dilihat dari segi jumlahnya saja, tetapi juga harus diperhatikan kualitas dari tenaga kerja tersebut.
2.2.4.4. Teori Pertumbuhan Ekonomi
Teori pertumbuhan ekonomi ini biasa didefinisikan sebagai penjelasan mengenai faktor – faktor apa saja yang menentukan output
perkapita dalam jangka panjang dan penjelasan mengenai bagaimana faktor – faktor tersebut berinteraksi satu sama lain sehingga terjadi proses
pertumbuhan ilmu ekonomi tidak hanya terdapat satu teori pertumbuhan saja tetapi banyak teori pertumbuhan ekonomi, antara lain :
a. Teori pertumbuhan ekonomi klasik
Menurut pandangan para ahli ekonomi klasik ada empat faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi, yaitu : jumlah penduduk,
jumlah stok barang – barang modal, luas tanah dan kekayaan alam. Walaupun pertumbuhan ekonomi tergantung pada banyak faktor, namun
para ahli ekonomi klasik lebih banyak menumpahkan perhatianya kepada pertumbuhan penduduk kepada pertumbuhan ekonomi.
Para ahli ekonomi klasik berpendapat bahwa hukum hasil lebih yang semakin berkurang akan mempengaruhi pertumbuhan ekonomi. Hal
ini berarti bahwa pertumbuhan ekonomi tidak akan terus menerus berlangsung. Pada awalnya, apabila penduduk sedikit dan kekayaan alam
relatif berlimpah, tingkat pengambilan modal dari investasi yang dibuat adalah tinggi. Maka para pengusaha akan memperoleh keuntungan yang
besar. Ini akan menimbulkan investasi baru dan pertumbuhan ekonomi terwujud. Keadaan seperti itu tidak akan terus menerus berlangsung.
Apabila penduduk sudah terlalu banyak, pertambahannya akan menurunkan tingkat kegiatan ekonomi karena produktivitass marginal
penduduk telah negatif. Maka kemakmuran masyarakat nenurun kembali. Apabila keadaan ini tercapai, ekonomi dikatakan telah mencpai keadaan
tidak berkembang. Pada keadaan ini pendapatan pekerja hanya mencapai tingkat cukup hidup. Menurut ahli ekonomi klasik bahwa
setiapmasyarakat tidak akan mampu menghalangi terjadinya keadaan tidak berkembang tersebut. Maka hanya mampu mengundurkan
terjadinya keadaan tersebut. Berdasarkan teori pertumbuhan klasik tersebut, dikemukakan
suatu teori yang menjelaskan perkaitan antara pendapatan perkapita dan pendapatan penduduk yang disebut dengan teori penduduk optimal. Teori
ini menjelaskan apabila terdapat kekurangan penduduk, produksi marginal akan lebih tinggi dari pada pendapatan perkapita. Maka
pertumbuhan penduduk akan menaikkan pendapatan perkapita. Tapi apabila penduduk sudah semakin banyak,hukum hasil lebih yang
semakin berkurang akan mempengaruhi fungsi produksi yaitu produksi marginal akan mulai mengalami penurunan. Oleh karena itu pendapatan
nasional dan pendapatan perkapita menjadi semakin lambat pertumbuhannua. Penduduk yang terus bertambah akan menyebabkan
pada suatu jumlah penduduk yang tertentu produksi marginal telah sama
dengan pendapatan perkapita. Pada keadaan ini pendapatan perkapita mancapai nilai yang maksimal. Jumlah penduduk pada saat itu
dinamakan penduduk optimal. b.
Teori pertumbuhan Schumpeter Teori ini menekankan tantang pentingnya peranan pengusaha
dalam mekanciptakan pertumbuhan ekonomi. Dalam teori ini ditunjukan bahwa peran pengusaha merupakan golongan yang akan terus menerus
membuat pembaharuan atau inovasi dalam kegiatan ekonomi. Inovasi tersebut meliputi : memperkenalkan barang – barang baru, memperluas
pasar suatu barang kepasaran pasar yang baru, mengembangkan sumber hahan mentah yang baru dan mengadakan perubahan – prubahan dalam
organisasi perusahaan dengan tujuan mempertinggi efesiensi. Didalam mengemukakan teorinya schumpeter memulai
analisisnya dengan memisalkan bahwa perekonomian sedang dalam keadaan tidak berkembang. Pada waktu keadaan tersebut berlaku
segolongan pengusaha menyadari tentang berbagai kemungkinan untuk mengadakan inovasi yang menguntungkan, dimana merekan akan
meminjam modal dan melakukan penanaman modal, investasi yang baru ini akan mempertinggi kegiatan ekonomi negara. Maka pendapatan
masyarakan akan bertambah dan tingkat konsumsi akan bertambah tinggi. Kenaikan tersebut akan mendorong perusahaan – perusahaan lain
untuk menghasilkan lebih banyak barang dan melakukan penanaman
modal baru. Menurut schumpeter, investasi dibedakan menjadi 2 golongan yaitu menanaman modal aotonomi dan penanaman modal
terpengaruh. Menurut schumpeter semakin tinggi tingkat kemajuan suatu
perekonomian maka semakin terbatas kemungkinan untuk mengadakan inovasi. Maka pertumbuhan ekonomi akan menjadi bertambah lambat
jalannya. Yang pada akhirnya nanti akan tercapai tingkat “keadaan tidak
berkembang atau stationary state”. Sukirno. 2004 : 434 2.2.4.5. Ciri – Ciri Pertumbuhan Ekonimi
Menurut kuznets dalam buku todaro, bahwa karakteristik
dalam proses pertumbuhan ekonomi ada enam, yaitu :
1. Tingginya tingkat pertumbuhan output perkapita dan
penduduk. 2.
Tingginya penambahan jumlah faktor produksi, terutama tenaga kerja.
3. Tingginya tingkat transformasi struktur ekonomi.
4. Tingginya tingkat transformasi sosial ediologi.
5. Kecenderungan negara – negara yang ekonominya sudah maju
intuk pergi keseluruh plosok dunia guna mendapatkan pasaran dan bahan baku.
6. Pertumbuhan penduduk hanya segitiga produksi dunia.
Keenam karakreristik tersebut saling memperkuay dan mempercepat pertumbuhan ekonomi. Dan yang pada ahirnya akan
membawa penemuan – penemuan baru yang dapat mendorong pertumbuhan ekonomi selanjutnya.
2.2.4.6. Pengukuran pertumbuhan Ekonomi Nasional