Pengaruh Prasangka dan Stereotip dalam Interaksi Sosial

88 Sosiologi SMAMA Kelas X

c. Permusuhan atau Konflik

Konflik atau permusuhan adalah keadaan saling mengancam, menghan- curkan, menetralisir, melukai, dan bahkan saling melenyapkan di antara pihak-pihak yang terlibat. Konflik dapat melibatkan perorangan maupun kelom- pok. Permusuhan terjadi apabila suatu pihak menghalangi pihak lain melaku- kan kegiatan tertentu. Pada awalnya terjadi persaingan serius di antara pihak- pihak yang saling bermusuhan, ke- mudian persaingan itu berubah menjadi bentrokan yang berkepanjangan. Sikap permusuhan menimbulkan usaha-usaha untuk memperdaya pihak lain dengan berbagai cara, misalnya dalam peperangan masing-masing pihak berusaha keras untuk mengalahkan pihak lain dengan cara merusak dan membunuh. Sikap dan tindakan bermusuhan tidak hanya dalam bentuk perang antarnegara, tetapi dapat juga terjadi di sekolah, di rumah, maupun dalam lingkungan rumah tangga. Mereka bermusuhan karena ada sesuatu yang harus diperebutkan. Cara-cara yang mereka tempuh biasanya melanggar norma-norma dan nilai-nilai yang ada dalam masyarakat, sehingga cenderung merugikan. Misalnya, Anda ingin menonton siaran berita di televisi sementara adik Anda ingin menonton film serial anak-anak, maka terjadilah konflik perebutan pilihan acara televisi. Walaupun konflik merupakan proses disosiatif yang tajam, akan tetapi konflik sebagai salah satu bentuk proses sosial mempunyai fungsi positif. Konflik dalam bentuk yang lunak dan terkendali biasa digunakan pada forum ilmiah yang membutuhkan perdebatan, seperti diskusi, rapat, dan lain-lain Sebuah konflik di dalam sebuah forum, diharapkan dapat mengungkap persoalan-persoalan atau memberikan solusi atas masalah yang dihadapi untuk kepentingan bersama.

3. Pengaruh Prasangka dan Stereotip dalam Interaksi Sosial

Dalam interaksi antarkelompok sering dipengaruhi oleh sikap-sikap khas, misalnya prasangka. Prasangka adalah sikap bermusuhan yang ditujukan terhadap kelompok tertentu. Sikap semacam itu muncul karena ada dugaan bahwa kelompok tersebut memiliki ciri-ciri yang tidak menyenangkan. Sikap berprasangka tidak didasarkan pada pengetahuan, pengalaman, atau bukti- bukti yang cukup. Misalnya, anggapan bahwa wanita lebih lemah, emosional, dan kurang rasional adalah suatu prasangka. Gambar 3.20 Konflik antara aparat dengan pedagang kaki lima. Siapa yang benar, siapa yang salah? Sumber: Solopos, 26 September 2006 Di unduh dari : Bukupaket.com 89 Interaksi Sosial Salah satu bentuk prasangka adalah stereotip. Stereotip adalah pandangan image salah mengenai ciri-ciri khusus kelompok luar yang telah diterima secara luas oleh masyarakat. Stereotip bisa bersifat positif, tetapi juga bisa bersifat negatif. Misalnya, kita pada umumnya memiliki stereotip mengenai seorang pemuka agama adalah orang yang berilmu, berwibawa, bersikap baik, melindungi, dan menjadi teladan dalam mengamalkan agama. Kita juga memiliki stereotip mengenai seorang politikus sebagai orang yang tidak berprinsip, licik, suka berjanji tetapi tidak menepati, dan oportunistis. Setereotip positif maupun negatif cenderung menyesatkan, karena membuat kita tidak objektif dalam memandang kelompok lain. Begitu juga, kita selalu memandang penuh prasangka kepada seorang politikus berdasarkan stereotip seperti di atas, padahal setiap individu memiliki ciri dan sifat yang berbeda dan tidak bisa disamaratakan begitu saja berdasarkan stereotip. Bentuk lain dari prasangka adalah antipati dan antagonisme. Antipati dan antagonisme berbeda dengan prasangka. Antipati dan antagonisme dapat diberantas atau dikurangi dengan pendidikan, sedangkan prasangka tidak dapat. Pilih dan kerjakan salah satu tugas di bawah ini, kemudian serahkan kepada guru untuk dinilai 1. Amatilah interaksi yang terjadi di antara teman-teman Anda di kelas Kemudian catatlah semua bentuk interaksi yang terjadi Deskripsikan hasil pengamatan Anda dalam bentuk makalah dan presentasikan dalam forum diskusi kelas 2. Pada kegiatan ekstrakurikuler penjaskes sore hari di sekolah, adakanlah pertandingan bola voli atau lainnya. Bentuklah dua tim yang masing- masing anggotanya terdiri atas teman-teman sekelas Anda Selama pertandingan, amatilah perilaku teman-teman Anda Catatlah hal-hal berikut ini a. Apakah teman-teman Anda terpecah menjadi kelompok-kelompok pendukung salah satu tim? b. Bagaimana interaksi antarkelompok pendukung itu? c. Bagaimana interaksi antar pemain dengan penonton? d. Bagaimana sikap kelompok anak perempuan terhadap anak laki- laki yang sedang bermain voli? e. Bagaimana sikap kelompok anak laki-laki terhadap anak perempuan yang sedang bermain voli? f. Apakah ada perbedaan perilaku masing-masing? Kalau ada mengapa demikian? Diskusikan hasil pengamatan Anda dengan teman-teman sekelas, jangan lupa meminta masukan dari guru Aktivitas Siswa Di unduh dari : Bukupaket.com 90 Sosiologi SMAMA Kelas X Kerjakan di buku tugas Anda Jawablah dengan tepat 1. Sebut dan jelaskan macam-macam interaksi asosiatif 2. Sebut dan jelaskan macam-macam interaksi disosiatif 3. Apakah yang dimaksud dengan prasangka? 4. Jelaskan stereotip Anda mengenai seorang guru 5. Apakah perbedaan asimilasi dengan akulturasi jika ditinjau dari sudut interaksi sosial? Kerjakan di buku tugas Anda Nyatakan tanggapan Anda terhadap pernyataan atau kasus di bawah ini, dengan cara memberi tanda cek 9 pada kolom S Setuju, TS Tidak Setuju atau R Ragu-ragu Tes Skala Sikap Pelatihan 1 Kehidupan manusia tidak akan bisa terlepas dari adanya kerja sama dan permusuhan di antara kelompok-kelompok yang ada dalam masya- rakat. 2 Golongan mayoritas dapat memaksakan ke- inginannya kepada kelompok minoritas karena posisinya kuat. Dengan posisi seperti itu, kelompok minoritas tidak akan berani melawan sehingga equilibrium tercapai. 3 Konflik adalah kejadian biasa dalam interaksi antarkelompok sosial. Oleh karena itu, kita tidak perlu cemas jika terjadi konflik antarpelajar. No Pernyataan T TS R Di unduh dari : Bukupaket.com 91 Interaksi Sosial Rangkuman 1. Interaksi sosial merupakan hubungan sosial yang dinamis dan bersifat timbal balik. 2. Interaksi di bagi dalam 3 bentuk, yaitu: a. interaksi antarindividu, b. interaksi antara individu dengan kelompok, dan c. interaksi antarkelompok 3. Faktor-faktor yang mendasari terjadinya suatu interaksi sosial dibedakan menjadi enam jenis, yaitu: a. sugesti, b. imitasi, c. identifikasi, d. simpati, e. motivasi, dan f. empati. 4. Interaksi sosial dibagi menjadi 2 tahap, yaitu tahap kontak dan tahap komunikasi. 5. Interaksi sosial dibagi menjadi dua, yaitu: a. interaksi assosiatif, b. interaksi disosiatif. 4 Hendaknya kita menyingkirkan prasangka buruk terhadap orang lain, sebab prasangka buruk belum tentu sesuai dengan keadaan sesungguhnya. Apalagi prasangka itu menjadikan kita membenci kelompok masyarakat lain. 5 Interaksi antara Anda sebagai siswa dengan guru-guru dapat berbentuk kerja sama maupun permusuhan. Kerja sama terjadi pada saat guru sedang menyampaikan pelajaran, sedangkan permusuhan terjadi pada saat guru memarahi Anda karena melanggar tata tertib sekolah. No Pernyataan T TS R Di unduh dari : Bukupaket.com 92 Sosiologi SMAMA Kelas X Pengayaan 6. Prasangka adalah sikap permusuhan yang ditujukan terhadap kelompok tertentu. 7. Stereotip adalah pandangan yang salah mengenai ciri-ciri khusus kelompok luar yang telah diterima secara luas oleh masyarakat. PERILAKU KOLEKTIF Perilaku kolektif adalah istilah dalam sosiologi yang mengandung pengertian cara orang bertindak dalam kerumunan dan kelompok-kelompok besar yang tidak terorganisasi lainnya. Jenis perilaku kolektif antara lain iseng, panik, dan rusuh. Perilaku seperti ini sering muncul dalam situasi yang membangkitkan emosi banyak orang. Situasi demikian itu terjadi dalam kegiatan olah raga, demonstrasi yang memprotes sesuatu, dan bencana alam. Perilaku-perilaku kolektif biasanya terjadi karena menurutkan kata hati, tidak terencana, dan berlangsung singkat. Bagaimanapun juga, perilaku kolektif cocok digunakan dalam kerangka pengerahan massa. Misalnya, partai politik atau gerakan sosial yang memanfaatkan demonstrasi massal sebagai sarana untuk melakukan perubahan sosial. Para ilmuwan yang berjasa merumuskan konsep mengenai perilaku kolektif adalah Gustav Le Bon, seorang ahli fisika dan ilmu sosial berkebangsaan Perancis yang pertama kali melakukan studi psikologis terhadap kerumunan pada tahun 1890-an. Tokoh lainnya bernama Robert R. Park dan Ernest W. Burgess yang memperkenalkan istilah perilaku kolektif dalam bukunya Introducing to the Science of Sociology 1921. Di unduh dari : Bukupaket.com 93 Interaksi Sosial Tokoh PROF. ASTRID SUSANTO PH.D. 1936-2006 AHLI SOSIOLOGI KOMUNIKASI Prof. Dr. Maria Antonia Astrid Sunarti Susanto lahir di Makassar tanggal 4 Januari 1936 dan me- ninggal di Jakarta tanggal 13 April 2006. Riwayat pendidikan Beliau dimulai dari Sekolah Rakyat SR di Yogyakarta tahun 1948, SMP Jakarta tahun 1953, SMA-B Jakarta 1956, Westfaelische Universitat, Munster, Jerman Barat tahun 1960, dan Freie Universitat, Jerman Barat tahun 1964. Sebagai intelektual, Prof. Dr. Maria Antonia Astrid Sunarti Susanto Ph.D mendarmabaktikan dirinya diberbagai lembaga yang berhubungan dengan sosiologi. Pada tahun 1971 – 1975 menjadi Dekan Fakultas Publisistik Universitas Padjadjaran, Bandung, menjadi dosen Ilmu Komunikasi dan Sosiologi Pembangunan Universitas Indonesia pada tahun 1976-2006, menjadi Kepala Biro Penerangan Ilmu Pengetahuan dan Kebudayaan Bappenas tahun 1974-1983, menjadi Asisten Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Negara paca tahun 1983-1988, menjadi anggota MPR dari Utusan Golongan pada tahun 1987-1992, menjadi anggota Fraksi PDKB DPRMPR pada tahun 2002, menjadi anggota Fraksi Kesatuan Kebangsaan Indonesia F-KKI pada tahun 2002-2004, menjadi dosen Program Pascasarjana S-2 dan S-3 UI Jakarta, Universitas Sahid Jakarta, dan Universitas Hassanudin Makassar. Sejak kecil, Astrid memang berdisiplin keras dan berani mengemukakan pendapat. Sebagai ilmuwan dan akademisi, Beliau tak pernah berhenti menulis dan berkarya. Bahkan menjelang akhir hayat, Astrid tengah menulis empat buku yang dikerjakan secara berbarengan. Salah satu buku tulisannya berjudul Komunikasi Teori dan Praktek dan Filsafat Ilmu Komunikasi yang menjadi buku wajib bagi mahasiswa komunikasi. Sumber: www.tokohindonesia.com Sumber: www.tokohindonesia.com Di unduh dari : Bukupaket.com 94 Sosiologi SMAMA Kelas X Kerjakan di buku tugas Anda

A. Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat

1. Kontak sosial dapat terjadi melalui hal-hal di bawah ini, kecuali .... a. pertemuan b. jabat tangan c. chating d. surat e. SMS 2. Komunikasi dapat terjadi melalui .... a. pembicaraan b. gerakan badan c. ekspresi wajah d. sikap e. perasaan 3. Ciri-ciri interaksi sosial adalah di bawah ini, kecuali .... a. melibatkan lebih dari satu orang b. ada sarana yang digunakan c. adanya komuniasi d. mempunyai maksud dan tujuan jelas a. dipengaruhi oleh faktor waktu 4. Seorang anak yang memotong rambutnya menyerupai gaya seorang bintang tertentu termasuk melakukan .... a. sugesti b. imitasi c. identifikasi d. empati e. simpati 5. Interaksi antara seorang guru dengan siswanya tergolong tingkat hubungan .... a. dalam b. sedang c. dangkal d. ringan e. berat Uji Kompetensi Di unduh dari : Bukupaket.com