35
b. Pendapatan nasional harga pasar dan harga factor. Harga pasar yaitu perhitungan nilai barang berdasarkan harga yang dibayar oleh
pembeli. Sedangkan harga factor adalah nilai yang disumbangkan oleh factor-faktor produksi Sukirno,2002 : 35.
2.2.3 Pengertian Rumah Tangga
Menurut Lipsey, dkk 1993 : 47 sebuah rumah tangga didefinisikan sebagai semua orang yang bertempat tinggal di bawah satu
atap dan yang membuat keputusan keuangan bersama atau yang menyebabkab pihak lain mengambil keputusan keuangan bagi mereka.
Anggota rumah tangga sering kali disebut konsumen. Teori ekonomi menempatkan sejumlah atribut bagi rumah tangga ini.
Rumah tangga juga bisa didefinisikan sebagai seseorang atau kelompok orang yang mendiami sebagian atau seluruh bangunan fisik,
biasanya tinggal bersama serta makan dari satu dapur yang dimaksud makan dari satu dapur adalah jika pengurusan kebutuhan sehari-hari
dikelola secara bersama-sama menjadi satu Regrestrasi penduduk akhir tahun, 2001 : x.
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa pengertian rumah tangga adalah sekelompok orang yang bertempat tinggal di bawah satu
atap dan yang membuat keputusan keuangan bersama atau yang menyebabkan pihak lain mengambil keputusan yang konsisten serta
berusaha memperoleh kepuasan maksimum atau kesejahteraan rumah tangga.
36
2.2.4 Pengertian inflasi
Salah satu peristiwa moneter yang sangat penting dan dijumpai di hampir semua negara di dunia adalah inflasi. Adapun pengertian dari itu
sendiri adalah suatu keadaan yang mengindentifikasikan semakin melemahnya daya beli yang diikuti dengan semakin merosotnya nilai riil
intrinsik mata uang suatu negara. Khalwaty, 2000: 5. Menurut Boediono 1996: 161 inflasi adalah kecenderungan dari
harga-harga untuk menarik secara umum dan terus-menerus. Pengertian inflasi menurut Gunawan 91991: 3 mencakup tiga
aspek yaitu: 1.
Adanya kecenderungan harga-harga untuk meningkatkan, yang berarti mungkin saja tingkat harga yang terjadi pada
waktu tertentu turun atau naik bidang dengan sebelumnya, tapi tetap menunjukkan kecenderungan yang meningkat.
2. Peningkatan tersebut
berlangsung terus-menerus, yang berarti bukan terjadi pada suatu wilayah saja, yakni
akibatnya adalah kenaikkan harga bahan bakar minyak pada awal tahun.
3. Mencakup pengertian
tingkat harga umum, yang berarti
tingkat harga yang meningkat itu bukan hanya pada suatu komoditi atau beberapa komoditi saja.
Jadi inflasi merupakan suatu keadaan dimana terjadi kenaikan harga-harga secara tajam yang berlangsung terus-menerus dalam jangka
37
waktu yang cukup lama. Seirama dengan kenaikan harga-harga tersebut, nilai uang turun secara tujuan pula sebanding dengan kenaikan harga
tersebut.
2.2.4.1 Macam – macam inflasi
Inflasi dibedakan menjadi berbagai jenis berdasarkan keadaan yang terjadi saat inflasi tersebut berlangsung, yaitu:
1. Berdasarkan
bobot inflasi:
a. Inflasi ringan disebut juga creeping inflation. Inflasi
ringan adalah inflasi dengan laju pertumbuhan yang berlangsung secara perlahan dan berada posisi satu digit
atau dibawah 10 pertahun. b.
Inflasi sedang
Inflasi sedang adalah inflasi dengan tingkat laju pertumbuhan berada di antara 10 – 30 per tahun atau
melebihi dua digit dan sangat mengecam struktur dan pertumbuhan ekonomi suatu negara.
c. Inflasi
berat Inflasi berat merupakan inflasi dengan laju
pertumbuhan berada diantara 30 – 100 per tahun. Pada kondisi demikian, sektor-sektor produksi hampir lumpuh
total kecuali yang dikuasai oleh negara. d.
Inflasi sangat
berat
38
Inflasi sangat berat yang juga disebut hyper inflation adalah inflasi dengan laju pertumbuhan melampaui 100 per
tahun. Khalwaty, 2000 : 34-35. 2.
Berdasarkan sebabnya:
a. Demand
Pull Inflation
Demand pull inflation terjadi karena adanya kenaikan permintaan agresif selain dapat menaikkan harga-
harga juga dapat meningkatkan produksi. Jika kondisi produksi telah berada pada kesempatan kerja penuh, maka
kenaikan permintaan tidak lagi mendorong output produksi tetapi hanya mendorong kenaikan harga saja.
b. Cosh
Push Inflation
Pada kondisi cosh push inflation tingkat penawaran lebih rendah jika dibandingkan dengan tingkat permintaan. Ini terjadi
karena adanya perbandingan dengan tingkat permintaan. Ini terjadi karena adanya kenaikan harga faktor produksi, sehingga produsen
terpaksa mengurangi produksinya sampai pada jumlah tertentu. Penawaran total terus menurun karena semakin mahalnya biaya
produksi. Apabila keadaan tersebut berlangsung lama, maka terjadilah inflasi.
3. Berdasarkan
Asalnya: a.
Inflasi yang
berasal dari
dalam negeri domestic Inflation
39
Defisit anggaran belanja yang dibiayai dengan cara mencetak uang baru dan gagalnya pasar yang berakibat harga
bahan makanan semakin mahal. b.
Inflasi yang
berasal dari
luar negeri Imported Inflation Inflasi yang timbul karena adanya kenaikan harga-harga
diluar negeri atau di negara-negara langganan berdagang kita. Boediono, 1996: 164.
2.2.4.2 Dampak Inflasi
Dampak dari inflasi dapat dibedakan menjadi dua yaitu: 1.
Equity Efect
Equity Effect adalah inflasi terhadap pendapatan. Dampak inflasi terhadap pendapatan bersifat tidak merata, ada yang
mengalami kerugian terutama mereka yang berpenghasilan tetap dan ada pula kelompok yang mengalami keuntungan dengan
adanya inflasi. 2.
Efficiency Effect
Inflasi selain berpengaruh terhadap pendapatan masyarakat dan rumah tangga perusahaan karena lemahnya daya beli
masyarakat, juga berpengaruh terhadap biaya produksi. Harga- harga faktor produksi akan terus meningkat, sehingga dapat
mengubah pola alokasi faktor-faktor produksi, perubahan tersebut dapat terjadi melalui kenaikan permintaan akan berbagi macam
barang yang selanjutnya mendorong perubahan pola alokasi faktor-
40
faktor produksi barang-barang tersebut menjadi lebih efisien. Khalwaty, 2000: 53 – 54.
2.2.4.3 Cara Mencegah Inflasi
Cara mencegah inflasi dapat dilakukan melalui beberapa kebijaksanaan, antara lain:
1. Kebijaksanaan
Moneter Sasaran kebijakan moneter dicapai melalui pengaturan
jumlah uang beredar. Uang giral sebagai salah satu komponen jumlah uang diatur oleh Bank Sentral melalui cadangan minimum
yang dinaikkan agar jumlah uang yang menjadi lebih kecil, sehingga dapat menekan laju inflasi.
2. Kebijaksanaan
Fiskal Kebijaksanaan fiskal menyangkut pengaturan tentang
pengeluaran pemerintah serta perpajakan yang secara langsung dapat mempengaruhi harga. Kebijakan fiskal yang berupa
pengurangan pengeluaran pemerintah serta pajak akan dapat mengurangi permintaan total, sehingga inflasi dapat ditekan.
3. Kebijaksanaan yang berkaitan dengan output
Kenaikan jumlah output dapat dicapai dengan kebijaksanaan penurunan bea masuk, sehingga impor barang
cenderung meningkat, dengan demikian kenaikan output ini dapat memperkecil laju inflasi.
4. Kebijaksanaan penentuan harga dan indexing
41
Kebijaksanaan ini dilakukan dengan ceiling harga, serta mendasarkan pada indeks harga tertentu untuk gaji atau upah
dengan demikian, gaji atau upah secara riil tetap. Kalau indeks harga naik, maka gaji atau upah juga naik. Nipirin, 2003: 34 – 35.
2.2.5 Perusahaan Daerah Air Minum PDAM Sebagai Satu-satunya Penyelenggara Jasa Pemenuhan Air Bersih Monopoli.
Pemerintah memberikan hak monopoli kepada Perusahaan Daerah Air Minum PDAM untuk menyelenggarakan jasa yang melayani
kebutuhan sambungan air bersih dengan sebaik-baiknya. Monopoli adalah suatu keadaan dimana didalam pasar hanya ada
satu penjual sehingga tidak ada pihak lain yang menyainginya. Suatu perusahaan monopoli bisa timbul karena beberapa sebab antara lain :
a. Penguasaan Bahan Mentah Strategis Kalau X adalah input utama produk Y, maka penguasaan
sumber-sumber X akan menimbulkan perusahaan monopoli untuk barang-barang Y dengan jalan menolak penjualan X perusahaan
lain. b. Hak Patent
Merupakan suatu sumber terjadinya monopoli untuk satu macam barang atau produksi tertentu.
c. Terbatasnya Pasar Karena pasaran untuk suatu barang adalah terbatas mungkin hanya
memberikan “ruang lingkup” untuk satu perusahaan saja. Akibatnya kalau
42
ada perusahaan yang berminat masuk kedalam pasar, maka akan mengalami kesulitan menjual barangnya.
d. Pemberian Hak Monopoli oleh pemerintah Boediono, 2000 : 125. Faktor-faktor yang menyebabkan timbulnya pasar monopoli, ada 3 faktor
yaitu : 1. Memiliki sumber daya yang unik tidak memiliki perusahaan lain
Salah satu sumber penting dari adanya monopoli adalah kepemilikan suatu sumber daya yang sangat unik.
2. Terdapat skala ekonomi. Didalam abad ini perkembangan teknologi sangat pesat sekali. Di
berbagai kegiatan ekonomi tingkat teknologi adalah sedemikian modernnya sehingga produksi yang efisien hanya dapat dilakukan apabila
jumlah produksinya sangat besar sekali dan meliputi seluruh produksi yang diperlukan didalam pasar. Keadaan seperti ini berarti sesuatu
perusahaan baru menikmati skala ekonomis yang paling maksimum apabila tingkat produksinya adalah sangat besar jumlahnya.
3. Kekuasaan monopoli yang yang diperoleh melalui peraturan pemerintah dalam undang-undang pemerintah yang mengatur kegiatan
perusahaan-perusahaan, terdapat beberapa peraturan yang akan mewujudkan kekuasaan monopoli. Peraturan-peraturan yang seperti ini
adalah peraturan paten dan cipta, hak usaha eksklusif yang diberikan kepada perusahaan jasa umum Sukirno, 2001 : 263.
43
Banyak kalangan berpandapat dengan adanya Hak Monopoli tidak merangsang peningkatan kualitas pelayanan yang lebih baik, akan
menemui hambatan. “Mereka berpendapat bahwa dengan tidak adanya persaingan menimbulkan keengganan pada monopoli untuk melakukan
perubahan, sebab tanpa adanya persaingan monopoli tidak perlu gelisah akan kehilangan pasar”. Pasar monopoli seorang monopolis memang tidak
perlu bukan karena tidak mampu bersaing melainkan tidak mempunyai pesaing sama sekali Rosyidi, 2004 : 362.
Mengingat Perusahaan
Daerah Air Minum PDAM termasuk dalam “cabang-cabang produksi yang penting bagi Negara dan menguasi
hajat hidup orang banyak”, maka Perusahaan Daerah Air Minum PDAM mempunyai misi peningkatan kesejahteraan rakyat secara maksimal.
Namun perlu diingat bahwa dengan pemberian Hak Monopoli oleh pemerintah maka Perusahaan Daerah Air Minum PDAM dapat mencapai
tingkat produksi yang tinggi, sehingga dapat mencapai skala ekonomis yang maksimal atas pemasaran jasa sambungan air bersih dalam jumlah
yang sangat besar. Kondisi tersebut membawa keuntungan berupa tingkat pendapatan tinggi dan penghematan biaya sedemikian akhirnya
kepentingan masyarakat akan mendapat perhatian yang maksimal. Dan dengan Hak Monopoli Perusahaan Daerah Air Minum PDAM
mempunyai keharusan dalam pengembangan teknologi dan motivasi guna mendorong kemajuan usahanya.
44
2.2.6 Landasan Hukum 2.2.6.1 Landasan Hukum Perusahaan Daerah Air Minum PDAM
Dalam pasal 33 Undang-Undang Dasar UUD 1945 diberikan perusahaan tentang pola perekonomian yaitu bahwa untuk mencapai
kemakmuran masyarakat dan meningkatkan kesejahteraan diberikan landasan sebagai berkut :
a. Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan atas asas kekeluargaan.
b. Cabang-cabang produksi yang penting dan menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh Negara. Bumi dan Air, dan
kekayaan alam yang terkandung didalamnya dikuasai oleh Negara dan diperlukan untuk sebesar-besarnya kemakmuran Anonim,
1999 : 9. Dalam pasal 33 Undang-Undang Dasar UUD 1945 tersebut
diatas, sebenarnya masih ada suatu kesempatan yang diberikan kepada dunia usaha yang memperbolehkan hal pemilikan cabang-cabang produksi
swasta. Dengan catatan bahwa kegiatan itu tidak menghasilkan barang atau jasa yang penting bagi Negara dan menguasai hajat hidup orang
banyak. Misalnya : cabang-cabang produksi yang menghasilkan barang atau jasa, misalnya : Perusahaan Listrik Negara PLN, Air Minum, Gas,
Pos dan Telekomunikasi, Kereta Api, dan lain-lain. Dengan demikian pasal 33 Undang-Undang Dasar UUD 1945
tersebut merupakan batas ruang dan gerak kegiatan usaha yang dimiliki
45
oleh swasta yaitu cabang-cabang produksi yang penting bagi Negara dan memenuhi kebutuhan orang banyak dikuasai oleh Negara.
2.3 Kerangka Konseptual
Dilihat dari meningkatnya jumlah konsumsi masyarakat akan air minum, ini berarti kebutuhan akan air minum itu sendiri merupakan factor
utama sebagai sarana untuk melakukan suatu aktivitas untuk mendapatkan kepuasan dan menghasilkan sesuatu yang kita inginkan. Air minum
misalnya, air minum banyak digunakan oleh masyarakat untuk memenuhi kebutuhannya. Untuk hubungan antara variable bebas terhadap variable
terikat dapat dijelaskan dalam uraian dibawah ini : 1.
Antara konsumsi dan pendapatan terdapat hubungan positif. Artinya apabila pendapatan naik, maka konsumsi akan meningkat pula,
sebaliknya apabila pendapatan turun, maka konsumsi pun akan merosot pula. Hubungan yang erat antara konsumsi dengan pendapatan seperti ini
disebut diberi nama propensity to consume hasrat untuk mengkonsumsi Rosyidi, 2003 : 148.
Masyarakat khususnya rumah tangga yang meningkat pendapatannya cenderung akan merubah gaya hidupnya dengan cara lebih
memperhatikan kesehatan dan kebersihan lingkungan, salah satunya yaitu pemanfaatan air bersih yang dikelola Perusahaan Daerah Air Minum
PDAM. Oleh karena itu, masyarakat akan selalu berusaha untuk mencukupi kebutuhan air bersih. Dengan semakin meningkatnya
kesadaran masyarakat terhadap kebutuhan air bersih maka meningkat pula