ahli dalam bidang konseling
yang memiliki wewenang dan mandat secara professional untuk melaksanakan kegiatan pelayanan konseling. Dalam layanan konseling perorangan, konselor
menjadi aktor yang secara aktif mengembangkan proses konseling melalui dioperasionalkannya pendekatan, teknik dan asas-asas konseling terhadap klien.
Dalam proses konseling, selain media pembicaraan verbal, konselor juga dapat menggunakan media tulisan, media elektronik, dan media pembelajaran lainnya,
serta media pengembangan tingkah laku. Sedangkan klien adalah seorang individu yang sedang mengalami
masalah, atau setidak-tidaknya sedang mengalami sesuatu yang ingin ia sampaikan kepada orang lain. Klien datang dan bertemu konselor dengan cara
yang berbeda-beda. Kedatangan klien bertemu konselor disertai dengan kondisi tertentu yang ada pada diri klien itu sendiri. Adapun latar belakang dan kondisi
klien yang datang menemui konselor, semuanya itu perlu mendapatkan perhatian dan penanganan sepenuhnya oleh konselor Prayitno, 2004: 6.
2.3.1.4 Asas Dalam Konseling Perorangan