Implikasi Rekayasa Kemitraan Sistematika Rancang Bangun Sistem Kemitraan

LAPORAN AKHIR 6-5 3. Mensinergikan kekuatan dan keunggulan, serta mengurangi kelemahan dan hambatan masing-masing 4. Optimalisasi penggunaan sumberdaya 5. Berbagi pengalaman dalam kegagalan maupun keberhasilan

b. Implikasi Rekayasa Kemitraan

Sistem kemitraan merupakan salah satu alternatif dalam upaya perkuatan usaha kecil menengah dan koperasi menuju pertumbuhan dan perkembangan ekonomi nasional secara bersama-sama dengan pelaku ekonomi lainnya usaha besar. Untuk itu upaya-upaya yang dapat menunjang terciptanya kerjasama dapat disarankan beberapa hal yaitu dengan Penetapan sistem kemitraan strategis harus mengakar pada hal-hal yang hakiki bagi kedua lembaga yang akan bermitra, maka untuk penetapan substansi pokok harus bersumber dan mengakar pada lembaga yang akan bermitra. Upaya yang dilakukan adalah sebagaimana gambar berikut : LAPORAN AKHIR 6-6 Gambar 6-2 Implikasi Rekayasa Kemitraan

c. Sistematika Rancang Bangun Sistem Kemitraan

Dalam membuat rancang bangun sistem kemitraan strategis dilakukan beberapa langkah atau tahapan praktis guna mendapatkan sistem yang manajIble dan aplikatif. Upaya yang dilakukan adalah sebagaimana yang terlihat pada langkah kerja berikut : 1 POTENSI ANGGOTA UKM 2 COLLECTING INVENTARISASI 3 IDENTIFIKASI KLASIFIKASI 4 KEBUTUHAN NYATA 6 POTENSI TERPILIH 8 USAHA UNGGULAN 10 SISTEM KEMITRAAN 5 SELEKSI 7 PENETAPAN PRIORITAS 9 REKAYASA SISTEM 11 UJI COBA SISTEM 12 NOT APLICABLE 15 HASIL OUTPUT 13 APLICABLE 14 IMPLEMENTASI B LEMBAGA PENDAMPINGAN A UKM C LEMBAGA PENUNJANG 16a MARGIN 16b UMPAN BALIK LAPORAN AKHIR 6-7 Tabel 6-1 Kerangka Instrumen-instrumen Usaha LANGKAH AKTIVITAS OUTPUT Mengetahui lingkup aktivitas usaha-usaha masing-masing lembaga yang akan bermitra Sosialisasipublikasi aktivitas masing-masing lembaga Penetapan batasan-batasan aktivitas usaha Penetapan wewenang dan tanggung jawab masing-masing lembaga yang bermitra Ruang lingkup aktivitas Sistematika Operasional Hak dan kewajiban Skala usaha Sasaran jangka menengah dan jangka pendek Jaringan usaha Jaringan informasi Memahami profil usaha Mengkaji profil usaha Likuiditas Rentabilitas Probitabilitas Perspektif usaha Mengamati kinerja keuangan Evaluasi aktivitas finansial Struktur biaya Efisiensi dan efektivitas finansial Mengetahui profil dan sumber Permodalan Inventarisasi segenap aktivitas kelembagaan usaha secara fisik dan nonfisik Melakukan strukturisasi modal Evaluasi kemampuan pendanaan masing masing lembaga Evaluasi sumber-sumber permodalan internal dan eksternal Struktur permodalan Sharing capital Sumber-sumber dana yang ekonomis Profit sharing Tabel 6-2 Kerangka Kelembagaan LANGKAH AKTIVITAS OUTPUT Menetapkan kelembagaan Kemitraan Sosialisasi publikasi aktivitas masing-masing lembaga Penetapan batasan aktivitas Menyusun keterpaduan aktivitas Penetapan wewenang dan tanggung jwab masing-masing lem baga yang bermitra Rancang bangun kelembagaan kemitraan Model kemitraan Bangun kemitraan LAPORAN AKHIR 6-8 Tabel 6-3 Kerangka Sarana Kelembagaan dan Usaha LANGKAH AKTIVITAS OUTPUT Menetapkan kebutuhan fisik Inventarisasi kebutuhan fisik sarana perkantoran, sarana penunjang informasi dan komunikasi Plan actionplan site Kebutuhan spaceluas dan bentuk perkantoran Layout Kebutuhan sarana informasi dan komunikasi Menetapkan sarana produksi Identifikasi jenis dan sifat produksi Inventarisasi lingkupskala produksi Pengenalan aktivitas produksi Jenis dan sifat teknologi Kuantitas teknologi Kerangka Strategi Kemitraan seperti pada gambar berikut. Gambar 6-3 Usulan Skema Kemitraan

6.2. KONSEP DAN