Dari definisi diatas pembelajaran dimaksudkan untuk menghasilkan belajar, situasi eksternal harus dirancang sedemikian rupa untuk mengaktifkan, mendukung,
dan mempertahankan proses internal yang terdapat dalam setiap peristiwa belajar.
1.5.3 Pembelajaran Ekspositori
Pembelajaran ekspositori merupakan suatu pendekatan pembelajaran dimana bahan pelajaran yang disajikan telah disusun secara finalsampai bentuk akhir. Siswa
belajar dengan menerima bahan yang telah disusun secara final dan guru menyampaikannya dengan ceramah. Karakteristik khusus dari model pembelajaran
ekspositori adalah guru lebih mendominasi kegiatan, yaitu guru mengontrol alur pelajaran dengan menyampaikan informasi dan mendemonstrasikan penyelesaian
suatu soal.
Tersedia http:amalianurjannah.files.wordpress.com20130511-
pendekatan pembelajaran-ekspositori.pdf diakses 27 desember 2014.
1.5.4 Model Pembelajaran Matematika Realistik
Menurut Fauzan Sembiring, 2010 Salah satu permasalahan terbesar denganmatematika modern ialah menyajikan matematika sebagai produk jadi, siap
pakai, abstrak, dan diajarkan secara mekanistik: guru mendiktekan rumus dan prosedur ke siswa. Untuk mengatasi permasalahan yang ada maka sekelompok
pendidik Matematika mencari pengganti matematika modern yaitu dengan mengadaptasi RME Realistic Mathematics Education. RME adalah model
pembelajaran yang berkembang pertama kali di Belanda yang dipelopori oleh Hans Freudenthal, RME bertumpu pada realitas dalam kehidupan sehari-hari. Di Indonesia
adaptasi RME itu nama lengkapnya “Pendidikan Matematika Realistik Indonesia” PMRI, yang dapat disingkat menjadi “Pendidikan Matematika Realistik”, dan
secara operasional sering disebut “Pembelajaran Matematika Realistik PMR. Jadi, Pendidikan Matematika Realistik Indonesia adalah Pendidikan Matematika sebagai
hasil adaptasi dari RME Realistic Mathematics Education yang telah diselaraskan dengan kondisi budaya, geografi, dan kehidupan masyarakat Indonesia Suryanto
dkk, 2010:37. Model Pembelajaran Matematika Realistik Indonesia PMRI adalah suatu model
pembelajaran yang menempatkan realitas dan pengalaman peserta didik sebagai titik awal pembelajaran dimana peserta didik diberi kesempatan untuk mengkonstruksi
sendiri pengetahuan matematika formalnya melalui masalah-masalah realitas yang ada Pitaloka, Susilo, Mulyono, 2012. Permasalahan realistik dalam Pendidikan
Matematika Realistik digunakan sebagai fondasi dalam membangun konsep matematika atau disebut juga sebagai sumber untuk pembelajaran Wijaya, 2012.
1.5.5 Pendekatan Scientific