Hubungan antara Gaya Hidup Tipe Dominan-Berkuasa terhadap

60 Gaya hidup ini cenderung memiliki tingkat aktivitas dan tingkat minat sosial yang rendah, mereka tidak terlalu suka bersosialisasi dengan masyarak at sehingga mereka hanya “menempel” pada individu-individu yang menurut mereka mampu memuaskan keinginan mereka. Hal itu juga didukung dengan pernyataan yang berbunyi “saya puas bila orang lain melakukan apa yang saya mau” banyak dipilih oleh siswa. Gaya hidup ini juga dimungkinkan memiliki kecenderungan untuk melindungi harga diri yang bersifat agresi. Hal itu diperkuat dengan pernyataan yang berbunyi “orang lain harus menuruti apa yang saya perintahkan” banyak dipilih oleh siswa. Apabila apa yang siswa inginkan tidak dituruti, maka siswa akan melakukan kecenderungan melindungi harga diri yang bersifat agresi seperti pernyataan “saya ingin orang lain lebih sengsara dari pada diri saya terutama orang yang telah berbuat jahat terhadap saya” yang banyak dipilih oleh siswa. Orang yang berbuat jahat disini bisa diartikan bahwa individu yang dimaksudkan tidak bisa menuruti apa yang siswa inginkan dan apa yang diharapkannya, oleh karena itu mereka ingin orang tersebut lebih menderita daripada dirinya. Individu dengan gaya hidup bersandar berharap menerima kepuasan dari orang lain dan mereka menjadi bergantung pada orang tersebut Schultz Shultz, 2005:132. Oleh karena itu, apabila individu dengan gaya hidup ini tidak merasa puas dengan orang yang dijadikan sandaran, maka individu tersebut akan merasa puas bila orang yang tidak bisa menuruti apa yang diinginkannya menjadi sengsara dan lebih menderita daripada dirinya. 61 Dengan demikian, maka individu merasa menjadi superior atas orang yang dianggap berbuat jahat terhadapnya dan mereka akan merasa bahwa harga dirinya tidak lagi jatuh karena orang tersebut. Perasaan tidak berdaya yang berlebihan membuat individu dengan gaya hidup ini akan sangat menggantungkan hidupnya pada orang lain. Mereka takut merasakan kegagalan. Apabila orang lain tidak mampu melakukan apa yang diinginkannya, maka akan sangat mungkin bagi individu dengan gaya hidup tipe bersandar melakukan kecenderungan melindungi harga diri yang bersifat agresi.

3. Hubungan

antara Gaya Hidup Tipe Menjauh terhadap Kecenderungan untuk Melindungi Harga Diri Berdasarkan hasil penelitian terbukti bahwa terdapat hubungan antara gaya hidup tipe menjauh terhadap kecenderungan melindungi harga diri. Gaya hidup tipe menjauh merupakan gaya hidup yang dilakukan oleh individu dimana individu tersebut cenderung berusaha mencapai keberhasilan dengan cara menghindari atau menarik diri dari masalah Yustinus Semiun, 2013:255. Artinya bahwa keinginan mereka untuk memperoleh keberhasilan terkalahkan oleh rasa takut akan kegagalan dan rintangan-rintangan yang mungkin dihadapi untuk memperoleh keberhasilan itu. Hal itu terbukti dengan pernyataan pada kuesioner yang berbunyi “saya sangat takut apabila saya mengalami suatu kegagalan” yang banyak dipilih oleh siswa. Dengan demikian maka kecenderungan untuk melindungi harga diri yang mungkin akan sering dilakukan oleh siswa dengan gaya hidup ini yaitu perilaku menarik diri. 62 Adanya kecenderungan untuk melindungi diri yang bersifat menarik diri pada gaya hidup tipe menjauh ini dikuatkan dengan pernyataan yang digunakan untuk mengungkap gaya hidup ini yang berbunyi “saya orang yang tidak suka mengambil resiko” yang banyak dipilih oleh siswa. Mereka tidak berani mengambil resiko dalam kehidupannya, maka dari itu mereka melakukan kecenderungan menarik diri. Kecenderungan menarik diri ini dikuatkan pula dengan pernyataan untuk mengungkap kecenderungan menarik diri yang berbunyi “saya yakin biarlah waktu yang menyelesaikan segala permasalahan yang saya miliki” banyak dipilih oleh siswa. Individu dengan gaya hidup ini memiliki minat yang rendah dan aktivitas yang rendah pula. Oleh karena itu mereka cenderung menghindari diri dari permasalahan-permasalahan dan bukan menyelesaikanya. Apabila mereka ditimpa suatu masalah, maka mereka tidak berusaha menyelesaikannya. Individu dengan gaya hidup ini memiliki kebiasaan- kebiasaan yang tidak berguna yang mereka gunakan untuk melarikan diri dari masalah Hjelle Ziegler, 1981:83. Schultz Schultz 2005:132 juga mengatakan bahwa individu dengan gaya hidup ini gemar menghidari diri mereka dari masalah karena takut mengalami kegagalan. Individu dengan gaya hidup ini bersifat pasif secara sosial, maka mereka akan membiarkan masalah mereka berlalu dengan sendirinya tanpa perlu mereka ikut campur di dalamnya.

4. Hubungan antara Gaya Hidup Tipe Bermanfaat terhadap

Kecenderungan untuk Melindungi Harga Diri 63 Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa terdapat hubungan antara gaya hidup tipe bermanfaat terhadap kecenderungan untuk melindungi harga diri. Individu dengan gaya hidup ini adalah individu yang bermanfaat bagi masyarakat dan siap untuk bekerjasama dengan orang-orang lain untuk mengatasi tugas-tugas kehidupan Yustinus Semiun, 2013:256. Mereka tidak menganggap masyarakat sebagai musuh mereka, maka mereka akan jarang melakukan perlindungan terhadap harga diri mereka. Gaya hidup ini memiliki minat sosial dan aktivitas yang tinggi, oleh karena itu mereka akan menaruh perhatian yang tinggi pada masyarakat di sekitarnya dan akan mementingkan kepentingan bersama diatas kepentingan pribadinya. Perasaan superior yang dimiliki oleh individu adalah perasaan untuk berguna bagi masyarakat. Oleh karena itu, individu dengan gaya hidup bermanfaat jarang melakukan perlindungan terhadap harga dirinya karena keberadaannya di masyarakat diterima dengan baik. Individu dengan gaya hidup ini ingin bekerjasama dalam masyarakat untuk menguasai tugas-tugas kehidupan Hjelle Ziegler, 1981:83. Mereka memiliki pertahanan yang baik terhadap permasalahan yang mereka miliki dengan membangun kerangka kerja yang baik di dalam minat sosial Shcultz Schultz, 2005:132. Individu dengan gaya hidup tipe bermanfaat akan membangun kerangka kerja yang baik di dalam masyarakat sehingga mereka tidak lagi mencari keuntungan pribadi. Bagi mereka keberhasilan bersama merupakan hal yang paling utama. Mereka menganggap masyarakat merupakan bagian dari dirinya dan mereka jarang melakukan pertahanan

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN GAYA HIDUP HEDONIS Hubungan Antara Konsep Diri Dengan Gaya Hidup Hedonis Pada Siswa SMA Negeri 4 Surakarta.

1 17 19

HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN GAYA HIDUP HEDONIS Hubungan Antara Konsep Diri Dengan Gaya Hidup Hedonis Pada Siswa SMA Negeri 4 Surakarta.

0 3 18

HUBUNGAN ANTARA KEPERCAYAAN DIRI DENGAN KECENDERUNGAN GAYA HIDUP HEDONIS PADA MAHASISWI DI Hubungan Antara Kepercayaan Diri Dengan Kecenderungan Gaya Hidup Hedonis Pada Mahasiswi Di Surakarta.

0 0 18

HUBUNGAN ANTARA KEPERCAYAAN DIRI DENGAN KECENDERUNGAN GAYA HIDUP HEDONIS PADA MAHASISWI DI SURAKARTA Hubungan Antara Kepercayaan Diri Dengan Kecenderungan Gaya Hidup Hedonis Pada Mahasiswi Di Surakarta.

0 3 21

HUBUNGAN ANTARA KONTROL DIRI DENGAN KECENDERUNGAN GAYA HIDUP HEDONIS PADA MAHASISWI DI SURAKARTA Hubungan Antara Kontrol Diri Dengan Kecenderungan Gaya Hidup Hedonis Pada Mahasiswi Di Surakarta.

0 1 18

HUBUNGAN ANTARA KONTROL DIRI DENGAN KECENDERUNGAN GAYA HIDUP HEDONIS PADA MAHASISWI DI SURAKARTA Hubungan Antara Kontrol Diri Dengan Kecenderungan Gaya Hidup Hedonis Pada Mahasiswi Di Surakarta.

1 4 20

HUBUNGAN ANTARA HARGA DIRI DENGAN KECENDERUNGAN GAYA HIDUP HEDONIS PADA MAHASISWI DI SURAKARTA Hubungan Antara Harga Diri Dengan Kecenderungan Gaya Hidup Hedonis Pada Mahasiswi Di Surakarta.

0 2 17

PENDAHULUAN Hubungan Antara Harga Diri Dengan Kecenderungan Gaya Hidup Hedonis Pada Mahasiswi Di Surakarta.

0 1 10

HUBUNGAN ANTARA HARGA DIRI DENGAN KECENDERUNGAN GAYA HIDUP HEDONIS PADA MAHASISWI DI SURAKARTA Hubungan Antara Harga Diri Dengan Kecenderungan Gaya Hidup Hedonis Pada Mahasiswi Di Surakarta.

0 2 21

Harga Diri dan KEcenderungan Gaya Hidup Hedonis

0 0 20