Teori Purchasing Power Parity Jenis-Jenis Transaksi Valas

2.2.2.7. Teori Purchasing Power Parity

Teori ini dikemukakan oleh ahli ekonomi dari Swedia yang bernama Gustav Gassel. Dasar teorinya bahwa perbandingan nilai satu mata uang yang lain ditentukan oleh daya beli uang tersebut terhadap barang dan jasa di masing-masing negara. Pada dasarnya ada dua versi teori purchasing power parity, yaitu interpretasi absolute dan relative. Menurut interpretasi absolute purchasing power parity , perbandingan nilai suatu mata uang dengan mata uang yang lain kurs tetap ditentukan oleh tingkat harta The Law of One Price. Apabila terjadi perubahan harga yang berbeda di kedua negara maka kurs tersebut harus mengalami perubahan pula. Kurs power parity yang didasarkan pada perubahan harga nilai yang sering disebut kurs power parity dalam arti relative. Nopirin, 1996 : 157 2.2.2.8. Penawaran dan Permintaan Valuta Asing Pada dasarnya model penawaran dan permintaan valuta asing sama dengan penawaran dan permintaan komoditi kedua-duanya akan menghasilkan keseimbangan, tetapi disini keseimbangan valuta asing sekaligus menggambarkan kurs atau exchange rate. Jadi kurs atau keseimbangan adalah kurs dimana jumlah valuta asing yang ditawarkan sama dengan yang diminta. Tertariknya investor untuk menanamkan modalnya diluar negeri, sehingga memperbanyak pelarian modal keluar negeri, akibatnya semakin melemahnya mata uang negara tersebut yang berarti pula akan cenderung terjadi depresiasi nilai mata uang yang bersangkutan. Kamaludin, 1997 : 105.

2.2.2.9. Jenis-Jenis Transaksi Valas

Ada 3 macam jenis transaksi yang dapat dilakukan yaitu: 1. Transaksi Spot Spot Transaction Dalam transaksi spot biasanya penyerahan valas ditetapkan 2 hari kerja berikutnya. Ada 3 cara penyerahan dalam transaksi spot sebagai berikut: a. Value today Dimana penyerahan dilakukan pada tanggal hari yang sama dengan tanggal hari dilakukannya transaksi. b. Value tomorrow Penyerahan dilakukan pada hari kerja berikutnya atau disebut one day settlement . c. Value spot Penyerahan dilakukan 2 hari kerja setelah transaksi. 2. Transaksi Tunggak Forward Transaction Penyerahan yang dilakukan beberapa hari mendatang, baik secara mingguan atau bulanan. 3. Transaksi Barter Swap Transaction Transaksi nilai tukar untuk menghilangkan resiko nilai tukar. Kasmir, 2002: 237. 2.2.3. Tingkat Suku Bunga Internasional

2.2.3.1. Pengertian Tingkat Suku Bunga Internasional