Presentasi Materi Kajian Contoh Kritik Sastra Puisi Latihan Menulis Kritik Sastra Puisi
Kegiatan Pembelajaran 1
42
dan ibulah yang meletakkan aku di sini saat bunga kembang menyemerbak bau sayang
ibu menunjuk ke langit, kemudian ke bumi aku mengangguk meskipun kurang mengerti
bila kasihmu ibarat samudra sempit lautan teduh
tempatku mandi, mencuci lumut pada diri tempatku berlayar, menebar pukat dan melempar sauh
lokan-lokan, mutiara dan kembang laut semua bagiku kalau aku ikut ujian lalu ditanya tentang pahlawan
namamu ibu, yang akan kusebut paling dahulu lantaran aku tahu
engkau ibu dan aku anakmu bila aku berlayar lalu datang angin sakal
Tuhan yang ibu tunjukkan telah kukenal ibulah itu, bidadari yang berselendang bianglala
sesekali datang padaku menyuruhku menulis langit biru
dengan sajakku
Bahasa Indonesia SMP KK J
43 F. Rangkuman
Secara etimologis, istilah ”kritik” sastra berasal dari bahasa Yunani yaitu krites yang berarti ”hakim”. Krites sendiri berasal dari krinein ”menghakimi, membanding,
menimbang”; kriterion yang berarti ”dasar penghakiman” dan kritikos berarti ”hakim kasustraan” Bentuk krites inilah yang menjadi dasar kata kritik. Secara harafiah,
kritik sastra adalah upaya menentukan nilai hakiki karya sastra dalam bentuk memberi pujian, mengatakan kesalahan, memberi pertimbangan lewat
pemahaman dan penafsiran yang sistemik.
Fungsi utama kritik sastra dapat digolongkan menjadi tiga yaitu : 1. Untuk perkembangan ilmu sastra sendiri. Kritik sastra dapat membantu
penyusunan teori sastra dan sejarah sastra. Hal ini tersirat dalam ungkapan Rene wellek “karya sastra itu tidak dapat dianalisis, digolong-golongkan, dan
dinilai tanpa dukungan prinsip-prinsip kritik sastra.”.
2. Untuk perkembangan kesusastraan, maksudnya adalah kritik sastra membantu perkembangan kesusastraan suatu bangsa dengan menjelaskan
karya sastra mengenai baik buruknya karya sastra dan menunjukkan daerah- daerah jangkauan persoalan karya sastra.
3. Sebagai penerangan masyarakat pada umumnya yang menginginkan penjelasan tentang karya sastra, kritik sastra menguraikan menganalisis,
menginterpretasi, dan menilai karya sastra agar masyarakat umum dapat mengambil manfaat kritik sastra ini bagi pemahaman dan apresiasinya
terhadap karya sastra.
Untuk menulis kritik sastra penulis harus memahami tahapan kritik yang sistematis dan operasional sebagai berikut:
1. Tahap deskripsi karya sastra merupakan tahap kegiatan mamaparkan data apa adanya, misalnya mengklasifikasikan data sebuah cerpen atau novel
berdasarkan urutan cerita, mendeskripsikan nama-nama tokoh utama dan tokoh-tokoh bawahan yang menjadi ciri fisik maupun psikisnya, mendata latar
fisik ruang dan waktu atau latar sosial tokoh-tokohnya, dan mendeskripsikan alur setiap bab atau setiap episode.