“ Tujuannya yaitu untuk menambah wawasan masyarakat, khususnya masyarakat yang belum mengenal bahaya narkoba, masyarakat yang tidak
atau kurang peduli dengan penyalahgunaan narkoba, masyarakat yang tidak mengetahui bahaya peredaran gelap narkoba; kemudian untuk
melatih masyarakat agar waspada dan benar-benar mengerti tentang narkoba.”
Menurut Bang Abdul: “ Tujuannya diadakan DikLat adalah untuk menambah wawasan,
keterampilan, tentang bahaya narkoba bagi masyarakat yang belum mengetahui penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba.”
Bila melihat jawaban dari subjek penelitian, kemungkinan besar masih banyak masyarakat yang belum mendapatkan informasi tentang bahaya narkoba,
masih banyak masyarakat yang kurang peduli dengan bahaya narkoba, dan masih banyak masyarakat yang wawasannya belum luas untuk mengetahui bahaya
penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba, sehingga masih diperlukan perpanjangan tangan PIMANSU sebagai media penyampaian informasi tentang
masalah narkoba kepada masyarakat lainnya yang belum mendapatkan informasi.
d. Hambatan dalam pelaksanaan pendidikan dan pelatihan
Penulis melanjutkan pertanyaan berikutnya yaitu apakah ada hambatan pada saat melaksanakan DikLat ini?
“ Hambatannya ya? Yang paling mendasar adalah dana, sebab dengan dana yang minim maka DikLat yang dibuat hanya seadanya, sebaliknya
jika dana yang dimiliki cukup maka DikLat yang dilaksanakan akan lebih bagus; kemudian kurangnya KIE Komunikasi Informasi Edukasi yaitu
berupa brosur, majalah, poster, buku-buku tentang masalah narkoba; pengetahuan peserta yang berbeda-beda, misalnya daya nalar peserta yang
berbeda; tingkat usia yang berbeda-beda, termasuk susah mudahnya peserta mengerti dengan materi yang disampaikan.”
Kemudian menurut Pak Zulkarnain: “ Hambatan-hambatannya, kurangnya respon dari lembaga-lembaga yang
telah diundang pelatihan; kurangnya tenaga-tenaga ahli di bidang masalah
narkoba di Sumut; kurangnya fasilitas pelatihan yang dipergunakan; kurangnya dana yang diperuntukkan pada pelatihan.”
Kemudian menurut Kak Yus:
“ Hambatannya, dana yang kurang; respon masyarakat yang kurang, karena masyarakat menganggap biasa saja.”
Menurut Kak Lyla: “ Kalau menurut kakak, yang paling menghambat jalannya pelaksanaan
DikLat ini yaitu dana. Kemudian pesertanya sendiri, ada peserta yang kurang peduli, ada peserta yang tidak mudah memahami.”
Menurut Bang Abdul: “ Ya, jelas dana. Semakin sedikit dana yang tersedia, maka semakin
sederhana DikLat yang dilaksanakan.”
Bila melihat jawaban dari subjek penelitian, penulis beranggapan bahwa DikLat adalah kegiatan yang paling menyentuh seluruh lapisan masyarakat,
kegiatan yang paling efektif dalam menyampaikan informasi. Karena dengan melibatkan masyarakat secara langsung, membuat masyarakat lebih paham
tentang narkoba. Namun, DikLat memiliki hambatan yang serius, yaitu dana. Dengan keterbatasan dana atau biaya untuk melaksanakan DikLat maka terbatas
pula ruang gerak untuk membentuk suatu DikLat yang lebih bagus. Kemudian, para peserta DikLat sendiri yang menjadi masalah. Kemungkinan besar
masyarakat yang ada di Indonesia, Sumatera Utara khususnya merasa bahaya narkoba itu tidak begitu penting. Anggapan yang muncul yaitu biasa saja,
sehingga kurang merespon kegiatan DikLat yang dibuat oleh PIMANSU tersebut.
3. Kelengkapan Data