CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008
Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain
Lampiran 535 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI lanjutan n.
Kredit yang Diberikan lanjutan
Restrukturisasi Kredit yang Diberikan Restrukturisasi kredit meliputi modifikasi persyaratan kredit, konversi kredit menjadi saham atau
instrumen keuangan lainnya danatau kombinasi dari keduanya. Sebelum 1 Januari 2010, kerugian yang timbul dari restrukturisasi kredit yang berkaitan dengan
modifikasi persyaratan kredit diakui bila nilai sekarang dari jumlah penerimaan kas yang akan datang yang telah ditentukan dalam persyaratan kredit yang baru, termasuk penerimaan yang
diperuntukkan sebagai bunga maupun pokok, adalah lebih kecil dari nilai kredit yang diberikan yang tercatat sebelum restrukturisasi. Kerugian restrukturisasi yang timbul, dicatat sebagai
pengurang nilai kredit pada neraca dan dibebankan pada laporan laba rugi konsolidasian. Sejak 1 Januari 2010, kerugian yang mungkin timbul dari restrukturisasi kredit merupakan bagian dari
cadangan kerugian penurunan nilai.
Untuk restrukturisasi kredit dengan cara konversi kredit yang diberikan menjadi saham atau instrumen keuangan lainnya, kerugian dari restrukturisasi kredit diakui apabila nilai wajar
penyertaan saham atau instrumen keuangan yang diterima dikurangi estimasi biaya untuk menjualnya adalah lebih kecil dari nilai buku kredit yang diberikan.
Tunggakan bunga yang dikapitalisasi menjadi pokok kredit dalam perjanjian kredit yang baru dalam rangka restrukturisasi dicatat sebagai pendapatan bunga yang ditangguhkan deferred
interest income dan akan diakui sebagai pendapatan dengan cara amortisasi secara proporsional berdasarkan nilai bunga yang dikapitalisasi terhadap pokok kredit baru pada saat
pembayaran kredit diterima. Kerugian restrukturisasi disajikan sebagai bagian dari cadangan kerugian penurunan nilai.
o. Piutang Pembiayaan Konsumen
Piutang pembiayaan konsumen Anak Perusahaan diakui pada awalnya dengan nilai wajar ditambah biaya-biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dan dikurangi
pendapatan administrasi, dan selanjutnya diukur dengan biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif.
Penyelesaian kontrak sebelum masa pembiayaan konsumen berakhir diperlakukan sebagai pembatalan kontrak pembiayaan konsumen dan laba atau rugi yang terjadi diakui dalam laporan
laba rugi konsolidasian tahun berjalan pada tanggal terjadinya transaksi.
Piutang pembiayaan konsumen Anak Perusahaan diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang. Lihat Catatan 2b untuk perlakuan akuntansi aset keuangan dalam
kelompok pinjaman yang diberikan dan piutang.
Sebelum 1 Januari 2010, piutang pembiayaan konsumen merupakan piutang setelah dikurangi dengan pendapatan pembiayaan konsumen yang belum diakui, penyisihan piutang ragu-ragu
dan jumlah yang dibiayai bersama pihak-pihak lain. Biaya transaksi, pendapatan administrasi dan pendapatan asuransi dibebankan dan dikreditkan secara langsung pada laporan laba rugi
konsolidasian.
Pendapatan pembiayaan konsumen yang belum diakui milik Anak Perusahaan merupakan selisih antara jumlah keseluruhan pembayaran angsuran yang akan diterima dari konsumen
dengan jumlah pokok pembiayaan ditambah biaya transaksi dan dikurangi yield enhancing
income yang dapat diatribusikan secara langsung dan selanjutnya akan diakui sebagai pendapatan pembiayaan konsumen selama jangka waktu kontrak menggunakan metode suku
bunga efektif.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008
Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain
Lampiran 536 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI lanjutan o.
Piutang Pembiayaan Konsumen lanjutan Pembiayaan bersama
Pembiayaan bersama terdiri atas pembiayaan bersama konsumen tanpa jaminan without recourse dan pembiayaan bersama konsumen dengan jaminan with recourse. Piutang
pembiayaan konsumen yang dibiayai bersama pihak-pihak lain dimana masing-masing pihak menanggung risiko kredit sesuai dengan porsinya without recourse disajikan di neraca
konsolidasian secara bersih. Pendapatan pembiayaan konsumen dan beban bunga yang terkait dengan pembiayaan bersama without recourse disajikan secara bersih di laporan laba rugi
konsolidasian. Piutang pembiayaan konsumen yang dibiayai bersama pihak-pihak lain di mana Anak Perusahaan menanggung risiko kredit with recourse disajikan di neraca konsolidasian
secara bruto dan pembiayaan yang diterima dari pihak-pihak lain disajikan di neraca konsolidasian sebagai pinjaman sejumlah porsi pembiayaannya. Pendapatan pembiayaan
konsumen dan beban bunga yang terkait dengan pembiayaan bersama with recourse tersebut disajikan secara bruto di laporan laba rugi konsolidasian.
Dalam pembiayaan bersama without recourse, Anak Perusahaan berhak menentukan tingkat bunga yang lebih tinggi kepada pelanggan dari tingkat bunga yang ditetapkan dalam perjanjian
dengan pemberi pembiayaan bersama yaitu Bank. Selisihnya merupakan pendapatan dan disajikan sebagai bagian dari “Pendapatan Pembiayaan Konsumen”.
p. Aset Tetap dan Aset Sewa Guna Usaha
i. Aset Tetap Sebelum tanggal 1 Januari 2008, aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan kecuali
aset tetap tertentu yang telah dinilai kembali pada tahun 1979, 1987 dan 2003 berdasarkan peraturan
pemerintah dikurangi
akumulasi penyusutan
kecuali tanah
yang tidak
disusutkan. Selisih nilai revaluasi aset tetap disajikan sebagai bagian dari ekuitas dalam neraca konsolidasian.
Efektif tanggal 1 Januari 2008, Bank Mandiri menerapkan PSAK No. 16 Revisi 2007, “Aset Tetap”, yang menggantikan PSAK No. 16 1994, “Aset Tetap dan Aset Lain-lain” dan PSAK
No. 17 1994, “Akuntansi Penyusutan”. Bank Mandiri dan Anak Perusahaan memilih model biaya, dan seluruh saldo selisih nilai revaluasi aset tetap yang masih dimiliki pada saat
penerapan pertama kali PSAK No. 16 Revisi 2007 yang disajikan sebagai bagian dari ekuitas dalam neraca konsolidasian telah direklasifikasi ke saldo laba konsolidasian pada
tahun 2008 Catatan 33c.
Aset tetap, kecuali tanah, dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan penyisihan penurunan nilai. Biaya perolehan termasuk biaya penggantian
bagian aset tetap saat biaya tersebut terjadi, jika memenuhi kriteria pengakuan aset tetap. Selanjutnya, pada saat inspeksi yang signifikan dilakukan, biaya inspeksi itu diakui ke dalam
jumlah tercatat carrying amount aset tetap sebagai suatu penggantian jika memenuhi kriteria pengakuan. Semua biaya pemeliharaan dan perbaikan yang tidak memenuhi kriteria
pengakuan diakui dalam laporan laba rugi konsolidasian pada saat terjadinya.
Penyusutan dan amortisasi dihitung dengan menggunakan metode garis lurus selama umur manfaat ekonomis aset tetap yang diestimasi sebagai berikut:
Tahun Bangunan
20 Perlengkapan, peralatan kantor, perangkat lunakkomputer dan kendaraan bermotor
4-5 Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau saat tidak
ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset tetap dihitung sebagai
perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan dan jumlah tercatat dari aset tetap dimasukkan dalam laporan laba rugi konsolidasian pada tahun berjalan aset tetap tersebut
dihentikan pengakuannya.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008
Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain
Lampiran 537 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI lanjutan p.
Aset Tetap dan Aset Sewa Guna Usaha lanjutan
i. Aset Tetap lanjutan Pada setiap akhir tahun buku, nilai residu, umur manfaat ekonomis dan metode penyusutan
dikaji ulang, dan jika tidak sesuai dengan keadaan akan disesuaikan secara prospektif. Aset tetap dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan dan disajikan sebagai
bagian dari aset tetap. Ketika aset dalam penyelesaian telah selesai dan siap digunakan, akumulasi biaya perolehan direklasifikasikan ke akun aset tetap yang sebenarnya.
Sesuai dengan PSAK No. 47, “Akuntansi Tanah”, semua biaya dan beban yang terjadi sehubungan dengan perolehan hak atas tanah, antara lain, biaya perizinan, biaya survei dan
pengukuran lokasi, biaya notaris dan pajak-pajak yang berhubungan dengan hal tersebut, ditangguhkan dan disajikan secara terpisah dari biaya perolehan hak atas tanah. Biaya
perolehan hak atas tanah yang ditangguhkan tersebut disajikan sebagai bagian dari akun “Aset Lain-lain” dalam neraca konsolidasian dan diamortisasi selama masa manfaat hak atas
tanah yang bersangkutan dengan menggunakan metode garis lurus.
Selain itu, PSAK No. 47 juga menyatakan bahwa hak atas tanah tidak diamortisasi kecuali memenuhi kondisi-kondisi tertentu yang telah ditentukan.
PSAK No. 48 tentang “Penurunan Nilai Aset” mensyaratkan bahwa nilai tercatat aset tetap dikaji ulang setiap tanggal neraca untuk menilai apakah aset tetap tersebut nilai tercatatnya
lebih tinggi dari jumlah yang dapat diperoleh kembali recoverable amount dari aset tetap tersebut. Jika nilai tercatat aset tetap melebihi taksiran jumlah yang dapat diperoleh kembali
dari aset tetap tersebut, nilai tercatat aset tetap harus diturunkan menjadi nilai yang dapat diperoleh kembali dari aset tetap tersebut.
ii. Aset Sewa Guna Usaha Efektif tanggal 1 Januari 2008, PSAK No. 30 Revisi 2007, “Sewa”, menggantikan PSAK No.
30 1990 “Akuntansi Sewa Guna Usaha”. Berdasarkan PSAK No. 30 Revisi 2007, penentuan apakah suatu perjanjian merupakan perjanjian sewa atau perjanjian yang
mengandung sewa didasarkan atas substansi perjanjian pada tanggal awal sewa dan apakah pemenuhan perjanjian tergantung pada penggunaan suatu aset dan perjanjian
tersebut memberikan suatu hak untuk menggunakan aset tersebut. Menurut PSAK revisi ini, sewa yang mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan
kepemilikan aset, diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan. Selanjutnya, suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa operasi, jika sewa tidak mengalihkan secara substansi seluruh
risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset.
Berdasarkan PSAK No. 30 Revisi 2007, dalam sewa pembiayaan, Bank dan Anak Perusahaan mengakui aset dan kewajiban dalam neraca konsolidasian pada awal masa
sewa, sebesar nilai wajar aset sewaan atau sebesar nilai kini dari pembayaran sewa minimum, jika nilai kini lebih rendah dari nilai wajar. Pembayaran sewa dipisahkan antara
bagian yang merupakan beban keuangan dan bagian yang merupakan pelunasan kewajiban sewa. Beban keuangan dialokasikan pada setiap periode selama masa sewa, sehingga
menghasilkan tingkat suku bunga periodik yang konstan atas saldo kewajiban. Beban keuangan dicatat dalam laporan laba rugi konsolidasian. Aset sewa guna usaha disajikan
sebagai bagian aset tetap disusutkan selama jangka waktu yang lebih pendek antara umur manfaat aset sewa guna usaha dan periode masa sewa, jika tidak ada kepastian yang
memadai bahwa Bank akan mendapatkan hak kepemilikan pada akhir masa sewa.
Dalam sewa operasi, Bank mengakui pembayaran sewa sebagai beban dengan dasar garis lurus straight-line basis selama masa sewa.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008
Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain
Lampiran 538 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI lanjutan p.
Aset Tetap dan Aset Sewa Guna Usaha lanjutan
iii. Aset dengan Perjanjian Kerjasama Operasional KSO Aset Bank yang diserahkan kepada investor dalam perjanjian KSO dengan pola Bangun,
Kelola, serah Build, Operate, TransferBOT akan diserahkan kembali oleh investor kepada Bank pada akhir masa KSO. Bank pada saat menerima kembali aset KSO tersebut akan
membukukan aset KSO tersebut dengan mengkredit akun penghasilan KSO jika terdapat kepastian tentang manfaat ekonomi dari diperolehnya aset tersebut atau penghasilan
tangguhan atau deferred income jika belum terdapat kepastian tentang manfaat ekonominya. Aset KSO dibukukan sebesar nilai wajar atau biaya pembangunan yang tercantum di
perjanjian KSO atau sebesar biaya perolehannya, dipilih yang paling objektif atau layak.
q. Penyertaan Saham
Penyertaan saham merupakan investasi jangka panjang pada perusahaan non-publik serta penyertaan sementara pada perusahaan debitur yang timbul akibat konversi kredit yang
diberikan.
Penyertaan saham di perusahaan asosiasi dengan persentase kepemilikan 20,00 sampai dengan 50,00 dicatat dengan metode ekuitas yaitu penyertaan dicatat sebesar biaya
perolehan disesuaikan dengan bagian Bank atas ekuitas perusahaan asosiasi dan dikurangi dengan penerimaan dividen sejak tanggal perolehan, dikurangi cadangan kerugian penurunan
nilai.
Penyertaan sementara pada perusahaan debitur hasil dari konversi kredit yang diberikan debt to equity swaps menjadi saham dicatat dengan metode biaya, tanpa memperhatikan
persentase kepemilikan, dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai.
Penyisihan kerugian atas penyertaan sementara dalam rangka debt to equity swaps ditentukan berdasarkan
ketentuan Bank
Indonesia sesuai
dengan Peraturan
Bank Indonesia
No. 72PBI2005 tanggal 20 Januari 2005 tentang “Penilaian Kualitas Aktiva Bank Umum”. Dalam peraturan tersebut klasifikasi penyertaan sementara dalam rangka debt to equity swaps
ditetapkan sebagai berikut: Batas Waktu
Lancar Sampai dengan 1 tahun
Kurang lancar Lebih dari 1 tahun sampai dengan 4 tahun
Diragukan Lebih dari 4 tahun sampai dengan 5 tahun
Macet Lebih dari 5 tahun atau belum ditarik kembali meskipun
perusahaan debitur telah memiliki laba kumulatif Penyertaan sementara dihapus buku dari neraca konsolidasian apabila telah melampaui jangka
waktu 5 tahun sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia No. 72PBI2005 tanggal 20 Januari 2005 tentang “Penilaian Kualitas Aktiva Bank Umum”.
Penyertaan saham di bawah 20 diklasifikasikan sebagai aset keuangan tersedia untuk dijual. Lihat Catatan 2b untuk kebijakan akuntansi atas aset keuangan tersedia untuk dijual.
Perubahan nilai investasi pada Anak Perusahaan yang disebabkan terjadinya perubahan nilai ekuitas Anak Perusahaan yang bukan merupakan transaksi antara Bank dengan Anak
Perusahaan, diakui sebagai bagian dari ekuitas sebagai “Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan”. Akun ini akan diperhitungkan di dalam penentuan laba atau rugi Bank pada
saat pelepasan investasi tersebut Catatan 33e.
Goodwill diakui apabila terdapat selisih lebih antara biaya perolehan dan bagian Bank atas nilai wajar aset dan kewajiban yang dapat diidentifikasi pada tanggal transaksi pertukaran. Goodwill
disajikan sebagai aset lain-lain dan diamortisasi sebagai beban selama masa manfaatnya dengan menggunakan metode garis lurus, kecuali terdapat metode lain yang dianggap lebih
tepat pada keadaan tertentu. Periode amortisasi goodwill adalah lima tahun, namun periode amortisasi yang lebih panjang maksimum 20 tahun dapat digunakan apabila terdapat dasar
yang tepat.