Data Kualitatif Fenomena di Masyarakat sebagai Sumber Data Penelitian Sosiologi

Kajian Sosiologi 23 teori yang dibuat peneliti. Data sosiologis sangat luas cakupannya. Semua objek pembicaraan sosiologi merupakan data. Data itu dapat berupa jumlah penduduk, umur dan jenis kelamin penduduk, sikap, tingkah laku, dan lain-lain. Semua data atau keterangan tersebut akan digunakan untuk merumuskan kesimpulan mengenai institusi sosial, interaksi sosial, norma dan nilai sosial, perubahan sosial, kebudayaan, stratifikasi sosial, serta status dan peran sosial. Misal, apabila kita hendak mengetahui nilai-nilai sosial yang dianut suatu masyarakat tertentu, maka kita dapat mengajukan pertanyaan-pertanyaan berikut ini. 1. Menurut Anda responden apa yang lebih penting, menyekolahkan anak hingga ke pergurunan tinggi atau segera menikahkan mereka setelah lulus SMA? 2. Lebih banyak yang mana antara uang yang Anda responden belanjakan untuk membeli buku referensi atau untuk membeli pakaian anak Anda responden yang sekolah? Dari dua contoh pertanyaan di atas, kita dapat memperoleh jawaban mengenai nilai sosial yang dianut res- ponden. Jawabannya mungkin mengatakan lebih penting menyeko- lahkan anak dan lebih banyak mem- belanjakan uang untuk membeli buku. Jawaban itulah yang merupakan data. Responden orang yang ditanyai ada- lah sumber data, sedangkan nilai sosial yang dianut masyarakat merupakan objek kajian. Rumusan pertanyaan yang kita ajukan merupakan alat atau instrumen pengumpul data. Kum- pulan beberapa pertanyaan yang digunakan untuk mengumpulkan data disebut kuesioner question = pertanyaan, questionnaire = daftar pertanyaan. Data sosiologis terdiri atas dua macam, yaitu data kualitatif dan data kuantitatif.

1. Data Kualitatif

Data kualitatif merupakan informasi hasil penelitian yang tidak dapat diukur dengan angka atau ukuran lain yang bersifat eksak pasti. Misalnya, penelitian terhadap sistem kekerabatan masyarakat Batak dalam kajian sosiologi. Data jenis ini, pada umumnya diperoleh dalam penelitian yang bersifat historis, komparatif, studi kasus, dan penelitian yang bersifat historis-komparatif. Namun hal ini tidak mutlak, sebab ada kalanya penelitian komparatif dan studi kasus menghasilkan data kuantitatif. Data kualitatif dapat diperoleh melalui penelitian- penelitian berikut ini. Gambar 1.16 Sensus, salah satu cara pengum- pulan data. Sumber: Haryana Di unduh dari : Bukupaket.com 24 Sosiologi SMAMA Kelas X a. Penelitian historis; mengkaji peristiwa- peristiwa masa lampau untuk dapat memahami kejadian-kejadian masa kini. Misalnya, seorang sosiolog mengkaji sistem sosial masyarakat Jawa masa lam- pau yang hidup dalam kerajaan-kerajaan yang bersifat feodalistik. Hasil kajian itu dapat digunakan untuk memahami mengapa penerapan sistem demokrasi sebagai budaya impor di masa sekarang sulit berhasil di Indonesia. Kalaupun demokrasi berjalan di Indonesia, ciri-ciri feodalismenya tidak bisa hilang sama sekali. b. Penelitian komparatif; dilakukan untuk membandingan dua objek yang dikaji. Hasilnya berupa rumusan hal-hal yang menunjukkan kesamaan atau perbedaan kedua objek itu. Penelitian ini juga dapat digunakan untuk mengetahui sebab-sebab terjadinya suatu keadaan yang sedang berlangsung. Misalnya, seorang sosiolog membandingkan masyarakat Jawa dengan masyarakat Makassar. Dengan menemukan unsur-unsur tertentu yang sama dalam kedua masyarakat itu, maka disimpulkan bahwa kedua masyarakat mungkin pernah mengalami interaksi, bahkan asal-usul yang sama. c. Studi kasus; adalah penelitian yang memusatkan perhatian pada fenomena gejala sosial yang nyata dalam masyarakat. Misalnya, di masyarakat terjadi suatu kasus peristiwa perkelahian antarpelajar. Hal ini dapat dikaji sebagai suatu kasus sosiologi. Dengan mengkaji faktor-faktor sosiologis yang menyebabkan peristiwa itu terjadi, maka sosiolog dapat menyumbangkan pemikirannya untuk menyelesaikan masalah itu. d. Penelitian historis-komparatif; merupakan gabungan antara penelitian historis dan penelitian komparatif. Tentunya, metode ini digunakan untuk mengkaji suatu objek yang membutuhkan dua pendekatan sekaligus agar persoalannya lebih efektif dipecahkan. Misalnya, pengkajian terhadap tidak berfungsinya lembaga legislatif semasa Orde Baru di Indonesia. Persoalan itu dapat dikaji dengan meneliti sejarah sistem pemerintahan di Indonesia sekaligus dengan membandingkan sistem itu dengan sistem yang diterapkan di negara lain.

2. Data Kuantitatif