7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Hasil-hasil Penelitian Terdahulu
Penelitian terdahulu yang pernah dilakukan oleh pihak lain dapat dipakai sebagai bahan masukan serta pengkajian dalam penelitian ini pernah
dilakukan oleh : 1. Anugrah, 1993 : ix, “Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Rumah Tangga Dalam Mengkonsumsi Air Perusahaan Daerah Air Minum Di Kotamadya Surabaya”. Penelitian yang dilakukan
menggunakan variable mengikat yaitu Permintaan Air, sedangkan variable bebas yaitu Harga Air, Pendapatan Keluarga, Jumlah Anggota
Keluarga, Jumlah Kendaraan Bermotor, Keberadaan Sumur, Kondisi Halaman, Luas Lantai dan Keberadaan Tandon. Dari hasil penelitian
yang menggunakan model analisis regresi linier berganda dalam bentuk transformasi log menunjukkan bahwa Harga Air, Pendapatan Keluarga,
Jumlah Anggota Keluarga, Jumlah Kendaraan Bermotor, Keberadaan Sumur, dan Luas Lantai berpengaruh positif sedangkan Kondisi
Halaman dan Keberadaan Tandon terbukti berpengaruh negative terhadap Permintaan Air disebabkan Kondisi Halaman yang sempit dan
kotor serta harga tandon yang mahal kemungkinan untuk membelinya sangat kecil. Namun secara bersama-sama kedelapan factor tetap
8
mempunyai pengaruh terhadap Permintaan Air PDAM di Kotamadya Surabaya.
2. Hartono, 2000 : x, “Analisis Beberapa Faktor Yang Mempengaruhi Air Bersih, Perusahaan Daerah Air Minum PDAM Untuk Rumah Tangga
Di Kotamadya Surabaya”. Periode waktu yang digunakan tahun 1989- 1998. Data analisis mengunakan model regresi linier berganda dimana
Permintaan Sambungan Air Bersih Rumah Tangga adalah variabel terikat Y, sebagai variable bebas adalah Jumlah Penduduk X
1
, Biaya Sambungan X
2
, dan Harga Air per m
3
X
3
. Dari hasil penelitian berdasarkan uji secara simultan diperoleh hasil F
hitung
= 485, 912 dari F
tabel
= 4,76 yang berarti variable Jumlah Penduduk, Biaya Sambungan, dan Harga Air per m
3
berpengaruh nyata terhadap Konsumsi Air Minum Y, berdasarkan uji secara parsial untuk variable Jumlah Penduduk X
1
diperoleh hasil uji
t
hitun
g
= 9,423 dari
t
tabel
= -2,447 yang berarti X
1
berpengaruh positif terhadap Konsumsi Air Minum Y, variable Biaya Sambungan X
2
diperoleh hasil uji
t
hitun
g
= 5,511 dari
t
tabel
= -2,447 yang berarti X
2
berpengaruh positif terhadap Konsumsi Air Minum Y, variable Harga Air per m
3
X
3
diperoleh hasil uji
t
hitun
g
= -2,933 dari
t
tabel
= -2,447 yang berarti X
3
berpengaruh positif terhadap Konsumsi Air Minum Y.
3. Leylana 1994 : x, “Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi Air Bersih Untuk Rumah Tangga Di Kelurahan Kali Rungkut
Kecamatan Kali Rungkut Kotamadya Surabaya RW IV dan RW VIII”.
9
Dalam penelitian menggunakan variable terikat yaitu Konsumsi Air Bersih Untuk Rumah Tangga. Sedangkan ada 5 variabel bebas yaitu :
Jumlah Anggota Keluarga, Tingkat Pendapatan, Luas Bangunan, Tingkat Harga dan Keberadaan Kendaraan. Dari hasil penelitian yang
dilakukan secara simultan Uji F dan Uji F diperoleh kesimpulan bahwa Jumlah Anggota Keluarga, Tingkat Pendapatan, Luas Bangunan,
Tingkat Harga dan Keberadaan Kendaraan berpengaruh nyata terhadap Konsumsi Air Bersih Untuk Rumah Tangga Di Kelurahan Kali Rungkut
Kecamatan Kali Rungkut Kotamadya Surabaya RW IV dan RW VIII. 4. Pujowati, 1995 :xiv, “Penetapan Kebijaksanaan Harga Air Minum
Sebagai Usaha Pemerataan Pemenuhan Kebutuhan Pelanggan Di Kotamadya Surabaya”. Bahwa penelitian yang dilakukan menggunakan
satu variable terikat yaitu Kebijaksanaan Harga Air Minum, dan ada 4 variabel bebas yaitu Jumlah Konsumsi Air Bersih, Harga Air Bersih,
Jumlah Anggota Keluarga, dan Responden. Dari hasil penelitian menggunakan uji beda dua rata-rata untuk menunjukkan bahwa factor
Jumlah Konsumsi Air Bersih, Harga Air Bersih, Jumlah Anggota Keluarga, dan Responden berpengaruh positif terhadap Kebijaksanaan
Harga Air Minum. 5. Tedjakusuma. Dkk, 2001 : Jurnal Penelitian Dinamika Sosial Vol.2
No:3, “Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Dalam Pembelian Air Minum Mineral Di Kota Madya Surabaya”. Dari
hasil pengolahan dan analisis data, pengujian hipotesis, analisis dan
10
pembahasan hasil penelitian, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut : ternyata hipotesis pertama diterima bahwa Perilaku
Konsumen Dalam Pembelian Air Minum Mineral dipengaruhi secara bersama-sama dan bermakna oleh Faktor Pendidikan, Penghasilan,
Harga, Kualitas, Distribusi, dan Promosi. Hal ini ditunjukkan F
hitung
= 34,677 lebih tinggi dari F
tabel
= 2,14, dengan koefisien korekasi R sebesar 0,7203 dan koefisien determinasi ganda R Squared sebesar 0,5188.
Hipotesis kedua yaitu Harga mempunyai pengaruh dominan terhadap Perilaku Konsumen Air Minum Mineral dinyatakan diterima.
6. Wijarnako 2004 : 69, “Beberapa Faktor Yang Mempengaruhi Permintaan Air Bersih Perusahaan Daerah Air Minum Untuk Rumah
Tangga Di Kabupaten Purbalingga”. Permasalahan yang dibahas adalah apakah Faktor Jumlah Pelanggan Rumah Tangga X
1
, Tarif Air Minum X
2
, Produk Domestic X
3
, berpengaruh secara nyata terhadap Permintaan Air Minum Y. Dari analisis yang didapat terikat dengan
F
hitung
= 31,915 F
tabel
= 3,59. Sedangkan Uji Parsial juga menunjukkan variable bebas berpengaruh terhadap variable terikat dengan masing-
masing
t
hitung
untuk X
1
= 0,597, untuk X
2
= 2,841, untuk X
3
= 2,441
t
tabel
= 2,201, yang berarti secara parsial Pendapatan Perkapita X
1
berpengaruh nyata terhadap Permintaan Air Minum Y.
11
2.2. Landasan Teori