Menghitung Modal yang Diperlukan untuk Meng-cover Risiko Operasional

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008 Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain Lampiran 5179 57. PERJANJIAN, KOMITMEN DAN KONTINJENSI PENTING lanjutan

e. Penyelesaian Mandatory Convertible Bond MCB PT Garuda Indonesia Persero lanjutan

Pada tanggal 10 November 2009, Bank Mandiri menerima surat dari Bank Indonesia yang menyatakan bahwa Bank Indonesia tidak berkeberatan atas rencana penyelesaian MCB Garuda yang diajukan dengan melakukan konversi MCB tersebut menjadi penyertaan saham sementara Bank Mandiri pada Garuda. Pada tanggal 30 Desember 2009, Bank Mandiri dan Garuda menandatangani Perjanjian Penyelesaian MCB berdasarkan Akta No. 272 tanggal 30 Desember 2009 yang dibuat di hadapan Notaris Aulia Taufani S.H., pengganti dari Notaris Sutjipto S.H. Pada tanggal penandatanganan akta tersebut, Garuda telah melakukan pembayaran tunai sebesar 5,00 dari nilai pokok MCB sebesar Rp50.940 serta pelaksanaan konversi atas nilai sisanya sebesar 95,00 dari pokok MCB menjadi penyertaan saham Bank Mandiri di Garuda sebesar Rp967.869 atau sebanyak 967.869 lembar saham setara dengan 10,60 kepemilikan. Sesuai dengan surat Menteri Negara BUMN, penyertaan saham tersebut dapat dilepas dijual pada saat Garuda melakukan penawaran perdana saham IPO. Sesuai Peraturan Bapepam-LK No. IX.A.6, lampiran keputusan Ketua Bapepam-LK No. 06PM2001 tentang Pembatasan Atas Saham yang Diterbitkan Sebelum Penawaran Umum, maka pelepasan saham Garuda oleh Bank Mandiri hanya dapat dilakukan jika Pernyataan Pendaftaran IPO Garuda disampaikan lebih dari 6 enam bulan setelah tanggal konversi MCB ke penyertaan saham sementara. Di bulan Desember 2010, Garuda melakukan registrasi ke Bapepam-LK untuk melakukan Initial Public Offering IPO dan telah menjadi efektif pada bulan Februari 2011. Garuda direncanakan akan melepas sebanyak 9,3 miliar lembar saham atau 36,48 yang terdiri dari 7,4 miliar lembar saham baru dan 1,9 miliar lembar saham yang dimiliki oleh Bank Mandiri di Garuda setelah stock split. Lihat Catatan 60b mengenai Peristiwa Setelah Tanggal Neraca untuk penyelesaian IPO Garuda. Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, penyertaan saham sementara di Garuda tidak dicatat di neraca konsolidasian tetapi sebagai akun extra-comtable Catatan 11B.m dan 60.

58. JAMINAN PEMERINTAH TERHADAP KEWAJIBAN PEMBAYARAN BANK UMUM

Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 26KMK.0171998 tanggal 28 Januari 1998, yang diperbaharui dengan Surat Keputusan Menteri Keuangan No. 179KMK.0172000 tanggal 26 Mei 2000, Pemerintah Republik Indonesia menjamin beberapa kewajiban bank umum meliputi giro, tabungan, deposito berjangka dan deposito harian, obligasi, efek -efek, pinjaman antar bank, pinjaman yang diterima, transaksi swap mata uang asing dan kewajiban kontinjen lainnya seperti bank garansi, standby letters of credit dan kewajiban lainnya, tidak termasuk pinjaman subordinasi dan kewajiban kepada direktur, dewan komisaris dan pihak - pihak yang mempunyai hubungan istimewa. Sesuai dengan Surat Keputusan Bersama Direksi Bank Indonesia dan Ketua BPPN No. 3246KEPDIR dan No. 181BPPN0599 tanggal 14 Mei 1999, jangka waktu jaminan tersebut telah diperpanjang dengan sendirinya, kecuali BPPN dalam waktu sekurang-kurangnya 6 enam bulan sebelum berakhirnya jangka waktu tersebut menerbitkan pemberitahuan bahwa BPPN tidak bermaksud untuk memperpanjang jangka waktu jaminan tersebut. Pada tahun 2001, Surat Keputusan Bersama Direksi Bank Indonesia dan Ketua BPPN dibatalkan oleh Peraturan Bank Indonesia No. 37PBI2001 dan Keputusan Ketua BPPN No. 1035BPPN0401.