CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008
Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain
Lampiran 541 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI lanjutan v.
Simpanan nasabah lanjutan
Simpanan nasabah diklasifikasikan sebagai kewajiban keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi. Biaya tambahan yang dapat diatribusikan secara langsung dengan
perolehan simpanan nasabah diperhitungkan dalam jumlah simpanan yang diterima dan diamortisasi sepanjang estimasi umur simpanan tersebut. Lihat Catatan 2b untuk kebijakan
akuntansi atas kewajiban keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi.
Dana Syirkah Temporer Dana Syirkah temporer adalah dana yang diterima oleh Anak Perusahaan PT Bank Syariah
Mandiri, dimana Anak Perusahaan mempunyai hak untuk mengelola dan menginvestasikan dana, baik sesuai dengan kebijakan Anak Perusahaan investasi tidak terikat atau kebijakan
pembatasan dari pemilik dana investasi terikat, dengan keuntungan dibagikan sesuai dengan kesepakatan.
Dana Syirkah temporer tidak dapat digolongkan sebagai kewajiban. Hal ini karena Anak Perusahaan tidak berkewajiban, ketika mengalami kerugian, untuk mengembalikan jumlah dana
awal dari pemilik dana kecuali akibat kelalaian atau wanprestasi Anak Perusahaan. Di sisi lain dana Syirkah temporer tidak dapat digolongkan sebagai ekuitas karena mempunyai waktu jatuh
tempo dan pemilik dana tidak mempunyai hak kepemilikan yang sama dengan pemegang saham seperti hak voting dan hak atas realisasi keuntungan yang berasal dari aset lancar dan
aset non investasi current and other non investment accounts.
Pemilik dana Syirkah temporer memperoleh bagian atas keuntungan sesuai kesepakatan dan menerima kerugian berdasarkan jumlah dana dari masing-masing pihak. Pembagian hasil dana
Syirkah temporer dapat dilakukan dengan konsep bagi hasil atau bagi untung.
Sebelum 1 Januari 2010 Giro dan tabungan dinyatakan sebesar nilai kewajiban. Di dalam tabungan termasuk tabungan
Wadiah. Deposito berjangka dinyatakan sebesar nilai nominal.
Sertifikat deposito dinyatakan sebesar nilai nominal dikurangi dengan beban bunga yang belum diamortisasi.
w. Simpanan dari Bank Lain
Simpanan dari bank lain terdiri dari kewajiban terhadap bank lain, baik lokal maupun luar negeri, dalam bentuk giro, tabungan, inter-bank call money dengan periode jatuh tempo menurut
perjanjian kurang dari atau 90 hari dan deposito berjangka. Simpanan dari Bank lain dicatat sebagai kewajiban terhadap bank lain.
Di dalam simpanan dari bank lain termasuk simpanan syariah dalam bentuk giro wadiah, dana Syirkah temporer yang terdiri dari investasi tidak terikat tabungan mudharabah, investasi tidak
terikat deposito mudharabah dan Sertifikat Investasi Mudharabah Antar Bank SIMA. SIMA merupakan sertifikat investasi yang diterbitkan oleh BSM dengan sistem bagi hasil dan berupa
penempatan antar bank. Jangka waktu SIMA setara dengan 1 - 6 bulan. Lihat Catatan 2v untuk kebijakan akuntansi untuk dana Syirkah temporer.
Simpanan dari bank lain diklasifikasikan sebagai kewajiban keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi. Biaya tambahan yang dapat diatribusikan secara langsung dengan
perolehan simpanan diperhitungkan dalam jumlah pinjaman yang diterima dan diamortisasi sepanjang estimasi umur simpanan tersebut. Lihat Catatan 2b untuk kebijakan akuntansi atas
kewajiban keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi.
Sebelum 1 Januari 2010 simpanan dari bank lain disajikan sebesar jumlah kewajiban terhadap bank lain.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008
Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain
Lampiran 542 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI lanjutan x.
Kewajiban manfaat polis masa depan dan kewajiban produk unit-linked pemegang polis
Kewajiban manfaat polis masa depan Anak Perusahaan dicatat pada neraca konsolidasian berdasarkan perhitungan aktuaria. Kenaikan atau penurunan kewajiban manfaat polis masa
depan diakui sebagai beban atau pendapatan dalam laporan laba rugi konsolidasian tahun berjalan.
Kewajiban produk unit-linked pemegang polis diklasifikasikan sebaga kewajiban keuangan dalam kelompok diukur pada nilai wajar melalui laba rugi. Lihat Catatan 2b untuk kebijakan
akuntansi atas kewajiban keuangan dalam kelompok diukur pada nilai wajar melalui laba-rugi. Penerimaan dana dari pemegang polis untuk produk unit-linked non-syariah dilaporkan sebagai
premi bruto dalam laporan laba rugi konsolidasian. Kewajiban produk unit-linked non-syariah pemegang polis Anak Perusahaan disajikan dalam neraca konsolidasian sesuai dengan jumlah
yang diterima - bersih setelah memperhitungkan bagian premi yang diperoleh Anak Perusahaan, dengan pengakuan laba rugi yang disertai dengan kenaikan atas kewajiban produk unit-linked
non-syariah pemegang polis.
Keuntungan atau kerugian dari kenaikan atau penurunan nilai pasar investasi dicatat sebagai pendapatan atau beban, disertai dengan pengakuan kenaikan atau penurunan kewajiban produk
unit-linked non-syariah pemegang polis pada laporan laba-rugi konsolidasian dan kewajiban produk unit-linked non-syariah pemegang polis pada neraca konsolidasian.
Penerimaan dana dari pemegang polis untuk produk unit-linked syariah diakui sebagai kewajiban produk unit-linked syariah pemegang polis di neraca konsolidasian sebesar jumlah
yang diterima, setelah dikurangi bagian fee ujrah untuk Anak Perusahaan dalam rangka mengelola pendapatan dari produk unit-linked.
y. Efek-efek yang Diterbitkan
Efek-efek yang diterbitkan oleh Bank dan Anak Perusahaan, termasuk floating rate notes, medium-term notes dan travelers’ cheques, pada pengukuran awal disajikan sebesar nilai wajar
ditambah dengan
biaya transaksi
yang dapat
diatribusikan langsung
dengan perolehanpenerbitan efek-efek yang diterbitkan. Biaya transaksi kemudian diamortisasi dengan
suku bunga efektif sampai dengan jatuh tempo dari efek-efek yang diterbitkan. Efek-efek yang diterbitkan diklasifikasikan sebagai kewajiban keuangan yang diukur dengan
biaya perolehan diamortisasi. Lihat Catatan 2b untuk kebijakan akuntansi atas kewajiban keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi.
Sebelum 1 Januari 2010, efek-efek yang diterbitkan disajikan sebesar nilai kewajiban dikurangi diskonto yang belum diamortisasi. Biaya yang terjadi sehubungan dengan penerbitan efek-efek
diakui sebagai diskonto dan dikurangkan langsung dari hasil penerbitan efek-efek dan diamortisasi menggunakan metode garis lurus sampai dengan tanggal jatuh tempo.
z. Pinjaman yang Diterima
Pinjaman yang diterima merupakan dana yang diterima dari bank lain, Bank Indonesia atau pihak lain dengan kewajiban pembayaran kembali sesuai dengan persyaratan perjanjian
pinjaman. Pada pengukuran awal pinjaman yang diterima disajikan sebesar nilai wajar ditambah dengan
biaya transaksi yang dapat diatribusikan langsung dengan perolehanpenerbitan pinjaman yang diterima. Pinjaman yang diterima diklasifikasikan sebagai kewajiban keuangan yang diukur
dengan biaya perolehan diamortisasi. Lihat Catatan 2b untuk kebijakan akuntansi untuk kewajiban keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi.
Sebelum 1 Januari 2010, pinjaman yang diterima disajikan sebesar jumlah kewajibannya.
aa. Pinjaman Subordinasi
Pinjaman subordinasi pada pengukuran awal disajikan sebesar nilai wajar ditambah dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan langsung dengan perolehanpenerbitan pinjaman
subordinasi. Biaya transaksi kemudian diamortisasi dengan suku bunga efektif sampai dengan jatuh tempo dari pinjaman subordinasi.