Tagihan atas Efek-efek yang Dibeli dengan Janji Dijual Kembali dan Kewajiban atas Efek-
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008
Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain
Lampiran 534 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI lanjutan n.
Kredit yang Diberikan lanjutan
Kredit yang diberikan diklasifikasikan sebagai aset keuangan dalam kelompok pinjaman yang diberikan dan piutang. Lihat Catatan 2b untuk kebijakan akuntansi atas aset keuangan dalam
kelompok pinjaman yang diberikan dan piutang.
Sebelum 1 Januari 2010, kredit yang diberikan dinyatakan sebesar saldo kredit yang diberikan dikurangi dengan penyisihan kerugiannya.
Kredit yang dibeli dari Badan Penyehatan Perbankan Nasional BPPN Bank Indonesia menerbitkan Peraturan Bank Indonesia No. 47PBI2002 tanggal 27 September
2002 tentang “Prinsip Kehati-hatian Dalam Rangka Pembelian Kredit oleh Bank dari BPPN” yang berlaku untuk semua pembelian kredit dari BPPN sejak 1 Januari 2002.
Selisih antara pokok kredit dan harga pembelian diakui sebagai pendapatan yang ditangguhkan jika Bank membuat perjanjian kredit baru dengan debitur dan sebagai cadangan kerugian
penurunan nilai jika Bank tidak membuat perjanjian kredit baru dengan debitur. Koreksi atas pendapatan yang ditangguhkan dan cadangan kerugian penurunan nilai hanya dapat dilakukan
apabila Bank telah menerima pembayaran sebesar harga beli.
Pendapatan dari kredit yang dibeli dari BPPN diakui secara tunai. Jika Bank membuat perjanjian kredit baru dengan debitur, penerimaan pembayaran dari debitur diakui sebagai pengurang
pokok kredit danatau pendapatan bunga sesuai dengan persyaratan yang diatur dalam perjanjian kredit baru. Jika Bank tidak membuat perjanjian kredit baru dengan debitur,
penerimaan pembayaran dari debitur harus diakui terlebih dahulu sebagai pengurang pokok kredit. Kelebihan penerimaan pembayaran dari saldo pokok kredit diakui sebagai pendapatan
bunga.
Sebelum 1 Januari 2010, untuk keperluan pelaporan Bank Indonesia, Bank Indonesia memperbolehkan Bank untuk mengklasifikasikan semua kredit yang dibeli dari BPPN dalam
kategori lancar selama 1 satu tahun sejak tanggal pembukuan kredit. Setelah itu, kredit tersebut akan diklasifikasikan berdasarkan peraturan Bank Indonesia mengenai klasifikasi
kredit.
Bank Indonesia mengharuskan Bank untuk dapat menerima pembayaran kredit sebesar harga beli dalam waktu maksimum 5 lima tahun sejak tanggal pembukuan kredit. Saldo kredit yang
belum dilunasi setelah 5 lima tahun harus dihapusbukukan oleh Bank. Berdasarkan surat dari Bank Indonesia No. 958DPNPIDPnP tanggal 16 Februari 2007, Bank Mandiri dapat
meneruskan pengelolaan kredit eks BPPN yang melewati jangka waktu 5 tahun setelah pembelian, sepanjang kredit tersebut pada saat mencapai jangka waktu 5 tahun tergolong
lancar, baik berdasarkan faktor prospek usaha, kinerja, maupun kemampuan membayar debitur sebagaimana diatur dalam PBI Kualitas Aset yang berlaku.
Kredit yang dibeli dari BPPN diklasifikasikan sebagai aset keuangan dalam kelompok pinjaman yang diberikan dan piutang. Lihat Catatan 2b untuk kebijakan akuntansi atas aset keuangan
dalam kelompok pinjaman yang diberikan dan piutang.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008
Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain
Lampiran 535 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI lanjutan n.
Kredit yang Diberikan lanjutan
Restrukturisasi Kredit yang Diberikan Restrukturisasi kredit meliputi modifikasi persyaratan kredit, konversi kredit menjadi saham atau
instrumen keuangan lainnya danatau kombinasi dari keduanya. Sebelum 1 Januari 2010, kerugian yang timbul dari restrukturisasi kredit yang berkaitan dengan
modifikasi persyaratan kredit diakui bila nilai sekarang dari jumlah penerimaan kas yang akan datang yang telah ditentukan dalam persyaratan kredit yang baru, termasuk penerimaan yang
diperuntukkan sebagai bunga maupun pokok, adalah lebih kecil dari nilai kredit yang diberikan yang tercatat sebelum restrukturisasi. Kerugian restrukturisasi yang timbul, dicatat sebagai
pengurang nilai kredit pada neraca dan dibebankan pada laporan laba rugi konsolidasian. Sejak 1 Januari 2010, kerugian yang mungkin timbul dari restrukturisasi kredit merupakan bagian dari
cadangan kerugian penurunan nilai.
Untuk restrukturisasi kredit dengan cara konversi kredit yang diberikan menjadi saham atau instrumen keuangan lainnya, kerugian dari restrukturisasi kredit diakui apabila nilai wajar
penyertaan saham atau instrumen keuangan yang diterima dikurangi estimasi biaya untuk menjualnya adalah lebih kecil dari nilai buku kredit yang diberikan.
Tunggakan bunga yang dikapitalisasi menjadi pokok kredit dalam perjanjian kredit yang baru dalam rangka restrukturisasi dicatat sebagai pendapatan bunga yang ditangguhkan deferred
interest income dan akan diakui sebagai pendapatan dengan cara amortisasi secara proporsional berdasarkan nilai bunga yang dikapitalisasi terhadap pokok kredit baru pada saat
pembayaran kredit diterima. Kerugian restrukturisasi disajikan sebagai bagian dari cadangan kerugian penurunan nilai.