“Ya, bermanfaat sekali bagi kami.”
c. Relawan
Tidak semua masyarakat mau menjadi relawan. Maksud dari relawan kira- kira seperti orang yang bekerja tanpa imbalan. Hanya membantu pihak lain
dengan seikhasnya, tidak mengharapkan imbalan apapun juga. Dengan tujuan memperingan kerja ataupun tugas dari pihak yang akan dibantu.
i. Partisipasi
Pertanyaan selanjutnya yang penulis ajukan kepada subjek penelitian adalah apakah pernah berpartisipasi menjadi relawan?
Kemudian Ibu Damrah menjawab: “Ya, Saya juga relawan GAN Indonesia Gerakan Anti Narkoba. Ini Saya
ikuti karena suatu alasan yang jelas. Pertama-tama Saya hanya mendengar program kerja mereka, kemudian menurut Saya program mereka
PIMANSU bagus, atas kesadaran sendiri Saya mau menjadi relawan anti narkoba.”
Kemudian Ibu Susilawati menjawab: “Saya juga relawan GAN Indonesia, atas kesadaran sendiri juga. Memang
program kerja mereka bagus, sebab itu Saya ikut menjadi relawan.”
ii. Manfaat
Penulis menanyakan apakah ada manfaatnya menjadi relawan? Subjek penelitian langsung menjawab:
“Ya, jelas ada. Kita jadi lebih tahu apa-apa saja yang diperlukan untuk melaksanakan suatu seminar, kampanye, dan lain sebagainya. Kita juga
bisa tahu lebih banyak kegiatan PIMANSU yang sebenarnya.”
iii. Respon PIMANSU
Penulis merasa perlu menanyakan bagaimana respon PIMANSU kepada relawan-relawannya, sebab mungkin saja relawan tersebut tidak diperhatikan oleh
pihak lembaga karena statusnya hanya sebagai relawan. Pertanyaan selanjutnya adalah bagaimana respon PIMANSU kepada Ibu
selaku relawan? Ibu Damrah menjawab:
“Mereka senang, banyak yang membantu program mereka PIMANSU. Karena menyampaikan visi dan misi PIMANSU kepada masyarakat.”
Kemudian Ibu Susilawati menjawab: “Ya, mereka senang. Karena mereka PIMANSU merasa terbantu dalam
menjalankan tujuan mereka yaitu mengupayakan pencegahan penyalahgunaan narkoba.”
Bila melihat dari dampak yang dirasakan ibu-ibu guru BP tersebut sebagai
objek penelitian terhadap upaya PIMANSU dalam pencegahan penyalahgunaan narkoba, maka dapat diambil kesimpulan sementara bahwa PIMANSU secara
dengan sendirinya mengambil tindakan pertama untuk memulai upaya pencegahan penyalahgunaan narkoba, bukan melalui ajakan atau undangan pihak
lain. Setiap kegiatan yang dibuat PIMANSU bersama mitra kerja, baik seminar, kampanye, memiliki manfaat yang besar bagi masyarakat yang mengikutinya atau
berpartisipasi dalam kegiatan tersebut. PIMANSU menurut subjek penelitian, tidak memilah-milah lapisan masyarakat baik tingkat ekonomi kuat ataupun
masyarakat tingkat ekonomi lemah, namun siapapun yang datang untuk meminta informasi tentang masalah narkoba akan dibantu PIMANSU dengan senang hati.
BAB VI PENUTUP
A. Kesimpulan
Melihat upaya yang telah PIMANSU lakukan dalam upaya pencegahan penyalahgunaan narkoba, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Layanan konseling yang telah dilakukan PIMANSU, telah penulis ketahui berdasarkan hasil wawancara dengan subjek penelitian. Layanan
konseling membutuhkan ruangan khusus sebagai tempat melaksanakan konseling tersebut. Sebab konseling merupakan upaya pemecahan
masalah yang bersifat rahasia. Selama ini, PIMANSU melakukan kegiatan konseling di dalam kantor PIMANSU sendiri tanpa ruangan khusus.
Kemudian, PIMANSU memerlukan konselor yang khusus menangani layanan konseling. Selama ini layanan konseling dilakukan oleh staf
ataupun pimpinan PIMANSU. 2. Kegiatan pendidikan dan latihan yang dibuat PIMANSU bagi mitra kerja
PIMANSU sangat menarik, sebab lebih mudah dipahami, dan lebih melibatkan peserta. Namun, kendala yang dihadapi adalah keterbatasan
dana. Dana yang dimiliki PIMANSU sendiri hanya cukup untuk membuat DikLat yang sederhana, maka tidak jarang mitra kerja PIMANSU
memberikan bantuan berupa dana agar tercapainya suatu DikLat yang diinginkan.
3. Upaya yang telah dilakukan PIMANSU dalam pencegahan penyalahgunaan narkoba bersama mitra kerja yaitu guru-guru BP cukup