CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008
Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain
Lampiran 542 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI lanjutan x.
Kewajiban manfaat polis masa depan dan kewajiban produk unit-linked pemegang polis
Kewajiban manfaat polis masa depan Anak Perusahaan dicatat pada neraca konsolidasian berdasarkan perhitungan aktuaria. Kenaikan atau penurunan kewajiban manfaat polis masa
depan diakui sebagai beban atau pendapatan dalam laporan laba rugi konsolidasian tahun berjalan.
Kewajiban produk unit-linked pemegang polis diklasifikasikan sebaga kewajiban keuangan dalam kelompok diukur pada nilai wajar melalui laba rugi. Lihat Catatan 2b untuk kebijakan
akuntansi atas kewajiban keuangan dalam kelompok diukur pada nilai wajar melalui laba-rugi. Penerimaan dana dari pemegang polis untuk produk unit-linked non-syariah dilaporkan sebagai
premi bruto dalam laporan laba rugi konsolidasian. Kewajiban produk unit-linked non-syariah pemegang polis Anak Perusahaan disajikan dalam neraca konsolidasian sesuai dengan jumlah
yang diterima - bersih setelah memperhitungkan bagian premi yang diperoleh Anak Perusahaan, dengan pengakuan laba rugi yang disertai dengan kenaikan atas kewajiban produk unit-linked
non-syariah pemegang polis.
Keuntungan atau kerugian dari kenaikan atau penurunan nilai pasar investasi dicatat sebagai pendapatan atau beban, disertai dengan pengakuan kenaikan atau penurunan kewajiban produk
unit-linked non-syariah pemegang polis pada laporan laba-rugi konsolidasian dan kewajiban produk unit-linked non-syariah pemegang polis pada neraca konsolidasian.
Penerimaan dana dari pemegang polis untuk produk unit-linked syariah diakui sebagai kewajiban produk unit-linked syariah pemegang polis di neraca konsolidasian sebesar jumlah
yang diterima, setelah dikurangi bagian fee ujrah untuk Anak Perusahaan dalam rangka mengelola pendapatan dari produk unit-linked.
y. Efek-efek yang Diterbitkan
Efek-efek yang diterbitkan oleh Bank dan Anak Perusahaan, termasuk floating rate notes, medium-term notes dan travelers’ cheques, pada pengukuran awal disajikan sebesar nilai wajar
ditambah dengan
biaya transaksi
yang dapat
diatribusikan langsung
dengan perolehanpenerbitan efek-efek yang diterbitkan. Biaya transaksi kemudian diamortisasi dengan
suku bunga efektif sampai dengan jatuh tempo dari efek-efek yang diterbitkan. Efek-efek yang diterbitkan diklasifikasikan sebagai kewajiban keuangan yang diukur dengan
biaya perolehan diamortisasi. Lihat Catatan 2b untuk kebijakan akuntansi atas kewajiban keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi.
Sebelum 1 Januari 2010, efek-efek yang diterbitkan disajikan sebesar nilai kewajiban dikurangi diskonto yang belum diamortisasi. Biaya yang terjadi sehubungan dengan penerbitan efek-efek
diakui sebagai diskonto dan dikurangkan langsung dari hasil penerbitan efek-efek dan diamortisasi menggunakan metode garis lurus sampai dengan tanggal jatuh tempo.
z. Pinjaman yang Diterima
Pinjaman yang diterima merupakan dana yang diterima dari bank lain, Bank Indonesia atau pihak lain dengan kewajiban pembayaran kembali sesuai dengan persyaratan perjanjian
pinjaman. Pada pengukuran awal pinjaman yang diterima disajikan sebesar nilai wajar ditambah dengan
biaya transaksi yang dapat diatribusikan langsung dengan perolehanpenerbitan pinjaman yang diterima. Pinjaman yang diterima diklasifikasikan sebagai kewajiban keuangan yang diukur
dengan biaya perolehan diamortisasi. Lihat Catatan 2b untuk kebijakan akuntansi untuk kewajiban keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi.
Sebelum 1 Januari 2010, pinjaman yang diterima disajikan sebesar jumlah kewajibannya.
aa. Pinjaman Subordinasi
Pinjaman subordinasi pada pengukuran awal disajikan sebesar nilai wajar ditambah dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan langsung dengan perolehanpenerbitan pinjaman
subordinasi. Biaya transaksi kemudian diamortisasi dengan suku bunga efektif sampai dengan jatuh tempo dari pinjaman subordinasi.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008
Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain
Lampiran 543 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI lanjutan aa. Pinjaman Subordinasi lanjutan
Pinjaman subordinasi diklasifikasikan sebagai kewajiban keuangan yang diukur dengan biaya perolehan yang diamortisasi. Lihat Catatan 2b untuk kebijakan akuntansi untuk kewajiban
keuangan yang diukur dengan biaya perolehan yang diamortisasi.
Sebelum 1 Januari 2010, pinjaman subordinasi dicatat sebesar nilai nominal dikurangi saldo diskonto yang belum diamortisasi. Biaya yang terjadi sehubungan dengan penerbitan pinjaman
subordinasi diakui sebagai diskonto dan dikurangkan langsung dari hasil penerbitan pinjaman subordinasi dan diamortisasi menggunakan metode garis lurus sampai dengan tanggal jatuh
tempo.
ab. Perpajakan
Bank Mandiri dan Anak Perusahaan menerapkan metode kewajiban neraca balance sheet liability method untuk menentukan beban pajak penghasilan. Menurut metode kewajiban
neraca, aset dan hutang pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer antara nilai aset dan kewajiban yang tercatat di neraca dengan dasar pengenaan pajak atas aset dan
kewajiban tersebut pada setiap tanggal pelaporan. Metode ini juga mensyaratkan adanya pengakuan manfaat pajak di masa datang yang belum digunakan apabila besar kemungkinan
bahwa manfaat tersebut dapat direalisasikan di masa yang akan datang.
Pajak tangguhan dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial diberlakukan pada periode dimana aset tersebut direalisasi atau kewajiban tersebut
diselesaikan. Perubahan nilai tercatat aset dan kewajiban pajak tangguhan yang disebabkan oleh perubahan tarif pajak dibebankan pada tahun berjalan, kecuali untuk transaksi-transaksi
yang sebelumnya telah langsung dibebankan atau dikreditkan ke ekuitas.
Koreksi atas kewajiban pajak diakui pada saat surat ketetapan pajak diterima, atau apabila diajukan keberatan danatau banding, maka koreksi diakui pada saat keputusan atas keberatan
danatau banding tersebut diterima.
Taksiran pajak penghasilan Bank Mandiri dan Anak Perusahaan dihitung untuk masing-masing perusahaan sebagai badan hukum terpisah. Aset pajak kini current tax assets dan kewajiban
pajak kini current tax liabilities untuk badan hukum yang berbeda tidak disalinghapuskan dalam laporan keuangan konsolidasian. Aset pajak tangguhan disajikan bersih setelah dikurangi
dengan kewajiban pajak tangguhan di neraca konsolidasian.
ac. Pendapatan dan Beban Bunga
i. Konvensional Pendapatan dan beban bunga untuk semua instrumen keuangan dengan interest bearing
dicatat dalam “pendapatan bunga” dan “beban bunga” di dalam laporan laba rugi konsolidasian menggunakan metode suku bunga efektif.
Metode suku bunga efektif adalah metode yang digunakan untuk menghitung biaya perolehan diamortisasi dari aset keuangan atau kewajiban keuangan dan metode untuk
mengalokasikan pendapatan bunga atau beban bunga selama periode yang relevan. Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi pembayaran
atau penerimaan kas di masa datang selama perkiraan umur dari instrumen keuangan, atau jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat untuk memperoleh nilai tercatat
bersih dari aset keuangan atau kewajiban keuangan. Pada saat menghitung suku bunga efektif, Grup mengestimasi arus kas dengan mempertimbangkan seluruh persyaratan
kontraktual dalam instrumen keuangan tersebut, namun tidak mempertimbangkan kerugian kredit di masa datang. Perhitungan ini mencakup seluruh komisi, provisi, dan bentuk lain
yang diterima oleh para pihak dalam kontrak yang merupakan bagian tak terpisahkan dari suku bunga efektif, biaya transaksi, dan seluruh premi atau diskon lainnya.