2. Hasil pengembalian itu hanyalah berupa pikiran menurut terkaan terbaik pada saat diambilnya keputusan untuk menanam modal itu.
Pada kenyataannya bahwa harus diadakan penyesuaian untuk berbagai
hasil pengembalian dan ketidakpastian. Dougall : 1992 : 132. 2.2.1.6. Jenis-Jenis Investasi
A. Investasi Pemerintah
Investasi yang dilakukan pemerintah biasanya mendorong timbulnya investasi baru dan sektor swasta PMA dan PMDN. Dan
investasi pemerintah biasanya selalu diikuti dengan masalah Crowding out
biasanya menunjukkan efek kebijaksanaan fiskal terhadap kegiatan ekonomi. Apabila penambahan pengeluaran investasi pemerintah,
apakah itu dibiayai dengan penarikan pajak ataupun dengan penarikan obligasi, tidak dapat mendorong kegiatan ekonomi atau efeknya terhadap
kegiatan ekonomi nol, maka dikatakan bahwa telah terjadi crowding out pengeluaran investasi swasta oleh investasi pemerintah. Dengan
demikian dapat dikatakan bahwa multiplier pengeluaran adalah kira-kira nol. Kira-kira nol, berarti bahwa setiap Rp. 1,00 atau kurang lebih dari
Rp 1,00. Crowding out yang sempurna apabila Rp. 1,00 pengeluaran
pemerintah mengganti Rp 1,00 pengeluaran investasi swasta. Tidak sempurna apabila penggantian atau penurunan investasi swasta melebihi
Rp 1,00. Nopirin, 1996 : 65.
Peran pemerintah dalam berinvestasi dibagi menjadi 4 macam : 1.
Peran Alokatif
Pemerintah mengalokasikan sumber daya ekonomi yang ada agar pemanfaatannya bisa optimal dan mendukung efisiensi produksi.
Contohnya barang atau jasa sosial seperti jalan umum, jembatan, pertahanan dan keamanan negeri. Barang-barang ini tidak menarik
bagi swasta atau masyarakat karena tidak bisa dijual, dinikmati dan dimiliki secara pribadi.
2. Peran Distribusi Peran pemerintah dalam mendistribusikan sumber daya,
kesempatan dan hasil-hasil ekonomi secara wajar dan adil. Contoh pemerintah berusaha untuk mencegah adanya monopoli dalam
penyediaan dan distribusi barang kebutuhan pokok, sehingga hanya dinikmati sekelompok orang sehingga menimbulkan kecemburuan
sosial. 3. Peran Stabilisatif
Peranan pemerintah dalam memelihara stabilitas perekonomian dan memulihkannya jika berada dalam keadaan disequilibrium.
Contohnya ketika terjadi inflasi, resesi, serbuan barang impor.
4. Peran Dinamisasi Peranan pemerintah dalam menggerakkan proses pertumbuhan
ekonomi agar lebih cepat tumbuh, berkembang dan maju. Contoh nya perintis kegiatan-kegiatan ekonomi tertentu. Seperti
penerbangan pesawat ke jalur baru yang masing kering, atau pemekaran kota dengan memindahkan pusat kegiatan pemerintah
ke lokasi baru, serta dalam bentuk mempercepat pertumbuhan bidang bisnis tertentu mengalokasikan anggaran yang lebih besar
ke bidang bersangkutan. Dumairy, 1997 : 158-161. B.
Investasi Swasta
Investasi swasta baik Penanaman Modal Asing PMA maupun Penanaman Modal Dalam Negeri PMDN merupakan
langkah awal kegiatan pembangunan ekonomi. Dinamika pembangunan modal mempengaruhi tinggi rendahnya pertumbuhan
ekonomi dan marak lesunya pembangunan. Karena itu setiap negara berusaha menciptakan iklim yang lebih meningkatkan investasi.
Sasaran yang ditujukan bukan hanya masyarakat atau swasta dalam negeri tetapi juga luar negeri.
Peningkatan iklim investasi dilakukan dengan PP No. 17 tahun 1992 sebagai penyederhanaan dari UU No. 1 tahun 1967
tentang Penanaman Modal Asing PMA dan Undang-undang No. 6 tahun 1968 tentang Penanaman Modal Dalam Negeri PMDN.
Penanaman modal asing hanyalah meliputi penanaman modal asing secara langsung, dan yang dipergunakan untuk menjalankan
perusahaan di Indonesia, dalam arti bahwa pemilik modal secara langsung menanggung resiko dari penanaman modal tersebut.
Yang dimaksud modal asing adalah : 1. Alat pembayaran luar negeri yang tidak merupakan bagian dari
kekayaan devisa Indonesia, yang dengan persetujuan pemerintah digunakan untuk pembiayaan perusahaan di Indonesia.
2. Alat-alat perusahaan, termasuk penemuan-penemuan baru milik orang asing, bahan-bahan yang dimasukkan ke Indonesia. Selama alat-alat
tersebut tidak dibiayai oleh devisa Indonesia. 3. Bagian dari hasil perusahaan diperkenankan transfer, tetapi tidak
transfer seluruhnya dan dipergunakan untuk membiayai perusahaan di Indonesia.
Yang dimaksud modal dalam negeri adalah : Bagian dari kekayaan masyarakat Indonesia termasuk hak-hak
dan benda-benda baik yang berdomisili di Indonesia atau tidak yang disediakan guna menjalankan suatu usaha sepanjang modal tersebut tidak
diatur oleh undang-undang tentang Penanaman Modal Asing. Penanaman Modal Dalam Negeri adalah penggunaan dari kekayaan tersebut di atas
baik secara langsung maupun tidak untuk menjalankan usaha menurut atau berdasarkan ketentuan-ketentuan Undang-Undang ini.
Selain Undang-Undang di atas tadi, pemerintah juga men ciptakan keterbukaan iklim investasi melalui paket kebijaksanaan
deregulasi dan debirokratisasi. Hal ini juga untuk menghadapi era
persaingan bebas tahun 2020 nanti. Dumairy, 1997 : 149.
2.2.1.7. Jenis-Jenis Investasi Menurut Rosyidi 1993 : 161-164