3.1.3.2 Variabel Terikat
Variabel terikat pada penelitian ini adalah kemampuan literasi matematika siswa berdasarkan penilaian PISA pada konten quantity dengan materi aritmatika
sosial serta pada konten change and relationship dengan materi persamaan linear satu variabel.
3.1.4 Desain Penelitian
Penelitian ini menggunakan desain concurrent embedded campuran tidak berimbang. Dalam penelitian ini untuk menjawab rumusan masalah yang telah
dirumuskan peneliti menggunakan 70 metode kuantitatif dan 30 metode kualitatif secara bersama-sama dalam waktu yang sama, tetapi independen untuk menjawab
rumusan masalah yang sejenis. Peneliti menggunakan desain concurrent embedded karena dengan metode ini peneliti dapat mengumpulkan dua macam data kuantitatif dan
kulitatif secara simultan, dalam satu tahap pengumpulan data. Dengan demikian data yang diperoleh menjadi lengkap dan lebih akurat.
3.1.5 Langkah – Langkah Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian kombinasi model concurrent embedded dengan langkah
– langkah sebagai berikut.
1 Menentukan populasi 2 Meminta kepada guru nilai UAS matematika kelas VII semester 1 dari
kelas VIID s.d VIIH. Data tersebut diuji normalitas dan homogenitas.
Setelah dianalisis dipilih tiga kelas yang memiliki kemampuan awal yang sama.
3 Menentukan sampel-sampel dengan memilih 3 kelas siswa secara random sampling dari populasi yang ada. Setelah itu menentukan kelas
yang dijadikan kelas eksperimen dan kelas kontrol. 4 Menguji kesamaan rata-rata nilai UAS matematika kelas eksperimen
dan kelas kontrol menggunakan uji kesamaan rata-rata uji anava. 5 Memberikan Tes Kemampuan Literasi Matematika Siswa TKLM
PISA pada kelas uji coba untuk mengetahui validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, dan daya beda item tes. Setelah dianalisis pada
faktor-faktor tersebut, diambil beberapa soal yang sesuai kiteria untuk mengevaluasi kelas eksperimen 1, kelas eksperimen 2, dan kelas
kontrol. 6 Memberikan pretest pada kelas eksperimen dan kelas kontrol dengan
materi yang sama serta memberikan angket untuk mengetahui respon siswa terhadap penilaian bertipe PISA dan pengetahuan siswa tentang
PISA sebelum dikenai perlakuan. 7 Memberi perlakuan pada kelas eksperimen 1 dengan menggunakan
model pembelajaran realistik pendekatan scientific dan memberi perlakuan pada kelas eksperimen 2 dengan model pembelajaran
realistik atau realistic mathematics education serta kelas kontrol dengan menggunakan model pembelajaran ekspositori.
8 Memberi posttest pada kelas eksperimen dan kelas kontrol dengan materi soal yang sama seperti pretest serta memberi angket untuk
mengetahui respon dan pengetahuan siswa tentang PISA serta kesulitan yang dialami siswa dalam mengerjakan soal bertipe PISAsetelah
dikenai perlakuan. 9 Setelah data kuantitatif dan kualitatif yaitu hasil pretest dan posttest
serta angket siswa telah terkumpul, kemudian hasil prê test dan posttest dianalisis secara kuantitatif, sedangkan angket dianalisis secara
kualitatif. 10 Melakukan wawancara pada perwakilan siswa kelas eksperimen 1 dan
kelas eksperimen 2 yang memperoleh nilai tertinggi, rata-rata dan nilai terendah untuk memperkuat hasil penelitian.
11 Menyimpulkan apakah data yang diperoleh saling memperkuat, memperlemah, atau bertentangan.
12 Menyimpulkan apakah ada peningkatan literasi matematika di kelas eksperimen 1.
Berdasarkan uraian langkah-langkah penelitian eksperimen1, eksperimen2, dan kontrol diatas. Skema langkah-langkah penelitian dapat dilihat pada gambar
sebagai berikut.
POPULASI Kelas VIID s.d VIIH SMPN 29 Semarang
Teknik random sampling Uji normalitas dan homogenitas populasi
Sampel
Pembelajaran Model
Ekspositori Eksperimen 1
Eksperimen 2 Kontrol
Uji Coba
Pre Test
Pembelajaran Model Realistik Pendekatan Scientific
Pembelajaran Model
Realistik Realistic
Mathematics Education Instrumen
hasil analisis uji coba valid
dan reliabel
Analisis uji coba instrumen
Post test angket
angket
Kemampuan literasi matematika
Uji normalitas, homogenitas sampel
Hipotesis 1 Hipotesis 2
Hipotesis 3 Analisis angket
Gambar 3.1 Langkah-Langkah Penelitian
Kemampuan literasi matematika
Uji normalitas, homogenitas sampel
Hipotesis 1 Hipotesis 2
Hipotesis 3 Analisis angket
Kemampuan literasi kelas eksperimen lebih
baik dari kelas kontrol Kemampuan literasi
matematika siswa kelas eksperimen 1 tuntas
klasikal
Terjadi peningkatan literasi matematika
di kelas
eksperimen 1 Kualitas pembelajaran
model realistik pendekatan scientific berkategori baik
Wawancara untuk
mengetahui kesulitan
siswa mengerjakan soal Setara PISA
Terjadi peningkatan literasi matematika melalui pembelajaran realistik pendekatan scientific.
3.2 Metode Pengumpulan Data
3.2.1 Metode Dokumentasi
Metode dokumentasi digunakan untuk mendapatkan data mengenai nama dan banyaknya siswa yang menjadi anggota populasi dan untuk menentukan anggota
sampel. 3.2.2
Metode Tes
Metode tes digunakan untuk memperoleh data tentang kemampuan literasi matematika siswa sebelum dikenai perlakuan dan sesudah dikenai perlakuan.
Sebelum dilakukan tes, soal terlebih dahulu diujicobakan pada kelas uji coba. Uji coba dilakukan untuk mengetahui tingkat kesahihan dan keabsahan tes yang meliputi
validitas, reliabilitas, taraf kesukaran dan daya pembeda dari tiap-tiap butir soal. Setelah teruji validitas, reliabilitas soal, sebelum dikenai perlakuan kelas eksperimen
dan kelas kontrol diberikan pre test untuk mengetahui kemampuan literasi awal siswa, setelah kelas eksperimen 1 memperoleh materi aritmatika sosial dan
persamaan linear satu variabel dengan model pembelajaran realistik pendekatan scientific, kelas eksperimen 2 memperoleh materi aritmatika sosial dan persamaan
linear satu variabel dengan model pembelajaran realistik serta kelas kontrol memperoleh materi yang sama seperti kelas eksperimen dengan model pembelajaran
ekspositori maka ketiga kelas tersebut diberi posttest untuk mengetahui kemampuan
literasi matematika ketiga kelas setelah dikenai perlakuan.