Populasi Model Penentuan Subjek Penelitian

77 BAB 3 METODE PENELITIAN

3.1 Model Penentuan Subjek Penelitian

3.1.1 Populasi

Sugiyono 2009 menyatakan bahwa populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas VII SMP Negeri 29 Semarang tahun pelajaran 20142015. 3.1.2 Sampel dan Teknik Sampling Sugiyono 2009 menyatakan bahwa sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Pengambilan sampel pada penelitian ini ditentukan dengan teknik cluster random sampling. Teknik ini digunakan karena memperhatikan ciri-ciri antara lain siswa mendapat materi berdasar kurikulum yang sama, siswa yang menjadi objek penelitian duduk pada tingkat kelas yang sama dan pembagian kelas tidak ada kelas unggulan. Pada penelitian ini diambil 3 kelas, dua kelas untuk kelas eksperimen, satu kelas untuk kelas kontrol. Dengan cara mengambil nilai dari UAS matematika semester 1 kelas VII sehingga diperoleh nilai awal untuk menentukan bahwa sampel penelitian berasal dari kondisi yang sama atau homogen. Setelah itu kita dapat memilih secara acak dua kelas sebagai kelas eksperimen yang masing-masing dikenai model pembelajaran realistik scientificyaitu siswa kelas VIID dan dikenai model pembelajaran realistic mathematics educationyaitu siswa kelas VIIF serta satu kelas kontrol yang dikenai model pembelajaran ekspositori yaitu siswa kelas VIIE. Pengambilan sampel dalam penelitian ini ditentukan dengan teknik clusterrandom sampling. Hal ini dilakukan setelah memperhatikan ciri-ciri sebagai berikut. a. Buku sumber yang digunakan sama. b. Siswa mendapatkan materi berdasarkan kurikulum yang sama. c. Siswa yang menjadi objek penelitian duduk pada tingkat yang sama. d. Pembagian kelas tidak berdasarkan rangking. Dengan menggunakan teknik cluster random sampling diperoleh tiga kelas sebagai kelas sampel dan dipilih satu kelas uji coba.

3.1.3 Variabel Penelitian

Dokumen yang terkait

KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN CORE PENDEKATAN REALISTIK BERBANTUAN EDMODO TERHADAP PENINGKATAN LITERASI MATEMATIKA DAN RASA INGIN TAHU

1 22 480

EFEKTIVITAS MODEL CPS BERPENDEKATAN REALISTIK BERBANTUAN EDMODO BERORIENTASI PISA TERHADAP KEMAMPUAN LITERASI MATEMATIKA DAN KEMANDIRIAN

96 284 511

PENINGKATAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN Peningkatan Kemampuan Komunikasi Matematika Melalui Pendekatan Pembelajaran Matematika Realistik.

0 3 18

PENINGKATAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN Peningkatan Kemampuan Komunikasi Matematika Melalui Pendekatan Pembelajaran Matematika Realistik.

0 2 14

PENDAHULUAN Peningkatan Kemampuan Komunikasi Matematika Melalui Pendekatan Pembelajaran Matematika Realistik.

1 4 5

PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH SISWA MELALUI PENDEKATAN SCIENTIFIC DENGAN MODEL INQUIRY Peningkatan Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa Melalui Pendekatan Scientific Dengan Model Inquiry Learning Dalam Pembelajaran Matematika (PTK Pembelajaran Ma

0 2 16

`PENINGKATAN KOMUNIKASI MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN SCIENTIFIC DENGAN MODEL DISCOVERY Peningkatan Komunikasi Matematika Melalui Pendekatan Scientific Dengan Model Discovery Learning Kelas VII Semester Genap SMP Negeri 24 Surakarta.

0 4 12

Kemampuan Literasi Matematika dan PISA

0 0 12

Mengembangkan Literasi Matematika Siswa Sekolah Dasar melalui Pembelajaran Matematika Realistik Indonesia

0 3 10

PENINGKATAN KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN REALISTIK Alkusaeri

0 0 12