pengagungan, dan cinta dari orang lain. Dalam proses pembelajaran, kebutuhan- kebutuhan tersebut perlu diperhatikan agar peserta didik tidak merasa dikecewakan.
Dari teori belajar diatas, dapat kita lihat pada masing-masing teori belajar memiliki sudut pandang yang khas dalam menjelaskan pengertian dan hakikat belajar
serta pembelajaran, akan tetapi semuanya saling melengkapi satu sama lain dan memiliki dampak pedagogis yang relatif sama. Teori belajar yang menonjol di dalam
pendidikan IPA adalah teori konstruktivisme, karena mengacu pada kenyataan setiap individu memiliki kemampuan untuk mengkontruksi kembali pengetahuan yang telah
dimilikinya.
2.1.4. Belajar
Setiap manusia akan mengalami suatu proses untuk mendapatkan pengetahuan, yang disebut belajar. Sesuai pendapat Suprijono 2010:3 belajar
merupakan proses mendapatkan pengetahuan, dimana guru bertindak sebagai pengajar yang berusaha memberikan ilmu pengetahuan sebanyak- banyaknya kepada
peserta didik. Sejalan Sardiman 2011:20 belajar merupakan perubahan tingkah laku atau penampilan, dengan serangkaian kegiatan seperti membaca, mengamati,
mendengarkan, dan meniru. Belajar akan lebih baik jika si subjek belajar mengalami atau melakukannya.
Menurut Hamalik 2011:36 belajar adalah modifikasi atau memperteguh kelakuan melalui pengalaman, suatu proses, kegiatan, dan perubahan kelakuan.
Sesuai pendapat Baharuddin 2008:11 belajar merupakan proses untuk mencapai berbagai macam kompetensi, ketrampilan, dan sikap. Sedangkan Daryanto 2010:2
belajar adalah suatu usaha yang dilakukan oleh seseorang untuk memperoleh perubahan tingkah laku secara keseluruhan melalui pengalaman sendiri dalam
berinteraksi dengan lingkungan sekitar. Rif
a’i 2009:82 mengemukakan belajar merupakan proses penting perubahan perilaku setiap orang yang mencakup perkembangan, kebiasaan, sikap,
keyakinan, tujuan, kepribadian, bahkan persepsi seseorang. Kemudian Hamalik 2011:48-50 mengungkapkan ciri-ciri belajar:
a. Belajar bukan terjadi secara wajar, memerlukan proses latihan
b. Belajar dapat berupa perubahan fisik dan mental
c. Hasil belajar sifatnya relatif permanen
Dari beberapa pengertian diatas, dapat disimpulkan belajar adalah proses mendapatkan pengetahuan, memperoleh perubahan tingkah laku, penampilan, yang
bertujuan untuk mencapai berbagai macam kompetensi, ketrampilan, dan sikap. Kegiatan belajar seperti membaca, mengamati, mendengarkan, meniru, berinteraksi
dengan alam sekitar.
2.1.5. Pembelajaran
Guru mempunyai tugas utama di sekolah untuk menyelenggarakan pembelajaran yang inovatif, sebelum memilih model perlu memahami pengertian
tentang pembelajaran. Pembelajaran berarti proses, cara, perbuatan mempelajari. Seperti pendapat
Suprijono 2010:13, pembelajaran merupakan dialog interaktif antara guru dan siswa melalui proses organik dan konstruktif. Sejalan pendapat Sanjaya 2011:104
pembelajaran merupakan usaha peserta didik untuk mempelajari bahan pelajaran sebagai akibat perlakuan guru.
Menurut Hamalik 2011: 57 pembelajaran adalah suatu kombinasi tersusun meliputi unsur-unsur manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan, secara prosedural
saling mempengaruhi untuk mencapai tujuan pembelajaran. Karakteristik pembelajaran mendidik Lapono, 2008:4.125 : a menekankan
proses kegiatan belajar, b mengutamakan strategi untuk mendorong dan melancarkan proses belajar peserta didik, c diarahkan untuk membantu peserta didik dalam
memecahkan permasalahan, d pembelajaran bukan hanya menyampaikan informasi langsung kepada peserta didik
Sanjaya 2011:107-111 menjelaskan ciri-ciri pembelajaran dalam konteks standar proses pendidikan: a pembelajaran adalah proses berpikir, b proses
pembelajaran adalah memanfaatkan potensi otak, c pembelajaran berlangsung sepanjang hayat. UNESCO 1996 merumuskan ciri pembelajar sepanjang hayat
didukung empat pilar pendidikan universal: 1 belajar untuk menguasai ilmu pengetahuan learning to know, 2 ketrampilan learning to do, 3 mengembangkan
diri secara maksimal learning to be , 4 hidup bermasyarakat learning to live together.
Dari beberapa pendapat, simpulan pembelajaran merupakan proses organik dan konstruktif, merubah stimulus dari lingkungan seseorang kesejumlah informasi
melalui suatu kombinasi dari unsur-unsur manusiawi, material, fasilitas,
perlengkapan, prosedural yang saling mempengaruhi untuk mencapai tujuan pembelajaran.
2.1.6. Aktivitas Siswa