Uji Validitas Instrumen Uji Coba Instrumen

40 hidup tipe dominan-berkuasa; 2 Sedang, berarti siswa jarang melakukan gaya hidup tipe dominan-berkuasa; dan 3 Tinggi, berarti siswa sering melakukan gaya hidup tipe dominan-berkuasa. Dengan demikian maka dari tabel 3. dapat dilihat bahwa terdapat 24 siswa 18,8 yang termasuk dalam kategori rendah, 83 siswa 64,8 yang termasuk dalam kategori sedang dan 21 siswa 15,4 yang termasuk dalam kategori tinggi. Dengan melihat data dari tabel 3. maka dapat dikatakan bahwa sebagian besar siswa memiliki gaya hidup tipe dominan-berkuasa dalam kategori sedang. Tidak dapat dihindari bahwa sebagian besar siswa memiliki gaya hidup tipe dominan-berkuasa yang sedang karena data dari gaya hidup tipe ini berdistribusi normal sehingga kurva yang dihasilkan pun berupa kurva normal. Sebaran data dari masing-masing kategori pada gaya hidup tipe dominan-berkuasa dapat dilihat pada gambar berikut: 0,0 20,0 40,0 60,0 80,0 Rendah Sedang Tinggi 18,8 64,8 16,4 Gambar 2. Grafik Kategorisasi Variabel Gaya Hidup Tipe Dominan- Berkuasa b. Gaya Hidup Tipe Bersandar Gaya hidup tipe bersandar diungkap dengan menggunakan 8 butir 41 0,0 20,0 40,0 60,0 Rendah Sedang Tinggi 23,4 57,8 18,8 pernyataan. Jumlah butir pernyataan untuk mengungkap tipe ini tidak setara untuk tiap indikatornya maka peneliti melakukan penyetaraan dengan menggunakan nilai z. Distribusi kategori variabel dapat dilihat pada tabel 4. Tabel 4. Distribusi Variabel Gaya Hidup Tipe Bersandar No Norma Frekuensi Persentase Kategori 1. z -1 30 23,4 Rendah 2. -1 z 1 74 57,8 Sedang 3. z 1 24 18,8 Tinggi Jumlah 128 100 Kategori-kategori pada distribusi variabel dapat diartikan sebagai berikut: 1 Rendah, berarti siswa hampir tidak pernah melakukan gaya hidup tipe bersandar; 2 Sedang, berarti siswa jarang melakukan gaya hidup tipe bersandar; dan 3 Tinggi, berarti siswa sering melakukan gaya hidup tipe bersandar. Dari tabel 4. dapat terlihat bahwa terdapat 30 siswa 23,4 yang tegolong dalam kategori rendah, 74 siswa 57,8 tergolong dalam kategori sedang dan 24 siswa 18,8 tergolong dalam kategori tinggi. Dengan demikian dapat terlihat bahwa banyak siswa yang memiliki gaya hidup tipe bersandar yang sedang. Sebaran data dari masing-masing kategori dapat terlihat pada gambar berikut: Gambar 3. Grafik Kategorisasi Variabel Gaya Hidup Tipe Bersandar

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN GAYA HIDUP HEDONIS Hubungan Antara Konsep Diri Dengan Gaya Hidup Hedonis Pada Siswa SMA Negeri 4 Surakarta.

1 17 19

HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN GAYA HIDUP HEDONIS Hubungan Antara Konsep Diri Dengan Gaya Hidup Hedonis Pada Siswa SMA Negeri 4 Surakarta.

0 3 18

HUBUNGAN ANTARA KEPERCAYAAN DIRI DENGAN KECENDERUNGAN GAYA HIDUP HEDONIS PADA MAHASISWI DI Hubungan Antara Kepercayaan Diri Dengan Kecenderungan Gaya Hidup Hedonis Pada Mahasiswi Di Surakarta.

0 0 18

HUBUNGAN ANTARA KEPERCAYAAN DIRI DENGAN KECENDERUNGAN GAYA HIDUP HEDONIS PADA MAHASISWI DI SURAKARTA Hubungan Antara Kepercayaan Diri Dengan Kecenderungan Gaya Hidup Hedonis Pada Mahasiswi Di Surakarta.

0 3 21

HUBUNGAN ANTARA KONTROL DIRI DENGAN KECENDERUNGAN GAYA HIDUP HEDONIS PADA MAHASISWI DI SURAKARTA Hubungan Antara Kontrol Diri Dengan Kecenderungan Gaya Hidup Hedonis Pada Mahasiswi Di Surakarta.

0 1 18

HUBUNGAN ANTARA KONTROL DIRI DENGAN KECENDERUNGAN GAYA HIDUP HEDONIS PADA MAHASISWI DI SURAKARTA Hubungan Antara Kontrol Diri Dengan Kecenderungan Gaya Hidup Hedonis Pada Mahasiswi Di Surakarta.

1 4 20

HUBUNGAN ANTARA HARGA DIRI DENGAN KECENDERUNGAN GAYA HIDUP HEDONIS PADA MAHASISWI DI SURAKARTA Hubungan Antara Harga Diri Dengan Kecenderungan Gaya Hidup Hedonis Pada Mahasiswi Di Surakarta.

0 2 17

PENDAHULUAN Hubungan Antara Harga Diri Dengan Kecenderungan Gaya Hidup Hedonis Pada Mahasiswi Di Surakarta.

0 1 10

HUBUNGAN ANTARA HARGA DIRI DENGAN KECENDERUNGAN GAYA HIDUP HEDONIS PADA MAHASISWI DI SURAKARTA Hubungan Antara Harga Diri Dengan Kecenderungan Gaya Hidup Hedonis Pada Mahasiswi Di Surakarta.

0 2 21

Harga Diri dan KEcenderungan Gaya Hidup Hedonis

0 0 20