LAPORAN AKHIR
2-4
2.3. KERANGKA PIKIR
DAN KEBIJAKAN
BANTUAN PERKUATAN
Pemberian bantuan perkuatan pengembangan sarana pasar tradisional kepada pedagang melalui KOPPASKoperasi dimaksudkan untuk mendukung
aktivitas usaha perdagangan di Pasar Tradisional. Adanya perbaikan sarana pedagang diharapkan akan memberikan citra positif kepada konsumen sehingga
memberi daya tarik untuk tetap berbelanja pada Pasar Tradisional. Perbaikan sarana pemasaran ini tentu akan mendorong pedagang untuk memberikan
pelayanan yang optimal kepada konsumen baik dari sisi kualitas produk maupun dalam pelayanan bertransaksi. Pada sisi lain bantuan ini dapat menjadi stimulan
bagi PEMDA untuk ikut bersama-sama memperhatikan para pedagang atau UKM pada Pasar Tradisional, sehingga PEMDA akan memberikan dukungan agar nilai
bantuan bisa dinikmati para pedagang dan masyarakat konsumen secara optimal.
Peranan KOPPASKoperasi dalam hal ini diharapkan tidak hanya sebatas penyalur batuan saja, tapi harus mampu memberikan kepastian lokasi para
pedagang secara layak, mendorong semangat berkoperasi, dan mengayomi para pedagang dalam wadah koperasi sebagai organisasi para pedagang dalam
mengembangkan usahanya. Pasar bagi pedagang tidak dijadikan sebatas tempat sarana berdagang guna mendapatkan keuntungan dengan cukup membayar
retribusi pasar saja, namun para pedagang diharapkan untuk mengembangkannya sebagai tempat perdagangan yang layak. Disinilah diharapkan peran
KOPPASKoperasi untuk mendorong partisipasi para pedagang dan bersama- sama PEMDA mengembangkan Pasar Tradisional menjadi pasar yang
memberikan citra baik dimata konsumen. Dalam mengembangkan pasar, KOPPASKoperasi bisa menjadi mitra kerja UPP Unit Pelayanan Pasar bersama-
sama mewujudkan pasar tradisional modern sebagai icon daerah.
KOPPASKoperasi sebagai wadah organisasi pedagang tentunya perlu mengembangkan usahanya yang sejalan dan mendukung aktivitas bisnis para
pedagang. Usaha KOPPASKoperasi tidak hanya cukup sebatas usaha simpan pinjam yang hanya membantu kebutuhan permodalan pedagang saja tetapi
seyogyanya juga mengembangkan unit usaha yang mendukung pengadaan kebutuhan barang dagang bagi anggotanya. Bila peran ini bisa dilakoni
KOPPASKoperasi tentunya banyak keuntungan yang dapat dipetik dari sisi bisnis pedagang dan usaha KOPPASKoperasi. Pedagang akan terbantu dalam
mendapatkan kebutuhan barang dagangan yang akan dijual dengan kualitas baik dan harga yang normal. Pedagang dapat terlindungi dari praktek sepikulan dan
permainan harga dari para pemasok yang bisa menciptakan persaingan tidak sehat diantara pedagang. KOPPASKoperasi sebagai wadah usaha pedagang tentunya
akan mendapat keuntungan yang wajar yang tentunya dapat pula dinikmati anggota dalam bentuk SHU. Disisi lain, sebagai mitra kerja UPP maka
KOPPASKoperasi bisa ikut bersama-sama menanggulangi masalah kebersihan pasar dan pemungutan retribusi pasar. Kerangka pikir kajian evaluasi ini dapat
dilihat pada gambar 2-1.
Sebagaimana tertuang dalam petunjuk teknis bahwa bantuan dana bergulir pengembangan pasar tradisional diberikan kepada pedagang dan disalurkan
melalui Koperasi bertujuan untuk memberdayakan pedagang pasar anggota koperasi melalui peningkatan kualitas sarana usaha, serta meningkatkan peran
koperasi dalam perencanaan, pengembangan dan pengelolaan pasar tradisional. Sasaran bantuan dana bergulir ini adalah : a terlaksananya pengembangan dan
LAPORAN AKHIR
2-5
pengelolaan pasar tradisional oleh koperasi; b terjaminnya kepastian lokasi dan tempat usaha bagi pedagang dan koperasi dalam pasar tradisional; c terwujudnya
peningkatan peran koperasi dalam memberikan pelayanan kepada anggota; d terfasilitasinya sarana usaha pedagang pasar yang memadai melalui terwujudnya
pasar tradisional yang lebih tertib, bersih, indah dan nyaman; e tersalurnya bantuan dana bergulir kepada koperasi penerima dan dari koperasi penerima
kepada para pedagang anggotanya secara tertib, transparan dan dapat dipertanggung jawabkan.
Dana bergulir ini merupakan dana pemerintah yang bersumber dari APBN Kementerian Koperasi dan UKM. Dana ini bersifat sebagai pinjaman modal yang
wajib disalurkan dan atau digulirkan lebih lanjut kepada koperasi lainnya setelah jangka waktu dan persyaratan dipenuhi oleh koperasi penerima. Besarnya dana
bantuan dan koperasi yang menerima bantuan ditetapkan oleh Menteri berdasarkan usulan BupatiWalikota. Persyaratan pasar tradisional sebagai calon
penerima perkuatan adalah : a pasar tradisional yang sedang atau akan dikembangkan diprakarsai oleh koperasi atau prakarsa Pemda dengan melibatkan
Koperasi; b memiliki pola kepemilikan atau pemanfaatan kios dan los yang memberikan kepastian tempat berusaha bagi pedagang dalam jangka panjang; c
harus mendapat dukungan Pemda setempat dalam bentuk : 1 penyediaan lahan siap bangun berikut perijinannya, 2 pemberian status HGB pada kios dan los yang
dikembangkan, 3 penyediaan sarana dan prasarana pendukung di lokasi pasar meliputi jalan, sarana transportasi, air bersih, listrik, pos keamanan, tempat parkir,
MCK, tempat sampah dll; d memiliki jumlah pedagang anggota koperasi paling sedikit 30 tiga puluh orang pedagang yang siap menempati kios atau los segera
selesai dikembangkan.
Sedangkan persyaratan koperasi penerima bantuan perkuatan adalah : a telah berbadan hukum paling cepat 1 tahun dan berkedudukan serta berusaha
diwilayah pasar tradisional yang akan dikembangkan; b mendapat persetujuan dari anggotapedagang untuk melaksanakan program pengembangan yang dibuktikan
dengan berita acara Rapat Anggota dan surat pernyataan; c organisasi, manajemen dan usaha koperasi dalam kondisi sehat berdasarkan hasil penilaian
Dinas; d mempunyai anggota sebagai pedagang menimal 30 orang; e belum pernah mendapat bantuan dana bergulir serupa; f bersedia dan mampu mengelola
dana bergulir sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan dan dibuktikan dengan surat pernyataan dan rekomendasi dari dinas; g bersedia memenuhi kewajiban
pelaporan secara berkala sesuai dengan format yang ditentukan; h bersedia dan mampu berpartisipasi secara aktif dalam perencanaan, pelaksanaan, pengelolaan,
serta pengembalian dana bergulir secara tepat jumlah dan waktu sesuai dengan pedoman teknis ini. Untuk kriteria anggota koperasipedagang penerima bantuan
perkuatan dana bergulir adalah : a terdaftar sebagai anggota koperasi, dan telah memenuhi kewajiban; b berdomisili dan bertempat tinggal diwilayah kerja koperasi;
c sanggup dan bersedia mentaati peraturan dan memenuhi persyaratan yang ditetapkan oleh koperasi; d tidak memiliki tunggakan pinjaman pada bank atau
lembaga lain; e Penetapan Koperasi calon penerima dana bergulir dilakukan oleh Pokja Keuangan KabupatenKota melalui tahapan : a menerima permohonan dari
koperasi calon penerima dan melakukan penelitian dan penilaian terhadap persyaratan; b mengumumkan hasil penelitian dan penilaian pada papan
pengumuman di kantor kecamatan, tempat kedudukan koperasi dan pada dinasinstansi kabupatenkota setempat. Menetapkan calon koperasi yang akan
disusulkan kepada Menteri paling lambat dalam jangka waktu 7 tujuh hari kerja setelah tanggal pengumuman dengan surat keputusan Kepala dinas yang
membidangi pengembangan koperasi dilampiri berita acara hasil penilian yang
LAPORAN AKHIR
2-6
ditandatangani paling sedikti oleh 23 dua per tiga bagian dari jumlah anggota Pokja. Selanjutnya hasil seleksi Pokja Keuangan Provinsi diteruskan kepada Pokja
Keauangan Pusat dan Deputi Bidang Pemasaran dan Jaringan Usaha. Pencairan bantuan perkuatan dana bergulir pengembangan pasar tradisional
baru bisa setelah Menteri Negara Koperasi dan UKM menetapkan Koperasi penerima bantuan perkuatan dengan memperhatikan usulan koperasi yang
disampaikan oleh Bupati Walikota setempat. Koperasi penerima bantuan perkuatan yang telah ditetapkan Menteri, mengajukan permohonan pencairan dan
rencana penggunaan bantuan perkuatan dana bergulir kepada Menteri atau Pokja Keuangan KabupatenKota atau Dinas secara bertingkat dengan melampirkan
persyaratan yang diminta sebagaimana tertuang dalam petunjuk teknis penyaluran bantuan dana bergulir pengembangan pasar tradisional terlampir.
LAPORAN AKHIR 2-7
Gambar 2-1 kerangka pikir
LAPORAN AKHIR
2-1
LAPORAN AKHIR
3-1
METODE
3.1. METODE KAJIAN