Peserta Didik KAJIAN TEORI

11

BAB II KAJIAN TEORI

A. Peserta Didik

Berdasarkan Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional No 20 tahun 2003, pengertian Peserta didik adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan potensi diri melalui proses pembelajaran yang tersedia pada jalur, jenjang, dan jenis pendidikan. Menurut Suharsimi Arikunto dalam Tim Dosen AP 2010: 50 bahwa peserta didik adalah siapa saja yang terdaftar sebagai obyek didik disuatu lembaga pendidikan. Sementara menurut Ali Imron 2011: 6 peserta didik adalah mereka yang sedang mengikuti program pendidikan pada suatu sekolah atau jenjang pendidikan tertentu. Berdasarkan pendapat diatas dapat disimpukan bahwa peserta didik adalah anggota masyarakat yang terdaftar sebagai obyek didik yang sedang mengikuti program pendidikan dan berusaha mengembangkan potensi melalui proses pembelajaran yang tersedia pada jalur, jenjang dan jenis pendidikan. Tim Dosen UPI 2009: 203 mengatakan bahwa Komponen peserta didik memang sangat dibutuhkan, terlebih bahwa pelaksanaan kegiatan pendidikan di sekolah, peserta didik merupakan subyek sekaligus objek dalam proses transformasi ilmu pengetahuan dan keterampilan-keterampilan yang diperlukan. Sejalan dengan pendapat tersebut diatas, Tim Dosen AP 2010: 50 juga mengatakan bahwa siswa merupakan subjek sekaligus objek dalam proses transformasi ilmu dan keterampilan. Hal tersebut jelas 12 menunjukkan bahwa keberadaan peserta didik sangatlah penting untuk suatu lembaga pendidikan. Untuk itu perlu dilakukan langkah-langkah untuk merekrut calon peserta didik yang tepat. TIM Dosen AP UNY 2010: 52 menyebutkan bahwa langkah-langkah dalam merekrut calon peserta didik yaitu: 1. Membentuk panitia penerimaan peserta didik baru meliputi dari semua unsur guru, tenaga TU dan dewan sekolahkomite; 2. Pembuatan dan pemasangan pengumuman penerimaan peserta didik baru yang dilakukan secara terbuka; Informasi yang harus ada dalam pengumuman tersebut adalah gambaran singkat lembaga, persyaratan pendaftaran siswa baru syarat umum dan syarat khusus, cara pendaftaran, waktu pendaftaran, tempat pendaftaran, biaya pendaftaran, waktu dan tempat seleksi dan pengumuman hasil seleksi. Orang tua siswa kini lebih selektif dalam mencari sekolah untuk anaknya. Hal ini bertujuan agar anaknya kelak dapat menjadi manusia yang cerdas dan dapat meraih kesuksesan. Maka dari itu, lembaga pendidikansekolah berlomba-lomba untuk meningkatkan mutu agar dapat menarik minat para calon peserta didik sebanyak-banyaknya. Bagi sekolah yang berstatus negeri masalah kekurangan peserta didik sangat jarang terjadi, lain halnya dengan sekolah yang berstatus swasta, banyak atau sedikitnya peserta didik sangat berpengaruh terhadap keuangan sekolah dan program- program yang akan dijalankan, karena peserta didik menjadi salah satu 13 sumber dana bagi sekolah yang paling utama. Sejalan dengan pendapat dari Mulyono 2009: 177-179: “Di lingkungan sekolah, peserta didik merupakan unsur inti kegiatan pendidikan. Karena itu, jika tidak ada peserta didik, tentunya tidak akan ada kegiatan pendidikan. Lebih-lebih di era persaingan antar lembaga pendidikan yang begitu ketat seperti sekarang, sekolah harus bejuang secara sungguh- sungguh untuk mendapatkan peserta didik. Tak sedikit lembaga pendidikan yang mati karena kehabisan peserta didik. Bahkan ada ketua yayasan pendidikan yang mengatakan bahwa mencari peserta didik jauh lebih sulit ketimbang mencari guru baru. Dikatakannya, untuk mendapatkan guru baru cukup membuka lamaran, sehari sudah banyak yang datang. Sedangkan untuk mencari peserta didik, belum tentu dengan mengedarkan brosur dan memasang spanduk peserta didik akan datang. Hal ini menggambarkan bahwa dalam kegiatan pendidikan di era persaingan ini, pesrta didik merupakan unsur utama yang harus dimanage dan dihargai martabatnya tak jauh berbeda dengan pembeli konsumen dalam dunia usaha”. UU Sistem Pendidikan Nasional No 20 tahun 2003 Pada pasal 12 ayat 1 terdapat hak-hak setiap peserta didik, diantaranya: 1. mendapatkan pendidikan agama sesuai dengan agama yang dianutnya dan diajarkan oleh pendidik yang seagama; 2. mendapatkan pelayanan pendidikan sesuai dengan bakat, minat dan kemampuannya; 3. mendapatkan beasiswa bagi yang berprestasi yang orang tuanya tidak mampu membiayai pendidikannya; 4. mendapatkan biaya pendidikan bagi mereka yang orang tuanya tidak mampu membiyai pendidikannya; 5. pindah ke program jalur dan satuan pendidikan lain yang setara; 14 6. menyelesaikan program pendidikan sesuai dengan kecepatan belajar masing-masing dan tidak menyimpang dari ketentuan batas waktu yang ditetapkan. Setiap peserta didik memiliki hak untuk mendapatkan pelayanan pendidikan sesuai dengan bakat, minatnya dan kemapuannya sesuai dengan yang telah dituliskan dalam undang-undang tersebut. Suatu sekolah dapat dikatakan baik apabila sekolah tersebut mampu mengembangkan bakat, minat dan kemampuan peserta didik sehingga menjadi manusia yang seutuhnya. Namun yang perlu diketahui bahwa bakat dan minat dari peserta didik itu berbeda-beda, sehingga harus disesuaikan dengan potensi yang dimiliki oleh siswa, sejalan dengan pendapat Tim Dosesn AP 2009: 204 kebutuhan peserta didik dalam mengembangkan dirinya tentu saja beragam dalam hal pemrioritasan, seperti di satu sisi para peserta didik ingin sukses dalam hal prestasi akademiknya, disisi lain ia juga ingin sukses dalam hal sosialisasi dengan teman sebayanya. Bahkan ada juga peserta didik yang ingin sukses dalam segala hal. Untuk itu sekolah harus dapat memberikan layanan-layanan yang dapat mengembangkan diri siswa. Tim Dosen AP UPI 2009: 215, menambahkan bahwa terdapat layanan-layanan khusus yang menunjang peserta didik yaitu: 1. Layanan bimbingan dan konseling 2. Layanan perpustakaan 3. Layanan Kantin kafetaria 4. Layanan kesehatan 15 5. Layanan transportasi sekolah 6. Layanan asrama. Penyelenggaraan sekolah yang bermutu perlu didukung oleh ketersediaan layanan kepada peserta didik yang layak dan memadai dalam kuantitas maupun kualitas. Mengingat penyelenggaraan sekolah terus mengalami perubahan dan perkembangan, Tim Dosen AP UPI 2009: 224.

B. Pemasaran Jasa Pendidikan