94 Jogja Green School pada saat awal berdirinya yaitu tahun 2009 hanya
hanya ada TKPaud. Namun berdasarkan hasil riset pasar yang dilakukan oleh pengelola Jogja Green School, ternyata banyak orangtua siswa TK Jogja Green
School yang mengusulkan agar dibuka juga sebuah Sekolah Dasar SD yang sejenis dengan TK saat itu. Pada tahun 2011 pengelola Jogja Green School
akhirnya mendirikan sebuah SD yang sama dengan TK, yang memiliki ciri khas sama yaitu dengan konsep pembelajaran yang lebih ke alam atau lebih bersifat
go green. Pada tahun 2012 akhirnya SD Jogja Green School mulai membuka kelas pertamanya, dan pada tahun pertamanya ini SD Jogja Green School hanya
memiliki 8 siswa. SD Jogja Green School dalam proses identifikasi dan analisis pasar sudah
berdasarkan dengan permintaan konsumen dan dengan memperhatikan peluang yang ada. Maka diharapkan sekolah mampu mengidentifikasi permasalahan-
permasalahan tersebut dan kemudian melakukan analisis untuk dapat mengatasi permasalahan dan mengoptimalkan peluang-peluang yang ada.
3. Segmentasi dan Positioning
Pada awal berdirinya SD Jogja Green School pada tahun 2011, terkadang SD ini memilih sekolah TK yang memiliki nuansa-nuansa yang mirip dengan
ciri khas SD alam atau sekolah yang tidak terlalu formal. Namun hal tersebut tidak sepenuhnya ditetapkan oleh pihak sekolah, SD Jogja Green School juga
tidak menutup kemungkinan untuk memilih sekolah umumnya. Target pemasaran di SD Jogja Green School saat ini RandomAcak. Jadi, siapa saja
95 boleh bersekolah di SD Jogja Green School termasuk Anak Berkebutuhan
Khusus ABK, karena sekolah ini juga termasuk sekolah inklusif. Kemajuan suatu lembaga pendidikan juga tergantung pada pemilihan pangsa pasar yang
jelas. Hal tersebut sesuai dengan Jurnal Ekonomi dan kewirausahaan vol 11 2011: 52 berkaitan dengan keputusan pemilihan channel saluran yang
digunakan tetapi juga keputusan mengenai pemilihan lokasi di mana perusahaan harus beroperasi. Sesuai dengan realita saat ini, bahwa SD Jogja Green School
tidak lagi membidik segmen-segmen dengan karakteristik tertentu maka hal tersebut sudah tepat karena mengingat SD Jogja Green School sendiri masih
tergolong sebagai sekolah baru sehingga mereka harus berusaha memiliki pangsa pasar yang luas untuk lebih mengenalkan lembaga ke masyarakat.
Sejalan dengan hal tersebut, Barnawi 2012: 25 mengungkapkan bahwa, apabila melayani pasar yang besar maka dapat mempercepat perkembangan sekolah.
SD Jogja Green School memberikan kesempatan kepada semua kalangan yang sadar akan pentingnya pendidikan dan yang respek dengan Anak
Berkebutuhan Khusus ABK untuk dapat bersekolah disini. Siapa pun boleh bersekolah disini asalkan umur siswa sudah sesuai dengan ketentuan untuk dapat
masuk SD dan kuota masih tersedia karena SD Jogja Green School hanya menerima 16 siswa saja pertahunnya agar pembelajaran lebih intensif dan
optimal.
96
4. Diferensiasi Sekolah