Hasil Penelitian yang Relevan

49 Jenis kegiatan humas di sekolah secara umum dibedakan menjadi kegiatan internal dan eksternal. Menurut Tim Dosen AP 2010: 102 Kegiatan Eksternal selalu dihubungkan dan ditunjukkan kepada publik atau masyarakat di luar sekolah. terdapat dua kegiatan yang dapat dilakukan yakni kegiatan tidak langsung dan kegiatan langsung atau tatap muka. Kegiatan tidak langsung adalah kegiatan yang berhubungan dengan masyarakat melalui perantara media tertentu, misalnya televisi, radio, media cetak, pameran dan penerbitan majalah. Kegiatan langsung misalnya rapat dengan pengurus komite sekolah, konsultasi dengan tokoh masayarakat, melayani kunjungan tamu. Terkait dengan kegiatan eksternal secara langsung, Zahra Idris dan Lisma Jamal 1992: 109-111 mengemukakan bahwa sekolah dapat pula melakukan kegiatan-kegiatan kunjungan ke rumah peserta didik, mengundang orang tua peserta didik ke sekolah, case conference rapat konferensi tentang kasus, dan pembentukan Badan Pembantu Sekolah BPS atau Organisasi Perkumpulan Orangtua Murid POMGPOM.

D. Hasil Penelitian yang Relevan

1. Penelitian oleh Ida Fitria Apriani pada tahun 2012 dengan judul “Manajemen Pemasaran dalam meningkatkan penerimaan peserta didik di TK Al- Firdaus Jatisari Semarang”. Hasil penelitian menjelaskan bahwa strategi pemasaran yang dilakukan TK Al- Firdaus untuk menarik minat masyarakat untuk menyekolahkan anaknya dalam rangka 50 meningkatkan penerimaan peserta didik adalah melalui sistem promosi yaitu dengan menggunakan media brosur, pamflet, lewat wali murid, lewat teman dan yang paling unggul lewat masyarakat sendiri. selain itu dalam melaksanakan promosi, TK Al-Firdaus juga menunjukkan keunggulan-keunggulan program yang dimiliki sekolah seperti budaya baris, mengenal lingkungan, ekstrakurikuler les bahasa inggris, les jari matika atau sempoa, drum band, menggambar, modeling, dan menari, dan manasik haji. Adapun hasil dari strategi pemasaran yang telah dilakukan adalah adanya peningkatan jumlah pendaftar pada saat penerimaan peserta didik baru pada tiga tahun terakhir, Skripsi oleh Ida Fitriani. Persamaan : sama-sama meneliti tentang upaya yang dilakukan oleh pihak sekolah dalam meningkatkan animo masayrakat terhadap sekolah. Strategi yang digunakan juga sama. Perbedaan : lokasi penelitian dan jenjang sekolah yang diteliti berbeda dengan peneliti. 2. Penelitian oleh Ahmad Muthofi’in pada tahun 2010 dengan judul “Manajemen Pemasaran Pendidikan Islam Studi Kasus di SMP Islam Sultan Agung 1 Semarang”. Hasil Penelitian menjelaskan bahwa manajemen pemasaran di SMP Islam Sultan Agung 1 Semarang sudah tergolong maksimal. Pada tahap Planning yaitu penyusunan perangakat pemasaran dilaksanakan secara kolaboratif mulai dari kepala sekolah, panitia penerimaan peserta didik, beserta seluruh stake holder sekolah 51 guru, karyawan, panitia ekstrakurikuler, komite, dan orangtua wali siswa. Tahap Organizing yaitu menetukan job description, dimulai dari membentuk kepanitiaan penerimaan peserta didik sebagai tim pelaksana, kemudian juga melaksanakan perorganisasian strategi pemasaran dan pengorganisasian sumber daya pemasaran pendidikan islam. Tahap Actuating, kepala sekolah melakukan pengarahan baik secara langsung atau tidak langsung agar anggota organisasi bekerja secara baik dan benar. Tahap controlling tidak dilakukan pada akhir periode saja, melainkan juga dalam prosesnya yaitu dengan mengadakan rapat oleh kepala sekolah dan segenap guru dan karyawan pada tiap dua minggu, bulan, tengah semester, akhir semester dan akhir tahun. http:digilib.uin-suka.ac.id. Persamaan : sama-sama menggunakan pendekatan studi kasus dalam penelitian. Perbedaan : dalam penelitian diatas memfokuskan pada manajemen pemasaran pendidikan, sedangkan peneliti lebih fokus pada bagaimana strategi atau upaya-upaya yang dilakukan oleh sekolah dalam merekrut calon peserta didik. Selain itu jenjang sekolah juga berbeda, peneliti memilih jenjang SD dan dalam penelitian diatas adalah jenjang SMP. Persamaan : sama-sama meneliti tentang upaya yang dilakukan oleh pihak sekolah dalam meningkatkan animo masyarakat terhadap sekolah. Strategi yang digunakan juga sama. 52 Perbedaan : lokasi penelitian dan jenjang sekolah yang diteliti berbeda dengan peneliti. 3. Penelitian oleh Faisal Yufri pada tahun 2014 yang berjudul “Manajemen Pemasaran Jasa Pendidikan di Lembaga Kursus dan Pelatihan Bugs Training Center Sleman. Hasil penelitian menjelaskan bahwa pada kegiatan analisis kesempatan pasar melalui kegiatan merumuskan masalah dan sasaran riset pasar yang dilakukan melalui survey lapangan dan wawancara dengan beberapa responden, mengembangkan rencana riset, mengumpulkan informasi, menganalisis informasi, menyajikan hasil dan pengambilan keputusan yang dilakukan oleh direktur lembaga melalui rapat evaluasi pemasaran. Kegiatan tersebut tidak hanya dilakukan di bidang pemasaran namun melibatkan bidang edukasi untuk proses pengumpulan informasi. Strategi segmentasi memiliki market focused. Strategi ini fokus pada segmen mahasiswa dan karyawan instansi pemerintah swasta dengan beragam materi yang dapat dipilih sesuai kebutuhan peserta kursus. Pendekatan pemasaran yang dilakukan lembaga kursus ini menggunakan pendekatan pemasaran dengan pembedaan atau terdiferensiasi. Output dari pendekatan pemasaran tersebut dapat dilakukan melalui desai program kursus yang berbeda dengan lembaga lain. Salah satu desain program yang berbeda yaitu materi kursus berdasarkan peminatan peserta kurusus. Pendekatan pemasaran lainnya yaitu: pembuatan kelas reguler, kelas privat, materi 53 khusus dan kelas instansi dengan kebutuhan dan target pasar yang berbeda. Pemilihan pasar sasaran pada awalnya adalah dari kalangan mahasiswa, namun mengalami perluasan pasar maka berkembang yaitu kalangan instansi pemerintahswasta. Startegi promosi yaitu dengan cara promosi dan kerjasama, yaitu dengan promosi konvensional, promosi melalui internet, dan promosi melalui surat penawaran. Skripsi oleh Faisal Yufri tahun 2012. Persamaan : sama-sama meneliti mengenai pemasaran jasa pendidikan. Perbedaan : memilih lokasi yang berbeda, peneliti memlih pada lembaga sekolah formal sedangkan dalam penelitian ini memilih Lembaga nonformal yaitu Lembaga Kursus dan Pelatihan LKP.

E. Kerangka Berpikir