∑
∑
Keterangan : : Skor pada belah awal dikurangi skor pada belah akhir.
: Jumlah peserta tes Arikunto, 2007:109-110
Kriteria pengujian reliabilitas tes yaitu nilai dikonsultasikan dengan
. Jika maka item tes yang diuji cobakan reliabel.
Berdasarkan analisis tes uji coba untuk materi aritmatika sosial diperoleh = 1,03. Dari
product moment diperoleh untuk
dan taraf signifikan
adalah 0,368. Karena sehingga soal reliabel.
Untuk analisis tes uji coba materi persamaan linear satu variabel diperoleh =
0,696. Dari product moment diperoleh
untuk dan taraf signifikan
adalah 0,355. Karena sehingga soal reliabel. Perhitungan
selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 28 dan 33.
3.4.1.3 Analisis Taraf Kesukaran
Suatu tes tidak boleh terlalu mudah, dan juga tidak boleh terlalu sukar. Sebuah item soal yang tergolong baik dan ideal adalah soal yang tingkat
kesukarannya rata-rata, artinya tidak terlalu sukar dan tidak terlalu sulit Arikunto, 2007:207.
Bilangan yang menunjukkan sukar dan mudahnya sesuatu disebut indeks
kesukaran difficult index. Besarnya indeks kesukaran antara 0,00 sampai 1,00.
Indeks kesukaran ini menunjukkan tingkat kesukaran soal.
0,00 1,00
Sukar Mudah
Rumus yang digunakan untuk mengukur tingkat kesukaran soal adalah:
Arikunto, 2007:208. Untuk menginterpolasikan tingkat kesukaran soal digunakan tolak ukur sebagai
berikut. Kriteria:
TK 70 : item mudah
TK 30 - 70 : item sedang
TK 30 : item sukar Arikunto, 2007:210
Berdasarkan analisis uji coba untuk materi aritmatika diperoleh empat soal dengan kriteria mudah yaitu soal nomor 3, 4, 6, 9 dan lima soal dengan kriteria
sedang yaitu soal nomor 1, 2, 5, 7, 8 serta satu soal dengan kriteria sukar yaitu soal nomor 10. Analisis uji coba untuk materi persamaan linear satu variabel diperoleh
empat soal dengan kriteria mudah yaitu soal nomor 1, 2, 4, 5 dan lima soal dengan kriteria sedang yaitu soal nomor 3,6,7, 8, 9 serta satu soal dengan kriteria sukar yaitu
soal nomor 10. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 29 dan 34.
3.4.1.4 Analisis Daya Pembeda
Daya pembeda soal adalah kemampuan soal untuk membedakan antara siswa yang pandai berkemampuan tinggi dengan siswa yang bodoh berkemampuan
rendah. Bagi soal yang dapat dijawab benar oleh siswa pandai maupun bodoh maka soal tersebut tidak baik karena tidak mempunyai daya pembeda Arikunto, 2007:
211. Rumus untuk menentukan indeks diskriminasi pada butir soal uraian adalah.
dengan: = Jumlah peserta tes.
= Banyaknya peserta kelompok atas
.
= Banyaknya peserta kelompok bawah. = Banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal itu dengan benar.
= Banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal itu dengan benar. = Proporsi peserta kelas atas yang menjawab soal itu dengan benar.
= Proporsi peserta kelas bawah yang menjawab soal itu dengan benar. Tabel 3.1 Kategori Daya Pembeda
Indeks Diskriminasi D Klasifikasi
Jelek poor Cukup Satisfactory
Baik good Baik sekali excellent
D bernilai negative Tidak baik
Arikunto, 2007: 211 Dari 10 soal yang telah diuji cobakan untuk materi aritmatika sosial
diperoleh satu soal dengan kriteria baik yaitu soal nomor 7, enam soal dengan kriteria cukup baik yaitu soal nomor 1, 2, 3, 5, 8, 9 dan satu soal dengan kriteria jelek yaitu
soal nomor 10. Sedangkan untuk materi persamaan linear satu variabel dari 10 soal yang telah diuji cobakan diperoleh empat soal dengan kriteria baik yaitu soal nomor
2, 7, 8, 9, empat soal dengan criteria cukup baik yaitu soal nomor 3, 4, 6, 10 dan dua soal dengan kriteria jelek yaitu nomor 1, dan 5. Perhitungan selengkapnya dapat
dilihat pada Lampiran 30 dan 35.
3.5 Analisis Data Awal