Kemudian jawaban dari Kak Yusdiana, SE 32 thn staf divisi Sekretariat dan Keuangan tentang pengertian konseling. Menurut Kak Yus, selaku staf divisi
Sekretariat dan Keuangan, konseling itu adalah: “ Kalau menurut Kakak, konseling itu ini dek…membantu sebagai
pendengar bagi orang yang memiliki masalah narkoba.” Kak Yus menganggap konseling itu sebagai tempat berbagi masalah
korban narkoba atau keluarga korban, ataupun kerabat korban ditumpahkan kepada konselor yang menjalankan layanan konseling.
Kemudian, penulis menanyakan pertanyaan serupa kepada Kak Lyla Mayasari Nasution, SH, 26 thn selaku staf divisi Pendidikan dan Latihan
sekaligus bagian Administrasi di PIMANSU, kak Lyla menjawab: “ Layanan konseling itu untuk memahami permasalahan seseorang,
kemudian memberikan solusi untuk memecahkan atau mendapatkan jalan keluar dari masalah yang dihadapinya”
Pada waktu yang berbeda, penulis menanyakan kepada Bang Abdul Hamidsyah 45 thn selaku staf divisi Kampanye, Beliau menyatakan pendapat
yang mirip dengan pernyataan Kak Lyla, yaitu: “Konseling itu merupakan upaya konselor untuk memahami permasalahan
seseorang, yang kemudian konselor tersebut memberikan solusi terhadap permasalahannya itu.”
b. Layanan konseling yang pernah dilakukan
Kemudian penulis melanjutkan pertanyaan tentang apa-apa saja layanan konseling yang pernah dilakukan PIMANSU.
Menurut Kak Fitri: “ Konseling itu terbagi 2 dek, konseling individual yaitu konseling face to
face, misalnya kepada orangtua korban, korban, yang pasti pribadi. Terus
yang kedua adalah konseling kelompok, misalnya layanan konseling pada kelompok remaja, dsb.”
Menurut Kak Fitri, konseling itu terbagi atas konseling individu, dan
konseling kelompok. Kemudian Pak Zulkarnain menjawab pertanyaan tersebut dengan jawaban yang sama;
“ Itu terbagi 2, layanan konseling pribadi dan layanan konseling kelompok.”
Layanan konseling yang diberikan oleh PIMANSU kepada warga
masyarakat, baik itu guru-guru sekolah, murid-murid, korban narkoba, keluarga korban, dan yang lainnya, selalu dilakukan dengan tanpa pengecualian, atau juga
pembedaan. Berbeda dengan jawaban kak Fitri dan Pak Zulkarnain, Kak Yus
menjawab: “ Gini ya dek, menurut yang kakak lihat selama ini, misalnya ada yang
datang, kita berikan informasi, kita berikan arahan tempat-tempat rehabilitasi, dan kita berikan informasi yang benar tentang bahaya
narkoba.”
Menurut Kak Lyla: “ Layanan konseling itu terdiri atas: layanan konseling secara individual,
yaitu langsung dengan orang tersebut; kemudian konseling secara kelompok, yaitu konseling dengan beberapa orang yang datang ke
PIMANSU; kemudian konseling keluarga, maksudnya adalah orangtua ataupun kerabat korban yang berkonsultasi dengan PIMANSU.”
Berikutnya Bang Abdul menjawab: “ Ya, konseling yang dilakukan itu adalah konseling individu, dan
kelompok.”
Kemudian penulis menanyakan kepada Kak Fitri tentang bagaimana korban ataupun masyarakat yang ingin mendapatkan konseling? Kak Fitri selaku
subjek penelitian penulis menjawab: “ Ada yang datang langsung, ada juga yang konseling
melalui telepon, beda-beda dek.”
Bila jawaban dari subjek penelitian kita ambil kesimpulan tentang pembagian konseling, maka akan kita dapatkan 3 tiga jenis konseling yang
dilakukan oleh PIMANSU. Yang pertama adalah konseling individu: yaitu konseling antar pribadi, hanya satu orang. Berikutnya adalah konseling kelompok:
yaitu konseling dengan satu kelompok masyarakat, ataupun kelompok teman sebaya remaja. Yang terakhir adalah konseling keluarga: maksudnya adalah
konseling yang ditujukan kepada keluarga korban, ataupun kerabatnya.
c. Korban narkoba tahun 2007 yang mengikuti konseling