Teori Belajar Bruner Teori Belajar Vygotsky

dengan realitas, 5 adanya perubahan sebagai pribadi.Konsep tentang belajar telah banyak didefinisikan oleh para pakar,sehingga terdapat beberapa teori belajar yang medasari penelitian ini.

2.1.3 Teori Belajar

2.1.3.1 Teori Belajar Bruner

Bruner mengusulkan teori yang disebut free discovery learning. Teori ini menjelaskan bahwa proses belajar akan berjalan dengan baik dan kreatif jika guru memberi kesempatan kepada siswa untuk menemukan suatu aturan termasuk konsep, teori, definisi, dan sebagainya melalui contoh-contoh yang menggambarkan mewakili aturan yang menjadi sumbernya. Siswa dibimbing untuk mengetahui kebenaran umum Siregar Nara, 2014:34. Keuntungan belajar menemukan adalah sebagai berikut: Siregar Nara, 2014:34. a Menimbulkan rasa ingin tahu siswa, dapat memotivasi untuk menemukan jawaban-jawaban. b Menimbulkan keterampilan memcahkan masalah secara mandiri dan mengharuskan siswa untuk menganalisa dan memanipulasi informasi. Dengan demikian keterkaitan penelitian ini dengan teori Bruner adalah siswa menemukan sendiri suatu aturan termasuk konsep, teori, definisi, dan sebagainya.

2.1.3.2 Teori Belajar Vygotsky

Teori Vygotsky menekankan pada hakekat sosiokultural dari pembelajaran. Vygotsky berbeda dengan pendapat Piaget yang menyatakan bahwa faktor utama yang mendorong perkembangan kognitif seseorang adalah motivasi atau daya dari si individu sendiri untuk mau belajar dan berinteraksi dengan lingkungan. Vygotsky justru berpendapat bahwa interaksi sosial yaitu interaksi individu tersebut dengan orang-orang lain merupakan faktor yang terpenting yang mendorong atau memicu perkembangan kognitif seseorang. Sebagai contoh seorang anak yang belajar berbicara sebagai akibat dari interaksi anak itu dengan orang- orang disekelilingnya, terutama orang yang lebih dewasa orang- orang yang sudah lebih mahir berbicara daripada si anak. Interaksi dengan orang-orang lain memberikan rangsangan dan bantuan bagi si anak untuk berkembang. Proses-proses mental yang dilakukan atau dialami oleh seorang anak dalam interaksinya dengan orang-orang lain diinternalisasi oleh si anak. Dengan cara ini kemampuan kognitif anak berkembang Rusyida, 2013:31. Menurut Trianto dalam Rusyida, 2013: 33 Ada empat prinsip kunci dari teori vygotsky, yaitu : 1 Penekanan pada hakikat sosiokultural dari pembelajaran the sociocultural nature of learning. 2 Zona perkembangan terdekat zone of proximal development. 3 Pemagangan kognitif cognitive appr enticenship. 4 Perancah scaffolding. Pada prinsip pertama vygotsky menekankan pentingnya interaksi sosial dengan orang lain orang dewasa dan teman sebaya yang lebih mampu dalam proses pembelajaran. Prinsip kedua dari Vygotsky adalah bahwa ide peserta didik belajar paling baik apabila berada pada zona perkembangan terdekat mereka, yaitu tingkat perkembangan sedikit diatas tingkat perkembangan anak saat ini. Prinsip ketiga dari teori Vygotsky adalah menekankan pada kedua-duanya, hakikat sosial dari belajar dan zona perkembangan. Siswa dapat menemukan sendiri solusi dari permasalahan melalui bimbingan dari teman sebaya atau pakar. Prinsip keempat, Vygotsky memunculkan konsep scaffolding, yaitu memberikan sejumlah besar bantuan kepada peserta didik selama tahap-tahap awal pembelajaran, dan kemudian mengurangi bantuan tersebut untuk selanjutnya member kesempatan peserta didik untuk mengambil alih tanggung jawab yang semakin besar segera setelah ia dapat melakukannya. Bantuan tersebut dapat berupa bimbingan atau petunjuk, peringatan, dorongan ataupun yang lainnya Trianto dalam Rusyida, 2013:33. Dengan demikian keterkaitan penelitian ini dengan teori vygotsky adalah interaksi sosial dan hakikat sosial bahwa siswa melakukan pekerjaan diperkenankan untuk berkelompok kecil serta merangsang siswa untuk aktif bertanya dan berdiskusi .

2.1.3.3 Teori Belajar Ausebel

Dokumen yang terkait

KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN CORE PENDEKATAN REALISTIK BERBANTUAN EDMODO TERHADAP PENINGKATAN LITERASI MATEMATIKA DAN RASA INGIN TAHU

1 22 480

EFEKTIVITAS MODEL CPS BERPENDEKATAN REALISTIK BERBANTUAN EDMODO BERORIENTASI PISA TERHADAP KEMAMPUAN LITERASI MATEMATIKA DAN KEMANDIRIAN

96 284 511

PENINGKATAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN Peningkatan Kemampuan Komunikasi Matematika Melalui Pendekatan Pembelajaran Matematika Realistik.

0 3 18

PENINGKATAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN Peningkatan Kemampuan Komunikasi Matematika Melalui Pendekatan Pembelajaran Matematika Realistik.

0 2 14

PENDAHULUAN Peningkatan Kemampuan Komunikasi Matematika Melalui Pendekatan Pembelajaran Matematika Realistik.

1 4 5

PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH SISWA MELALUI PENDEKATAN SCIENTIFIC DENGAN MODEL INQUIRY Peningkatan Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa Melalui Pendekatan Scientific Dengan Model Inquiry Learning Dalam Pembelajaran Matematika (PTK Pembelajaran Ma

0 2 16

`PENINGKATAN KOMUNIKASI MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN SCIENTIFIC DENGAN MODEL DISCOVERY Peningkatan Komunikasi Matematika Melalui Pendekatan Scientific Dengan Model Discovery Learning Kelas VII Semester Genap SMP Negeri 24 Surakarta.

0 4 12

Kemampuan Literasi Matematika dan PISA

0 0 12

Mengembangkan Literasi Matematika Siswa Sekolah Dasar melalui Pembelajaran Matematika Realistik Indonesia

0 3 10

PENINGKATAN KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN REALISTIK Alkusaeri

0 0 12