sekumpulan teori maupun konsep melalui serangkaian proses ilmiah yang dilakukan oleh manusia.
2.1.2. Pembelajaran IPA di SD
Berdasarkan KTSP SD MI 2006:484-485 merupakan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan
berupa fakta, konsep, atau prinsip saja. Pendidikan IPA diharapkan dapat menjadi wahana bagi peserta didik untuk mempelajari diri sendiri, alam sekitar, prospek
pengembangan lebih lanjut dalam menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Dalam kehidupan sehari- hari dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan hidup
manusia melalui pemecahan masalah yang dapat diidentifikasikan. Jadi, pembelajarannya di SDMI menekankan pemberian pengalaman belajar secara
langsung dengan mengembangkan ketrampilan proses dan sikap ilmiah. Mata Pelajaran IPA di SDMI bertujuan agar peserta didik memiliki
kemampuan sebagai berikut: a.
Memperoleh keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha Esa berdasarkan keberadaan, keindahan serta keteraturan alam ciptaan-Nya
b. Mengembangkan pengetahuan pemahaman konsep-konsep yang bermanfaat
sehingga dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari c.
Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positif, kesadaran adanya hubungan saling mempengaruhi antara IPA, lingkungan, teknologi, masyarakat
d. Mengembangkan ketrampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar,
memecahkan masalah sehingga dapat membuat keputusan
e. Meningkatkan kesadaran untuk berperan serta dalam memelihara, menjaga dan
melestarikan lingkungan alam f.
Meningkatkan kesadaran menghargai alam sebagai salah satu ciptaan Tuhan g.
Memperoleh bekal pengetahuan, konsepsi, dan ketrampilan sebagai dasar melanjutkan pendidikan ke SMPMTs.
Ruang lingkup bahan kajian IPA untuk SDMI meliputi aspek-aspek berikut:
a. Makhluk hidup dan proses kehidupan yaitu manusia, hewan, tumbuhan,
lingkungan, serta kesehatan b.
Bendamateri, sifat-sifat dan kegunaannya meliputi: cair, padat dan gas c.
Energi dan perubahannya meliputi: gaya, bunyi, panas, magnet, listrik, cahaya dan pesawat sederhana
d. Bumi dan alam semesta meliputi: tanah, bumi, tata surya, dan benda-benda langit
lainnya. Teori belajar yang menonjol di dalam pendidikan IPA adalah teori piaget
dan teori konstruktivisme. Teori piaget menguraikan perkembangan kognitif dari masa bayi sampai masa dewasa. Sedangkan teri kontruktivistik menekankan bahwa
peserta didik tidak menerima begitu saja ide-ide dari orang lain. Mereka membangun sendiri dalam pikiran mereka ide-ide tentang peristiwa alam dari pengalaman
sebelum mereka mendapat pelajaran di sekolah. Ide-ide yang mereka bentuk dan pengajaran IPA yang mereka dapat di sekolah disimpan di dalam struktur kognitif
mereka M. Iskandar, 2001:22-23.
Anak-anak Sekolah Dasar mempunyai kecenderungan sebagai berikut: beranjak dari hal-hal yang kongrit, memandang sesuatu yang dipelajari sebagai suatu
kebutuhan, terpadu, dan melalui proses manipulatif. Pembelajaran terpadu adalah pembelajaran yang sesuai dengan tahap-tahap perkembangan kognitif anak.
Pembelajaran IPA di SD di sesuaikan dengan tingkat perkembangan peserta didik serta karakteristiknya. Dilihat dari kemampuan berfikir dan karakteristik peserta didik
maka strategi pembelajaran di Sekolah Dasar perlu dibedakan dengan pembelajaran di jenjang yang lebih tinggi.
2.1.3. Teori- teori Belajar