50
Dengan demikian maka hipotesis yang berbuny i “Ada hubungan
antara gaya hidup tipe bersandar dan kecenderungan melindungi harga diri” diterima. Jumlah siswa yang terdapat pada gaya hidup tipe bersandar
dan kecenderungan melindungi harga diri dapat dilihat pada tabel 11. Tabel 11. Jumlah Subjek pada Gaya Hidup Tipe Bersandar dan
Kecenderungan Melindungi Harga Diri
Crosstab
K_Melindungi Total
1,00 2,00
3,00 K_bersandar 1,00 Count
14 15
1 30
Expected Count 5,2
19,9 4,9
30,0 within
K_bersandar 46,7
50,0 3,3 100,0
within K_Melindungi
63,6 17,6
4,8 23,4
of Total 10,9
11,7 0,8
23,4 2,00 Count
7 57
10 74
Expected Count 12,7
49,1 12,1
74,0 within
K_bersandar 9,5
77,0 13,5 100,0
within K_Melindungi
31,8 67,1
47,6 57,8
of Total 5,5
44,5 7,8
57,8 3,00 Count
1 13
10 24
Expected Count 4,1
15,9 3,9
24,0 within
K_bersandar 4,2
54,2 41,7 100,0
within K_Melindungi
4,5 15,3
47,6 18,8
of Total 0,8
10,2 7,8
18,8 Total
Count 22
85 21
128 Expected Count
22,0 85,0
21,0 128,0
within K_bersandar
17,2 66,4
16,4 100,0
51
within K_Melindungi
100,0 100,0 100,0 100,0 of Total
17,2 66,4
16,4 100,0
Dengan melihat tabel 11. dapat diketahui bahwa siswa dengan gaya hidup tipe bersandar yang rendah terdapat 14 siswa memiliki
kecenderungan melindungi harga diri yang rendah, 15 siswa memiliki kecenderungan melindungi harga diri yang sedang, dan 1 siswa memiliki
kecenderungan melindungi harga diri yang tinggi. Untuk siswa dengan gaya hidup tipe bersandar yang sedang terdapat 7 siswa dengan
kecenderungan melindungi harga diri yang rendah, 57 siswa memiliki kecenderungan melindungi harga diri yang sedang, dan 10 siswa
memiliki kecenderungan melindungi harga diri yang tinggi. Siswa dengan gaya hidup tipe bersandar yang tinggi terdapat 1 siswa dengan
kecenderungan melindungi harga diri yang rendah, 13 siswa memiliki kecenderungan melindungi harga diri yang sedang, dan 10 siswa
memiliki kecenderungan melindungi harga diri yang tinggi.
c. Gaya Hidup Tipe Menjauh dan Kecenderungan untuk Melindungi
Harga Diri
Berdasarkan hasil analisis, dapat diketahui bahwa terdapat hubungan antara gaya hidup tipe menjauh dan kecenderungan untuk
melindungi harga diri dengan nilai
chi-squre
sebesar 55,013 dan tingkat signifikansi sebesar 0,000 p0,05. Hasil analisis tersebut dapat dilihat
pada tabel 12.
52
Tabel 12. Nilai
Chi-square
antara Gaya Hidup Tipe Menjauh dan Kecenderungan Melindungi Harga Diri
Chi-Square Tests
Value df
Asymp. Sig. 2-sided Pearson Chi-Square
55,013
a
4 ,000
Likelihood Ratio 47,512
4 ,000
Linear-by-Linear Association 36,925
1 ,000
N of Valid Cases 128
a. 4 cells 44,4 have expected count less than 5. The minimum expected count is 4,10.
Dengan demikian maka hipotesis yang berbunyi “Ada hubungan antara gaya hidup tipe menjauh dan kecenderungan untuk melindungi
harga diri” diterima. Untuk melihat jumlah siswa yang terdapat pada gaya hidup tipe menjauh dan kecenderungan melindungi harga diri dapat
dilihat pada tabel 13. Tabel 13. Jumlah Subjek pada Gaya Hidup Tipe Menjauh dan
Kecenderungan Melindungi Harga Diri
Crosstab
K_Melindungi Total
1,00 2,00
3,00 K_
Menjauh 1,00 Count
15 10
25 Expected
Count 4,3
16,6 4,1
25,0 within
K_Menjauh 60,0 40,0
0,0 100,0 within K_
Melindungi 68,2 11,8
0,0 19,5
of Total 11,7
7,8 0,0
19,5 2,00
Count 6
62 10
78 Expected
Count 13,4
51,8 12,8
78,0 within
K_Menjauh 7,7 79,5 12,8 100,0
within K_ Melindungi
27,3 72,9 47,6 60,9
of Total 4,7 48,4
7,8 60,9
53
3,00 Count
1 13
11 25
Expected Count
4,3 16,6
4,1 25,0
within K_Menjauh
4,0 52,0 44,0 100,0 within K_
Melindungi 4,5 15,3 52,4
19,5 of Total
0,8 10,2 8,6
19,5 Total
Count 22
85 21
128 Expected
Count 22,0
85,0 21,0
128,0 within
K_Menjauh 17,2 66,4 16,4 100,0
within K_ Melindungi
100,0 100,0
100,0 100,0
of Total 17,2 66,4 16,4 100,0
Berdasarkan pada tabel 13. dapat diketahui bahwa siswa dengan
gaya hidup tipe menjauh yang rendah terdapat 15 siswa memiliki kecenderungan melindungi diri yang rendah pula dan 10 siswa memiliki
kecenderungan melindungi harga diri dengan tingkatan yang sedang. Dari tabel 13. juga dapat dilihat bahwa siswa dengan gaya hidup tipe
menjauh yang sedang terdapat 6 siswa dengan kecenderungan melindungi harga diri yang rendah, 62 siswa memiliki kecenderungan
melindungi harga diri yang sedang, dan 10 siswa memiliki kecenderungan melindungi harga diri yang tinggi. Untuk siswa dengan
gaya hidup tipe menjauh yang tinggi terdapat 1 siswa dengan kecenderungan melindungi harga diri yang rendah, 13 siswa memiliki
kecenderungan melindungi harga diri yang sedang, dan 11 siswa memiliki kecenderungan melindungi harga diri yang tinggi.
54
d. Gaya Hidup Tipe Bermanfaat dan Kecenderungan untuk Melindungi
Harga Diri
Berdasarkan hasil analisis, diketahui bahwa terdapat hubungan antara gaya hidup tipe bermanfaat dan kecenderungan untuk melindungi
harga diri dengan nilai
chi-square
sebesar 14,480 dan tingkat signifikansi sebesar 0,006 p0,05. Hasil analisis data dapat dilihat pada tabel 14.
Tabel 14. Nilai
Chi-square
antara Gaya Hidup Tipe Bermanfaat dan Kecenderungan Melindungi Harga Diri
Chi-Square Tests
Value df
Asymp. Sig. 2-sided Pearson Chi-Square
14,480
a
4 ,006
Likelihood Ratio 12,524
4 ,014
Linear-by-Linear Association 6,970
1 ,008
N of Valid Cases 128
a. 4 cells 44,4 have expected count less than 5. The minimum expected count is 3,77.
Dengan demikian maka hipotesis yang berbunyi “Ada hubungan antara gaya hidup tipe bermanfaat dan kecenderungan untuk melindungi
harga diri” diterima. Untuk melihat jumlah siswa yang terdapat pada gaya hidup tipe bermanfaat dan kecenderungan melindungi harga diri dapat
dilihat pada tabel 15. Tabel 15. Jumlah Subjek pada Gaya Hidup Tipe Bermanfaat dan
Kecenderungan Melindungi Harga Diri
Crosstab
K_Melindungi Total
1,00 2,00
3,00 K_
Bermanfaat 1,00 Count
10 10
3 23
Expected Count 4,0
15,3 3,8
23,0 within
K_Bermanfaat 43,5
43,5 13,0 100,0
within K_Melindungi
45,5 11,8
14,3 18,0
of Total 7,8
7,8 2,3
18,0
55 2,00 Count
10 54
12 76
Expected Count 13,1
50,5 12,5
76,0 within
K_Bermanfaat 13,2
71,1 15,8 100,0
within K_Melindungi
45,5 63,5
57,1 59,4
of Total 7,8
42,2 9,4
59,4 3,00 Count
2 21
6 29
Expected Count 5,0
19,3 4,8
29,0 within
K_Bermanfaat 6,9
72,4 20,7 100,0
within K_Melindungi
9,1 24,7
28,6 22,7
of Total 1,6
16,4 4,7
22,7 Total
Count 22
85 21
128 Expected Count
22,0 85,0
21,0 128,0
within K_Bermanfaat
17,2 66,4
16,4 100,0 within
K_Melindungi 100,0 100,0 100,0 100,0
of Total 17,2
66,4 16,4 100,0
Berdasarkan tabel 15. diketahui bahwa siswa dengan gaya hidup bermanfaat yang rendah terdapat 10 siswa dengan kecenderungan
melindungi harga diri yang rendah pula, 10 siswa dengan kecenderungan melindungi harga diri yang sedang, dan 3 siswa dengan kecenderungan
melindungi harga diri yang tinggi. Dari tabel 15. juga diketahui bahwa siswa dengan gaya hidup tipe bermanfaat yang rendah terdapat 10 siswa
dengan kecenderungan melindungi harga diri rendah, 54 siswa dengan kecenderungan melindungi harga diri yang sedang, dan 12 siswa
memiliki kecenderungan melindungi harga diri yang tinggi. Untuk siswa dengan gaya hidup tipe bermanfaat yang tinggi terdapat 2 siswa dengan
kecenderungan melindungi harga diri yang rendah, 21 siswa memiliki
56
kecenderungan melindungi harga diri yang sedang, dan 6 siswa dengan kecenderungan melindungi harga diri yang tinggi.
B. Pembahasan
1. Hubungan antara Gaya Hidup Tipe Dominan-Berkuasa terhadap
Kecenderungan untuk Melindungi Harga Diri
Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa ada hubungan antara gaya hidup tipe dominan-berkuasa terhadap kecenderungan untuk melindungi
harga diri. Siswa dengan kecenderungan melakukan gaya hidup tipe dominan-berkuasa tinggi, mereka akan dengan mudah mengemukakan segala
sesuatu yang mereka pikirkan dan yang mereka rasakan tanpa adanya halangan serta berperilaku agresif. Gaya hidup ini merupakan gaya hidup
yang dimiliki oleh individu dengan tingkat minat sosial yang rendah namun memiliki tingkat aktivitas yang tinggi, maka siswa akan cenderung
melakukan kecenderungan untuk melindungi diri yang bersifat agresi. Hal ini ditunjukan dengan banyaknya siswa yang cenderung memiliki gaya hidup
dominan- berkuasa yang tinggi menyetujui pernyataan “saya akan
memberikan kritikan kepada orang yang tidak saya sukai”. Memberikan kritikan merupakan salah satu butir pernyataan dari
indikator agresi. Individu dengan kecenderungan gaya hidup ini memiliki keinginan untuk memanipulasi dan menguasai situasi hidup dan orang-
orangnya Yustinus Semiun, 2013:255. Oleh sebab itu, mereka selalu berusaha mendominasi lingkungan dimana mereka berada dan ketakutan
mereka adalah apabila ada orang lain yang berusaha ingin mengambil
57
eksistensi mereka di lingkungan. Ketakutan-ketakutan itu yang pada akhirnya membuat mereka melakukan apa yang disebut oleh Adler kecenderungan
untuk melindungi harga diri. Untuk melihat keterkaitan dinamika psikologis individu yang memiliki
gaya hidup dominan-berkuasa terhadap kecenderungan untuk melindungi harga diri akan digambarkan sebagai berikut. Siswa dengan gaya hidup
dominan-berkuasa memang sangat besar kemungkinannya untuk melakukan kecenderungan melindungi harga diri yang bersifat agresi. Contohnya pada
kecendrungan melindungi harga diri yang agresi, siswa yang sering memaksakan kehendaknya akan sering melakukan tindakan agresi supaya
siswa bisa mengatur orang-orang yang ada di lingkungannya. Terbukti dengan pernyataan
yang berbunyi “saya harus mendapatkan apa yang saya inginkan dengan berbagai cara” banyak dipilih oleh siswa. Berbagai cara
yang dimaksudkan berarti siswa menguasai orang-orang di sekitarnya sehingga siswa mampu memperoleh apa yang diinginkan dengan
menghalalkan segala cara. Tindakan agresi yang sering dilakukan oleh siswa terlihat pula pada pernyataan yang berbun
yi “saya menyalahkan diri sendiri supaya orang lain merasa bersalah atas kejahatan yang pernah mereka
lakukan terhadap saya”. Tindakan agresi yang dilakukan oleh siswa tersebut bertujuan untuk
menyalahkan orang lain dengan menunjukan ketidakberdayaan dirinya sehingga dengan demikian, siswa memperoleh superioritasnya yaitu
memaksakan kehendaknya dengan cara membuat perasaan bersalah sehingga
58
orang lain melakukan seperti apa yang diinginkan olehnya. Mereka menguasai perasaan orang yang telah berbuat jahat kepadanya dengan cara
menyalahkan dirinya sendiri. Dalam konteks ini apa yang menjadi keinginannya yaitu supaya orang lain merasa bersalah atas kejahatan yang
pernah dilakukan terhadap dirinya. Salah satu tujuan dari kecenderungan melindungi harga diri yang
bersifat agresi yaitu untuk membalaskan dendam dan berusaha untuk membuat orang lain lebih menderita dibanding dirinya. Dalam teorinya,
Adler mengatakan bahwa individu akan melakukan kompensasi-kompensasi untuk melawan perasaan inferiornya. Dengan membalaskan dendamnya,
seorang individu akan merasa bahwa dirinya mampu mengatasi perasaan- perasaan inferiornya. Ketika individu tersebut berhasil membalaskan
dendamnya, maka individu tersebut merasa bahwa harga dirinya tidak lagi terinjak-injak oleh orang yang telah berbuat jahat kepada dirinya. Gaya hidup
mer upakan “alat” bagi individu untuk memperoleh apa yang diinginkannya
Apabila individu tersebut gagal mendapatkan apa yang diinginkan, maka mereka akan melakukan kecenderungan melindungi harga diri untuk
mendapatkan apa yang diinginkan dan untuk mempertahankan gaya hidupnya saat ini.
Individu yang memiliki gaya hidup tipe domain-berkuasa memiliki kecenderungan untuk berperilaku tanpa memperdulikan orang lain Hjelle
Ziegler, 1981:83. Mereka memanipulasi dan menguasai situasi hidup dan orang-orangnya Yustinus Semiun, 2013:255. Begitulah cara yang dilakukan
59
oleh orang-orang dominan untuk memperoleh apa yang mereka inginkan. Apabila dengan berperilaku berkuasa masih belum mampu membuat mereka
mendapatkan apa yang mereka inginkan, maka mereka akan melakukan kecenderungan melindungi harga diri yang bersifat agresi dengan bertindak
sesuka hati tanpa memperdulikan perasaan orang lain. Gaya hidup tipe dominan-berkuasa memiliki tingkat sosial yang rendah dan tingkat akitvitas
yang tinggi, maka sangat memungkinkan bagi individu dengan gaya hidup ini memiliki perilaku anti-sosial dan melakukan tindakan agresi.
2. Hubungan
antara Gaya
Hidup Tipe
Bersandar terhadap
Kecenderungan untuk Melindungi Harga Diri
Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa terdapat hubungan antara gaya hidup tipe bersandar terhadap kecenderungan melindungi harga diri.
Gaya hidup tipe bersandar merupakan gaya hidup dimana individu dengan tipe ini mengharapkan orang lain memuaskan kebutuhan-kebutuhannya,
mengurus atau memperhatikan minat-minatnya Yustinus Semiun, 2013:255. Hal itu berarti semakin sering siswa mengharapkan orang lain memuaskan
kebutuhan mereka dan memanjakan mereka, maka semakin sering juga individu tersebut melakukan kecenderungan melindungi harga diri. Bagi
mereka sangatlah penting memiliki orang yang bisa menuruti segala hal yang mereka inginkan. Dengan demikian, individu dengan gaya hidup tipe
bersandar ini tidak perlu berusaha keras untuk memperoleh apa yang diinginkannya. Apabila keinginan mereka tidak terpenuhi, maka mereka akan
cenderung menyalahkan individu yang mereka jadikan sebagai “objek tempel” dengan berbagai macam alasan.
60
Gaya hidup ini cenderung memiliki tingkat aktivitas dan tingkat minat sosial yang rendah, mereka tidak terlalu suka bersosialisasi dengan
masyarak at sehingga mereka hanya “menempel” pada individu-individu yang
menurut mereka mampu memuaskan keinginan mereka. Hal itu juga didukung dengan pernyataan yang berbunyi “saya puas bila orang lain
melakukan apa yang saya mau” banyak dipilih oleh siswa. Gaya hidup ini juga dimungkinkan memiliki kecenderungan untuk melindungi harga diri
yang bersifat agresi. Hal itu diperkuat dengan pernyataan yang berbunyi “orang lain harus menuruti apa yang saya perintahkan” banyak dipilih oleh
siswa. Apabila apa yang siswa inginkan tidak dituruti, maka siswa akan melakukan kecenderungan melindungi harga diri yang bersifat agresi seperti
pernyataan “saya ingin orang lain lebih sengsara dari pada diri saya terutama orang yang telah berbuat jahat terhadap saya” yang banyak dipilih oleh siswa.
Orang yang berbuat jahat disini bisa diartikan bahwa individu yang dimaksudkan tidak bisa menuruti apa yang siswa inginkan dan apa yang
diharapkannya, oleh karena itu mereka ingin orang tersebut lebih menderita daripada dirinya.
Individu dengan gaya hidup bersandar berharap menerima kepuasan dari orang lain dan mereka menjadi bergantung pada orang tersebut Schultz
Shultz, 2005:132. Oleh karena itu, apabila individu dengan gaya hidup ini tidak merasa puas dengan orang yang dijadikan sandaran, maka individu
tersebut akan merasa puas bila orang yang tidak bisa menuruti apa yang diinginkannya menjadi sengsara dan lebih menderita daripada dirinya.