Pengujian Hasil Analisis Regresi Linier Berganda

87

4.4.2 Pengujian Hasil Analisis Regresi Linier Berganda

Tabel 8 : Hasil Perhitungan Regresi Linier Berganda Dengan Menggunakan Program SPSS 13 Variable Koefisien Regresi Pendapatan Perkapita X 1 4653.879 Jumlah Pelanggan Rumah Tangga X 2 162.695 Tingkat Inflasi X 3 -45295.521 Variabel Terikat : Tingkat Konsumsi Air Minum PDAM di Kota Surabaya. Konstanta : 65310015.519 Koefisien korelasi R : 0,991 R 2 : 0,9812 Berdasarkan hasil perhitungan diatas, diperoleh persamaan regresi linier berganda sebagai berikut : Y = β + β 1 . X 1 + β 2 . X 2 + β 3 . X 3  Tingkat Konsumsi Air Minum PDAM di Kota Surabaya Y = 65310015.519 + 4653.879. X 1 + 162.695. X 2 - 45295.521. X 3 Dimana : 1. β Konstanta = 65310015.519 artinya jika diasumsikan X 1 Pendapatan Perkapita, X 2 Jumlah Pelanggan Rumah Tangga, dan X 3 Tingkat Inflasi konstan maka nilai Y Tingkat Konsumsi Air Minum PDAM di Kota Surabaya akan mengalami kenaikkan sebesar 65310015.519 m 3 . 2. β 2 = 4.653,879 artinya setiap kenaikkan X 1 Pendapatan Perkapita sebesar seribu menyebabkan kenaikkan nilai Y 88 Tingkat Konsumsi Air Minum PDAM di Kota Surabaya sebesar 4.653,879 m 3 . Dengan asumsi X 2 dan X 3 konstan. 3. β 2 = 162,695 artinya setiap kenaikkan X 2 Jumlah Pelanggan Rumh Tangga sebesar 1 unit rumah tangga menyebabkan kenaikkan nilai Y Tingkat Konsumsi Air Minum PDAM di Kota Surabaya sebesar 162,695 m 3 . Dengan asumsi X 1 dan X 3 konstan. 4. β 3 = -45295.521 artinya setiap kenaikkan X 3 Tingkat Inflasi sebesar 1 menyebabkan penurunan nilai Y Tingkat Konsumsi Air Minum PDAM di Kota Surabaya sebesar -45295.521 m 3 . Dengan asumsi X 1 dan X 3 konstan. Selanjutnya untuk pengujian hipotesisnya menggunakan cara sebagai berikut : a. Uji F yaitu pengujian yang dilakukan untuk mengetahui hubungan atau pengaruh dari variable bebas secara simultan atau serempak terhadap variable terikat.  Tingkat konsumsi Air Minum PDAM di Kota Surabaya Tabel 9 : Analisis Varian ANOVA Sumber Varian Jumlah Kuadrat Df Kuadrat Tengah F hitung F tabel Regresi 3,67612 3 1,22537 190.88467 3,59 Residual 7,0614 11 6,41945 - - Total 3,74674 14 - - - Sumber : Lampiran 2 89 KT Regresi KT Galat 1,22537 6,41945 Langkah-langkah : 1. Ho : β = β 1 = β 2 = β 3 = 0 artinya secara keseluruhan variable bebas tidak ada pengaruh terhadap variable terikat. Hi : β ≠ β 1 ≠ β 2 ≠ β 3 ≠ 0 artinya secara keseluruhan variable bebas ada pengaruh terhadap variable terikat. 2. α = 0,05 dengan df pembilang = 3, df penyebut =11 F tabel = α = 0,05 = 3,59 3. F hitung = = = 190.88467 4. Pengujian Hipotesis Gambar 12 : Distribusi Penerimaan dan Penolakkan Hipotesis Secara Simultan Sumber : Lampiran 2 Kaidah : Ho ditolak jika F hitung F tabel Ho diterima jika F hitung ≤ F tabel 5. Kesimpulan Karena F hitung 190.88467 F tabel 3,59 maka Ho ditolak dan Hi diterima yang berarti variable bebas yaitu Pendapatan Perkapita X 1 , Jumlah Pelanggan Rumah Tangga X 2 , dan Daerah Penerimaan H Daerah Penolakan H 3,59 190,88467 90 Tingkat Inflasi X 3 berpengaruh nyata terhadap variable terikat Tingkat Konsumsi Air Minum PDAM di Kota Surabaya Y. Untuk mengetahui besarnya pengaruh antara variable bebas terhadap variable terikat secara keseluruhan, maka dapat dilakukan dengan cara menghitung nilai koefisien determinasi simultan R 2 dengan rumus : R 2 = = = Dengan melihat nilai R 2 diatas, maka dapat diketahui bahwa variable bebas mampu mempengaruhi variable terikat secara keseluruhan sebesar 98,1 sedangkan 1,9 dipengaruhi oleh factor lain diluar model. Koefisien Korelasi ganda R Multiple R sebesar 0,991 menyatakan hubungan secara serentak antara variable bebas dengan variable terikat adalah 99,1. b. Uji t yaitu pengujian yang dilakukan untuk mengetahui hubungan antara pengaruh dari masing-masing variable bebas dan secara parsial atau individu atau secara terpisah terhadap variable terikat.  Pendapatan Perkapita di Kota Surabaya Tabel 10 : Analisis Kovarian Variable Koefisien Regresi t hitung t tabel r 2 parsial Pendapatan Perkapita X 1 4653.879 4,904 2,201 0,828 Jumlah Pelanggan Rumah Tangga X 2 162.695 7,131 2,201 0,907 Tingkat Inflasi X 3 -45295.521 -1,174 2,201 -0,334 Sumber : Lampiran 2 Jumlah kuadrat regresi Jumlah kuadrat total 3,67612 3,74674 0,981 91 Langkah-langkah : 1. Untuk mengetahui pengaruh seacara parsial antara variable Pendapatan Perkapita X 1 terhadap variable terikat yaitu Tingkat Konsumsi Air Minum PDAM di Kota Surabaya Y digunakan uji t dengan langkah-langkah sebagai berikut : 1. Ho : β 1 = 0 tidak ada pengaruh antara variable X 1 terhadap variable Y. Ho : β 1 ≠ 0 ada pengaruh antara variable X 1 terhadap variable Y. 2. α = 0,025 dengan df =11 t tabel α 2 = 0,025 = 2,201 3. t hitung = 1 1   Set = 4,904 4. Pengujian Hipotesis Gambar 13 : Kurva Distribusi Penerimaan dan Penolakkan Hipotesis Secara Parsial Untuk Variabel X 1 Sumber : Lampiran 3 Kaidah : Ho diterima jika - t tabel ≤ t hitung ≤ t tabel Ho ditolak jika t hitung t tabel atau t hitung - t tabel Daerah Penerimaan Ho Daerah Penolakan Ho Daerah Penolakan Ho -2,201 2,201 4,904 92 5. Kesimpulan Setelah diketahui hasil penghitungan secara parsial diperoleh t hitung 4,904 t tabel 2,201. Sehingga secara parsial Pendapatan Perkapita X 1 berpengaruh nyata terhadap Tingkat Konsumsi Air Minum PDAM di Kota Surabaya Y. Nilai r 2 parsial untuk Pendapatan Perkapita di Kota Surabaya X 1 sebesar 0,828 berarti bahwa variable bebas secara parsial mampu menjelaskan variable terikat Tingkat Konsumsi Air Minum PDAM di Kota Surabaya Y yang diberikan sebesar 82,8 sedangkan sisanya tidak mampu dijelaskan oleh variable tersebut. 2. Untuk mengetahui pengaruh secara parsial antara variable Jumlah Pelanggan Rumah Tangga X 2 terhadap variable terikat yaitu Tingkat Konsumsi Air Minum PDAM di Kota Surabaya Y digunakan uji t dengan langkah-langkah sebagai berikut : 1. Ho : β 2 = 0 tidak ada pengaruh antara variable X 2 terhadap variable Y. Ho : β 2 ≠ 0 ada pengaruh antara variable X 2 terhadap variable Y. 2. α = 0,025 dengan df =11 t tabel α 2 = 0,025 = 2,201 3. t hitung =   2 2 2   Se = 7,131 4. Pengujian Hipotesis 93 Gambar 14 : Kurva Distribusi Penerimaan dan Penolakkan Hipotesis Secara Parsial Untuk Variabel X 2 Sumber : Lampiran 3 Kaidah : Ho diterima jika - t tabel ≤ t hitung ≤ t tabel Ho ditolak jika t hitung t tabel atau t hitung - t tabel 5. Kesimpulan Setelah diketahui hasil penghitungan secara parsial diperoleh t hitung 7,131 t tabel 2,201. Sehingga secara parsial Jumlah Pelanggan Rumah Tangga X 2 berpengaruh nyata terhadap Tingkat Konsumsi Air Minum PDAM di Kota Surabaya Y. Nilai r 2 parsial untuk Jumlah Pelanggan Rumah Tangga di Kota Surabaya X 2 sebesar 0,907 berarti bahwa variable bebas secara parsial mampu menjelaskan variable terikat Tingkat Konsumsi Air Minum PDAM di Kota Surabaya Y yang diberikan sebesar 90,7 sedangkan sisanya tidak mampu dijelaskan oleh variable tersebut. Daerah Penerimaan Ho Daerah Penolakan Ho Daerah Penolakan Ho -2,201 2,201 7,131 94 3. Untuk mengetahui pengaruh secara parsial antara variable Tingkat Inflasi X 3 terhadap variable terikat yaitu Tingkat Konsumsi Air Minum PDAM di Kota Surabaya Y digunakan uji t dengan langkah-langkah sebagai berikut : 1. Ho : β 3 = 0 tidak ada pengaruh antara variable X 3 terhadap variable Y. Ho : β 3 ≠ 0 ada pengaruh antara variable X 3 terhadap variable Y. 2. α = 0,025 dengan df =11 t tabel α 2 = 0,025 = 2,201 3. t hitung =   3 3   Se = -1,174 4. Pengujian Hipotesis Gambar 15 : Kurva Distribusi Penerimaan dan Penolakkan Hipotesis Secara Parsial Untuk Variabel X 3 Sumber : Lampiran 3 Kaidah : Ho diterima jika - t tabel ≤ t hitung ≤ t tabel Ho ditolak jika t hitung t tabel atau t hitung - t tabel Daerah Penerimaan Ho Daerah Penolakan Ho Daerah Penolakan Ho -2,201 2,201 -1,174 95 5. Kesimpulan Setelah diketahui hasil penghitungan secara parsial diperoleh t hitung -1,174 t tabel 2,201. Sehingga secara parsial Tingkat Inflasi X 3 berpengaruh nyata terhadap Tingkat Konsumsi Air Minum PDAM di Kota Surabaya Y. Nilai r 2 parsial untuk Tingkat Inflasi di Kota Surabaya X 3 sebesar -0,334 berarti bahwa variable bebas secara parsial mampu menjelaskan variable terikat Tingkat Konsumsi Air Minum PDAM di Kota Surabaya Y yang diberikan sebesar - 33,4 sedangkan sisanya tidak mampu dijelaskan oleh variable tersebut.

4.5 Pembahasan