Komponen – komponen Penyelenggaraan Program Paket B

12

d. Komponen – komponen Penyelenggaraan Program Paket B

Di dalam penyelenggaraan program paket B tentunya memerlukan komponen-komponen yang saling berkaitan. Berikut ini adalah komponen-komponen yang terdapat dalam penyelenggraan program paket B, yaitu: 1 Peserta didik Menurut Sujarwo 2011:7 peserta didik adalah individu yang berusaha mengembangkan kemampuan dirinya melalui proes pembelajaran. Peserta didik merupakan subjek yang terlibat dalam kegiatan pembelajaran. Menurut Dwi Siswoyo 2011:96 peserta didik adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan potensi diri melalui proses pembelajaran yang tersedia pada jalur jenjang dan jenis pendidikan tertentu. Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa peserta didik Paket B adalah komponen-komponen dalam sistem pendidikan yang ingin mengembangkan potensi dirinya dengan menempuh ilmu yang sesuai dengan keinginannya sendiri atau yang di cita-citakan. Dalam buku acuan proses pelaksanaan dan pembelajaran pendidikan kesetaraan program Paket A, B, C Depdiknas 2006: 24, peserta didik program paket B adalah warga masyarakat yang: a Lulus Paket ASDMI 13 b Belum menempuh pendidikan di SMP MTs dari kelompok usia 15-44 tahun dengan prioritas usia 16-18 tahun, kecuali bagi peserta didik yang menentukan Paket B atas pilihan sendiri c Putus SMP MTS d Tidak menempuh sekolah formal karena pilihan sendiri e Tidak dapat bersekolah karena berbagai faktor waktu, geografi, ekonomi, sosial dan hokum, dan keyakinan 2 Pendidiktutor Iman Barnadib yang dikutip Dwi Siswoyo 2011:127, Pendidik adalah setiap orang yang dengan sengaja mempengaruhi orang lain untuk mencapai tingkat kemanuasiaan yang lebih tinggi. Sedangkan menurut Sujarwo 2011:8, Pendidik merupakan tenaga professional yang bertugas merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakkan pembimbingan dan pelatihan, serta melakukan penelitan dan pengabdian kepada masyarakat, terutama bagi pendidik pada jenjang pendidikan tinggi. 3 Metode Menurut Hamzah 2007:2 Metode didefinisikan sebagai cara yang digunakan guru, yang dalam menjalankan fungsinya merupakan alat untuk mencapai tujuan pembelajaran. Metode lebih bersifat prosedural, yaitu berisi tahapan tertentu, dengan perkataan lain metode yang dipilih oleh masing-masing guru adalah sama, tetapi mereka menggunakan teknik yang berbeda. Pendidik juga tidak akan dapat melaksanakan tugasnya apabila 14 tidak menguasai satu pun metode mengajar yang dirumuskan atau direncanakan. Metode pembelajaran digunakan oleh pendidik untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik mencapai kompetensi dasar atau seperangkat indikator yang telah ditetapkan. Pemilihan metode pembelajaran disesuaikan dengan situasi dan kondisi peserta didik, serta karakteristik dari setiap indikator dan kompetensi yang hendak dicapai pada setiap mata pelajaran. Menurut Ace Suryadi 2006:34-42, proses pendidikan kesetaraan dilakukan melalui metode pembelajaran tertentu yaitu : a Metode pembelajaran kooperatif Mengembangkan peserta didik yang mempunyai berbagai keunggulan berinteraksi dan bekerja sama untuk menguasai suatu konsep atau keterampilan yang digunakan bukan untuk diri sendiri tetapi untuk memotivasi semua peserta didik. b Metode pembelajaran interaktif Suatu kaidah yang melibatkan interaksi antara tutor dan peserta didik, antara peserta didik dengan media, atau peserta didik dengan lingkungannya. c Metode pembelajaran peta konsep 15 Membangun pengetahuan peserta didik dengan cara menghubungkan konsep-konsep yang sedang dipelajari. d Metode pembelajaran berbasis penugasan Metode ini hakikatnya hampir sama dengan pembelajaran berbasis masalah. Peserta didik diberi masalah dan ditugaskan atau membuat hasil karya baik secara mandiri atau kelompok. e Metode pembelajaran eksperimen Metode eksperimen merupakan salah satu pembelajaran yang biasa digunakan dalam pendidikan, dengan melakukan kajian tentang suatu fenomena yang terjadi di alam sekitar. f Metode pembelajaran diskusi Suatu kegiatan yang memberi peluang kepada peserta didik untuk berperan aktif secara langsung dalam kegiatan pembelajaran. g Metode pembelajaran simulasi Proses belajar dengan bermain peran atau mengunakan alat peraga. Metode ini membawa suasana menjadi hidup karena peserta didik memerankan sesuatu. h Metode pembelajaran kajian lapangan 16 Kajian lapangan dapat membantu peserta didik untuk hidup mandiri, misalnya dengan perkemahan, bakti sosial, dan studi banding. i Metode pembelajaran modul Salah satu pendekatan pembelajaran mandiri yang berfokuskan penguasaan kompetensi dari bahan kajian yang dipelajari peserta didik dengan waktu tertentu sesuai dengan potensi dan kondisinya. 4 Media Menurut Sujarwo 2011:11-12, Media dapat dimaknai sebagai segala sesuatu yang dapat mengantarkan pesan dari pengirim kepada penerima pesan. Bentuk media itu misalnya: manusia, aktivitas, dan suatu alat perantara atau pengantar dan lingkungan. Media dimaknai sebagai segala sesuatu yang dapat dipergunakan untuk menyalurkan pesan dan dapat merangsang pikiran, dapat membangkitkan semangat, perhatian dan kemauan peserta didik, sehingga dapat mendorong terjadinya proses pembelajaran pada diri peserta didik. 5 Kurikulum Menurut Sujarwo 2011:9, Kurikulum merupakan seperangkat rencana kegiatan pembelajaran yang berisi tujuan, materi pembelajaran, pembelajaran metodestrategi, dan penilaian dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan. 17 Sedangkan kurikulum tingkat satuan program pendidikan kesetaraan Paket B dikembangkan berdasarkan pada prinsip- prinsip berikut: berpusat pada kehidupan, beragam dan terpadu, tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni, menyeluruh dan berkesinambungan, dan prinsip belajar sepanjang hayat. Untuk membekali pengetahuan, keterampilan, dan sikap warga belajar sebagai peserta program Pendidikan Kesetaraan Paket B, penyelenggara program harus menyusun silabus pembelajaran pelatihan yang mengacu pada standar kompetensi lulusan dan kompetensi dasar setiap mata pelajaran yang ditentukan dalam setiap tahapan pembelajaran. Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 14 Tahun 2007 tentang Standar Isi untuk Program Paket A, Program Paket B, dan Program Paket C, maka struktur kurikulum program pendidikan kesetaraan Paket B merupakan pola susunan mata pelajaran dan beban belajar yang harus ditempuh oleh peserta didik dalam kegiatan pembelajaran, meliputi mata pelajaran, dan bobot satuan kredit kompetensi SKK. Beban belajar program pendidikan kesetaraan Paket B dinyatakan dalam satuan kredit kompetensi SKK yang menunjukkan bobot kompetensi yang harus dicapai oleh peserta didik dalam mengikuti program pembelajaran, baik melalui tatap muka, praktek keterampilan, dan atau kegiatan mandiri. SKK merupakan penghargaan terhadap pencapaian kompetensi sebagai hasil belajar peserta didik dalam menguasai suatu mata pelajaran. SKK diperhitungkan untuk setiap mata pelajaran yang terdapat dalam struktur kurikulum. Satu SKK dihitung berdasarkan pertimbangan muatan SK dan KD tiap mata pelajaran. SKK dapat digunakan untuk alih kredit kompetensi yang diperoleh dari jalur pendidikan informal, formal, kursus, keahlian dan kegiatan mandiri. Satu SKK adalah satu satuan kompetensi yang dicapai melalui pembelajaran 1 jam tatap muka atau 2 jam tutorial atau 3 jam mandiri, atau kombinasi secara proposional dari ketiganya. 18 Satu jam tatap muka yang dimaksud adalah satu jam pembelajaran, yaitu sama dengan 40 menit. Adapun struktur sebaran mata pelajaran Program Pendidikan Kesetaraan Paket B adalah sebagi berikut: Pendidikan Agama, Pendidikan Kewarganegaraan, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika, Ilmu Pengetahuan Alam, Ilmu Pengetahuan Sosial, Seni Budaya, Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan, keterampilan fungsional, muatan local, Pengembangan Kepribadian Profesional. 6 Strategi pembelajran Menurut Sujarwo 2011:10 Strategi merupakan suatu penataan mengenai cara mengelola, mengorganisasi dan menyampaikan sejumlah materi pembelajaran untuk dapat mewujudkan tujuan pembelajaran, sedangkan pembelajaran merupakan pengaturan informasi dan lingkungan sedemikian rupasehingga memungkinkan terjadinya proses belajar pada peserta didik. Strategi pembelajaran dimaknai sebagai suatu strategi dalam mengelola secara sistematis kegiatan pembelajaran sehingga peserta didik dapat mencapai isi pelajaran atau mencapai tujuan yang diharapkan. Dalam kegiatan pembelajaran, pendidik dituntut memiliki kemampuan memilih strategi pembelajaran yang tepat. Untuk menentukan atau memilih strategi pembelajaran, hendaknya berangkat dari perumusan tujuan yang jelas. Setelah tujuan pembelajaran ditentukan, kemudian memilih strategi pembelajaran yang dipandang efisien dan efektif. Suatu strategi pembelajaran dikatakan efektif dan efisien apabila metode 19 tersebut dapat mencapai tujuan secara tepat dengan waktu yang lebih singkat dari strategi yanga lain. Kreteria lain yang perlu diperhatikan dalam memilih strategi pembelajaran adalah kemampuan peserta didik dan tingkat keterlibatan peserta didik. Dalam pengelolaan pembelajaran seorang tutor perlu menyiapakan materi, metode media, dan semua fasilitas yang dapat mendukung dan memperlancar proses terjadinya pembelajaran. 7 Materi Permendiknas nomor 3 2008:5 Materi ajar memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang relevan, dan ditulis dalam bentuk butir-butir sesuai dengan rumusan indikator pencapaian kompetensi. 8 Kegiatan pembelajaran Permendiknas nomor 3 2008:6 Kegiatan pembelajaran didalamnya terdapat Pendahuluan, kegiatan inti dan penutup. Pendahuluan yang merupakan kegiatan awal dalam suatu pertemuan pembelajaran yang ditujukan untuk membangkitkan motivasi dan memfokuskan perhatian peserta didik terlibat aktif dalam proses pembelajaran. Kegiatan inti merupakan proses pembelajaran untuk mencapai KD. Kegiatan pembelajaran dilakukan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta 20 memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Kegiatan ini dilakukan secara sistematis dan sistemik melalui proses eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi. Penutup merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mengakhiri aktivitas pembelajaran yang dapat dilakukan dalam bentuk rangkuman atau kesimpulan, penilaian diri dan refleksi, umpan balik, serta tindak lanjut. 9 Bahan ajar Menurut Tatang 2011:40 untuk mencapai tiap tujuan mengajar yang telah ditentukan diperlukan bahan ajar. Bahan ajar tersusun atas topic-topik dan sub-sub topic tertentu, tiap topic atau subtopic mengandung ide pokok yang relevan dengan tujuan yang telah ditetapkan. Permendiknas nomor 3 tahun 20086 Penentuan sumber belajar didasarkan pada standar kompetensi dan kompetensi dasar, serta materi ajar, kegiatan pembelajaran dan indikator pencapaian kompetensi. 10 Sarana dan prasarana Depdiknas 2006:26-27, sarana prasarana adalah segala jenis fasilitas yang dapat menunjang berlangsungnya kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan serta untuk memperlancar proses kegiatan belajar mengajar. Sarana prasarana meliputi : 21 a Tempat Belajar Proses belajar mengajar dapat dilaksanakan di berbagai lokasi dan tempat yang sudah ada baik milik pemerintah, masyarakat maupun pribadi, seperti gedung sekolah, madrasah, sarana prasarana yang dimiliki pondok pesantren, pusat kegiatan belajar masyarakat PKBM, sanggar kegiatan belajar SKB, masjid, majelis taklim, gereja atau tempat ibadah lainnya, balai desa, kantor organisasi kemasyarakatan, rumah penduduk dan tempat-tempat lainnya yang layak digunakan untuk kegiatan belajar mengajar . b Administrasi Untuk menunjang kelancaran pengelolaan kelompok belajar diperlukan sarana administrasi meliputi : Papan nama kelompok belajar, Papan struktur organisasi penyelenggara, Kelengkapan administrasi penyelenggaraan dan pembelajaran yang meliputi: Buku induk peserta didik, tutor dan tenaga kependidikan; Buku daftar hadir peserta didik, tutor dan tenaga kependidikan; Buku keuangan kas umum; Buku daftar inventaris; Buku agenda pembelajaran; Buku laporan bulanan tutor; Buku agenda surat masuk dan keluar; Buku daftar nilai peserta didik; Buku tanda terima ijazah; 22 Untuk mendukung keberhasilan penyelenggaraan program Pendidikan Kesetaraan Paket B dan hasil yang ingin dicapai, lembaga penyelenggara program wajib menyediakan sarana dan prasarana, yaitu: a. ruangan untuk proses pembelajaran dan pelatihan beserta kelengkapannya; b alat dan bahan pembelajaran seperti: whiteboardpapan tulis, spidolkapur, meja dan kursi tutor, mejakursi warga belajar, lemari buku, buku-buku pelajaran, dan lain-lain; c. media pembelajaran dan pendukung lainnya. 11 Evaluasi belajar Menurut Wand dan Brown yang dikutip Tatang dan kawan- kawan 2010:55 evaluasi hasil belajar peserta didik berarti kegiatan menilai proses dan hasil belajar siswa baik yang berupa kegiatan kulikuler maupun ekstra kurikuler. Penilaian hasil belajar bertujuan untuk melihat kemajuan belajar peserta didik dalam hal penguasaan materi pengajaran yang telah dipelajarinya sesuai tujuan-tujuan yang telah ditetapkan. Evaluasi dapat dilakukan sebelum pembelajaran, selama pembelajaran dan sesudah pembelajaran. 12 Sumber pendanaan Pendanaan penyelenggaraan program paket B dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara APBN, Anggaran Pendapatan DAN Belanja Daerah APBD, swadaya masyarakat, dan suber dana lain yang sah dan tidak mengikat. 23

e. Langkah-langkah Pembelajaran Program Paket B