Imitasi Faktor-faktor yang Mendasari Terjadinya Interaksi Sosial

72 Sosiologi SMAMA Kelas X tersugesti dengan apapun yang di- perintahkan orang tersebut, misalnya seseorang percaya bahwa jimat yang diberikan dukun mengandung kekuatan. Sebenarnya, kekuatan itu berasal dari rasa optimis yang dibangkitkan oleh keyakinan akibat sugesti. Orang yang memiliki optimisme kuat dan berani, pada umumnya banyak memperoleh keberhasilan atas apa yang ia lakukan. Di sinilah sebenarnya kunci rahasia jimat yang dapat membuat orang menjadi pemberani. Sugesti semacam ini sama dengan keyakinan yang memengaruhi kita sewaktu memilih dokter yang kita anggap paling manjur. Sugesti dapat terjadi karena beberapa alasan berikut ini. 1 Hambatan Berpikir. Seseorang yang sedang mengalami kelelahan pikiran atau sedang me- nanggung beban emosional tertentu akan mudah sekali tersugesti di- pengaruhi. 2 Terpecahnya Pikiran Seseorang. Seseorang yang kurang konsentrasi akan mudah mengalami sugesti. 3 Otoritas. Seseorang yang mempunyai kekuasaan akan mudah memberikan sugesti pengaruh kepada orang lain. Misalnya, seorang pemimpin yang kharis- matik, anjurannya pasti dipatuhi rakyatnya. 4 Mayoritas. Orang cenderung akan mengikuti apa yang dilakukan oleh orang banyak arus umum. 5 Percaya terhadap Sugesti dari Orang Lain Seseorang akan melakukan apapun yang dikatakan atau dianjurkan kepadanya dari orang lain yang dianggap baik dan benar. Misalnya, seorang pasien datang ke dokter untuk periksa. Apabila dalam diri pasien telah tertanam rasa percaya kepada dokter tersebut, maka dia akan menuruti segala anjurannya.

b. Imitasi

Imitasi adalah tindakan meniru sikap, penampilan, pembicaraan, maupun gaya hidup orang lain. Proses imitasi pertama kali terjadi dalam pergaulan keluarga. Misalnya, seorang anak meniru kebiasaan orang tuanya dalam hal Gambar 3.4 Pelatih yang dipercayai mempunyai kemampuan lebih dapat memberikan sugesti yang memengaruhi semangat tanding timnya. Foto: seorang pelatih tim sepak bola sedang memberikan sugesti kepada tim binaannya agar lebih bersemangat. Sumber: Tempo, 3-9 Oktober 2005 Di unduh dari : Bukupaket.com 73 Interaksi Sosial cara berbicara dan berpakaian. Bermula dari lingkungan keluarga, proses imitasi berkembang semakin luas dalam masyarakat. Berbagai media massa yang menyajikan beragam informasi juga berpengaruh mempercepat proses imitasi dalam masyarakat. Syarat terjadinya proses imitasi ialah sebagai berikut. 1 Sesuatu yang ditiru harus mendapatkan perhatian orang lain. Misalnya, model potongan rambut seorang artis yang menarik perhatian banyak orang, maka akan ditiru oleh banyak orang pula. 2 Harus ada sikap menjunjung tinggi atau mengagumi hal-hal yang ditiru. Misalnya, sekelompok orang yang mengagumi RATU. Karena kekaguman tersebut mereka akan meniru segala atribut yang dipakai RATU. 3 Taraf pengertian yang cukup mengenai hal-hal yang ditiru. Misalnya, sekelompok anak muda akan meniru lagu-lagu tertentu yang popular apabila dia memahami lagu-lagu tersebut. Model yang ditiru dapat bersifat positif maupun negatif. Oleh karena itu, proses imitasi dapat mengarah ke hal-hal positif atau negatif. Apabila imitasi mengarah ke hal-hal yang baik, maka dampaknya pun positif. Kondisi masyarakat akan semakin stabil dan harmonis sehingga tercipta keselarasan dan keteraturan sosial. Namun, apabila proses imitasi mengarah ke hal-hal yang negatif, maka dampaknya akan buruk. Imitasi negatif dapat menyebabkan berbagai penyimpangan sehingga melemahkan sendi-sendi kehidupan sosial. Oleh karena itu, agar proses imitasi tidak mengarah negatif diperlukan kondisi sosial yang baik. Kondisi yang baik berupa berkembangnya sistem, norma, dan nilai yang mampu menunjang sendi-sendi kehidupan masyarakat.

c. Identifikasi