Product Hasil Pelaksanaan Program Pendidikan Kesetaraan Paket

80 mengejar pendidikan, ingin menuju keadaan yang lebih baik dari sebelumnya meski itu bukan formal.

2. Product Hasil Pelaksanaan Program Pendidikan Kesetaraan Paket

B a. Kualitas Hasil Pelaksanaan Program Pendidikan kesetaraan Paket B Program pendidikan kesetaraan paket B adalah sebagai lembaga pelaksana pendidikan non formal yang berada dibawah naungan Dinas Pendidikan Menengah, yang bertujuan untuk membekali pengetahuan dan keterampilan kepada masayarakat, dan memberikan kesempatan belajar kepada masyarakat. Selain itu, program kesetaraan paket B juga bertujuan untuk menggali, menumbuhkan, mengembangkan, memanfaatkan seluruh potensi yang ada dimasyarakat, dan mengembangkan pengetahuan serta keterampilan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Hasil pelaksanaan program pendidikan kesetaraan Paket B ini secara umum diungkapkan oleh Bapak “AB” selaku tutor Paket B, beliau mengatakan bahwa: “Hasil dari pelaksanaan yang diperoleh sudah sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Hasil tersebut bisa dilihat dari hasil evaluasi yang kami lakukan kepada peserta didik yang mengikuti proses kegiatan seutuhnya sesuai prosedur dan tata tertip pelaksanaan Paket B serta mengikuti keseluruhan evaluasi yang dinyatakan lulus dengan nilai baik. Mereka juga dapat menerapkan pengetahuan didalam kehidupan sehari-hari mereka. ” CW.3.15 Ibu “LS” yang juga selaku tutor Paket B, beliau mengatakan bahwa: “dari hasil pelaksanaan program ini mereka bisa menerapkan pengetahuan yang diperoleh dalam kehidupan sehari-hari, mereka 81 juga mengalami perubahan sikap seperti semakin disiplin, percaya diri dan bekerja sama dengan teman yang lain .” CW.2.15 Hal senda juga disampaikan oleh Bapak “MW” selaku pengelola PKBM yang menuturkan bahwa: “kalau hasil kualitas dari pelaksanaan program kesetaraan Paket B disini sudah sesuai dengan tujuan yang diharapkan, mereka terbukti dapat menerapkan pengetahuan yang mereka peroleh dalam kehidupan sehari- hari.” CW.1.15 Dari beberapa pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa hasil kualitas dari pelaksanaan program pendidikan kesetaraan Paket B sudah sesuai dengan tujuan yang diharapakan, peserta didik bisa menerapkan pengetahuan yang diperoleh dalam kehidupan sehari-hari. Data hasil wawancara mengenai hasil pelaksanaan program pendidikan kesetaraan Paket B secara umum disampaikan oleh tutor yang mengatakan bahwa kualitas hasil pelaksanaan program pendidikan kesetaraan Paket B peserta didik secara garis besar dapat menerapkan ilmu pengetahuan yang mereka peroleh selama mengikuti pelaksanaan Paket B sudah bisa menerapkan dalam kehidupan sehari-hari. Peserta didik juga memahami semua materi yang disampaikan oleh tutor. Hasil tersebut dapat dilihat dari hasil evaluasi yang telah dilakukan kepada peserta didik dan hasilnya bisa diamati bahwa semua peserta didik yang mengikuti proses kegiatan seutuhnya sesuai dengan prosedur atau tata tertib pelaksanaan Paket B dan telah mengikuti keseluruhan evaluasi dapat dikatakan peserta didik dinyatakan lulus dengan nilai baik. Selain itu selam mengikuti proses pelaksanaan Paket B peserta didik juga 82 mengalami perubahan sikap diantaranya peserta didik semakin disiplin, percaya diri, dapat bekerja sama dengan teman yang lain. Melihat data hasil penelitian diatas dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan program pendidikan kesetaraan Paket B dilihat dari segi kualitas hasil pelaksanaan program pendidikan kesetaraan Paket B dapat dikatakan sudah sesuai dengan tujuan yang diharapkan. b. Jumlah dan Prosentase Kelulusan Peserta didik Jumlah dari peserta didik yang mengikuti pelaksanaan program Pendidikan kesetaraan Paket B di PKBM Bangun karsa adalah sebanyak 19 orang namun yang aktif mengikuti kegiatan pembelajaran 13 orang. Melalui pengamatan dan dokumentasi penelitian yaitu daftar kelulusan dapat dikatakan semua peserta didik lulus mengikuti Paket B dan dinyatakan lulus 100, maka kelulusan adalah 100. Hal tersebut disampaikan oleh Bapak “MW” selaku pengelola Paket B, beliau mengatakan bahwa: “peserta didik Paket B di PKBM Bangun Karsa dinyatakan lulus semua mbak, dengan nilai yang memuaskan.” CW.1.16 Pernyataan yang sama juga dituturkan oleh Ibu “LS” selaku tutor Paket B: “Prosentase dari kelulusan bagus mbak. Dinyatakan lulus semua.” CW.2.16 Mbak “Y” selaku peserta didik Paket B juga menuturkan bahwa: “alhamdulillah 100 semunya dinyatakan lulus mbak. ” CW.7.16 83 Dari beberapa pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa semua peserta didik yang mengikuti pelaksaan program paket B ini dinyatakan lulus semua. Jumlah peserta didik yang mengikuti pelaksanaan program pendidikan kesetaraan paket B di PKBM Bangun karsa adalah sebanyak 13 orang. Semua peserta didik lulus mengikuti pelaksanaan program Paket B. Melihat data hasil wawancara di atas dapat disimpulkan bahwa, pelaksaan program pendidikan kesetaraan Paket B di PKBM Bangun Karsa dilihat dari segi kualitas hasil pelaksaan program dapat dikatakan sudah baik. Hal tersebut dibuktikan dengan prosentase kelulusan peserta didik adalah 100 dan sudah sesuai dengan indikator ketercapaian pelaksanaan program pendidikan kesetaraan Paket B di PKBM Bangun Karsa. c. Hasil Yang Diperoleh Peserta Didik Dalam Mengikuti Pelaksanaan Program Pendidikan Kesetaraan Paket B Keberhasilan pengajaran tidak hanya dilihat dari hasil belajar yang dicapai oleh siswa, tetapi juga dari segi prosesnya. Hasil belajar pada dasarnya merupakan akibat dari suatu proses belajar. Ini berarti optimalnya hasil belajar siswa tergantung pula pada proses belajar siswa dan proses mengajar guru. Oleh sebab itu, perlu dilakukan penilaian terhadap proses belajar-mengajar. 84 Hasil belajar yang diperoleh oleh peserta didik dalam setiap pembelajaran berlangsung tergantung dari peserta didik sendiri. Jika mereka tidak mendengarkan atau menangkap materi yang dibelajarkan oleh pendidik maka hasilnya pun tidak akan maksimal begitupun sebaliknya, bila mendengarkan dan menangkap apa yang dibelajarakan oleh pendidik maka hasilnya akan maksimal. Seperti halnya yang diungkapkan oleh Bapak “AB” selaku tutor Paket B mengatakan bahwa: “Hasil yang diperoleh sama peserta didik ya ini mbak, karna saya ngajar bhs.ing maka mereka sudah lebih mengerti tentang bhs.ing tapi itu buat anak-anak yang benar-benar ingin mengetahui tentang bhs.ing dan menangkap apa yang saya ajarkan. namun buat anak- anak yang tidak mendengarkan atau tidak ingin belajar ya mereka tidak begitu paham mengenai Bhs.ingris.” CW.3.17 Hal senada disampaikan oleh Ibu “LS” selaku tutor Paket B yang menyatakan bahwa: “Hasil yang diperoleh biasanya mereka langsung menangkap apa yang dipelajari tapi itu buat anak yang yang sering mendengarkan guru saat pembelajaran berlangsung. Namun jika mereka tidak mendengarkan maka tidak paham dengan materi yang diberikan. tapi kadang tidak ada sama sekali mbak yang men dengarkan.” CW.2.17 Hasil belajar merupakan hal yang dapat dipandang dari dua sisi yaitu sisi peserta didik dan dari sisi pendidik. Dari sisi peserta didik, hasil belajar merupakan tingkat perkembangan mental yang lebih baik bila dibandingkan pada saat sebelum belajar. Tingkat perkembangan mental tersebut terwujud pada jenis-jenis ranah kognitif, afektif, dan psikomotor. Sedangkan dari sisi pendidik, hasil belajar merupakan saat terselesikannya bahan pelajaran. 85 Berdasarkan hasil wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa, Hasil yang diperoleh dalam mengikuti pelaksanaan program pendidikan kesetaraan Paket B untuk anak yang sering masuk dan mendengarkan setiap pemelajaran berlangsung maka mereka langsung menangkap apa yang dibelajarkan. d. Perubahan Sikap Peserta Didik Setelah Mengikuti Pelaksanaan Program Pendidikan Kesetaraan Paket B Perubahan Sikap merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi proses pembelajaran dan sangat berpengaruh terhadap hasil belajar yang akan diperoleh peserta didik. Setiap peserta didik memiliki karakteristik yang berbeda, begitu pula dengan kecenderungan sikap yang dimilikinya. Pembelajaran merupakan segala usaha yang dilakukan seorang pendidik agar terjadi belajar pada diri peserta didiiknya. Sedangkan belajar adalah proses perubahan sikap. Perubahan sikap dapat diamati dalam proses pembelajaran, tujuan yang ingin dicapai, keteguhan, dan konsistensi terhadap sesuatu. Perubahan ini merupakan salah satu indikator keberhasilan pendidik dalam melaksanakan proses pembelajaran. Untuk itu pendidik harus membuat rencana pembelajaran termasuk pengalaman belajar peserta didik yang membuat sikap peserta didik terhadap mata pelajaran menjadi lebih positif. Ibu LS selaku tutor Paket B menjelaskan bawa: “Perubahan sikap ada mbak, mereka lebih disiplin, bertingkah laku baik dan mendengarkan guru. ” CW.2.18 86 Hal ini sesuai dengan pernyataan Bapak AB selaku tutor Paket B yang menyatakan bahwa: “Perubahan sikap ada mbak, anak yang biasanya urakan sudah mulai agak lebih baik. Dan mendengarkan dikelas. Mereka sudah mulai disiplin dan percaya diri.” CW.3.18 Sikap merupakan faktor internal psikologis yang sangat berperan dan akan mempengaruhi proses belajar. Seseorang akan mau dan tekun dalam belajar atau tidak sangat tergantung pada sikap peserta didik. Dalam hal ini peserta didik setelah mengikuti pelaksanaan program pendidikan kesetaraan Paket B di PKBM Bangun Karsa sudah mulai disiplin dan percaya diri, lebih disiplin, bertingkah laku baik dan mendengarkan guru. Berdasarkan hasil wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa, peserta didik setelah mengikuti pelaksanaan program pendidikan kesetaraan Paket B mereka sudah mulai disiplin dan percaya diri, lebih disiplin, bertingkah laku baik dan mendengarkan guru. e. Tanggapan Mengenai Pelaksanaan Program Pendidikan Kesetaraan Paket B Di PKBM Bangun Karsa? Pendidikan kesetaraan adalah program pendidikan nonformal yang menyelenggarakan pendidikan umum setara SDMI, SMPMTs, dan SMAMA yang mencakup Program Paket A, Paket B, dan Paket C. Program ini terutama ditujukan bagi peserta didik yang berasal dari masyarakat yang tidak sekolah, putus sekolah, dan putus lanjut, serta usia produktif yang ingin meningkatkan pengetahuan dan kecakapan 87 hidupnya, serta masyarakat lain yang memerlukan layanan khusus dalam memenuhi kebutuhan hidupnya sebagai dampak dari peningkatan taraf hidup dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Pendidikan kesetaraan berfungsi untuk menguatkan kreativitas dan produktivitas yang telah menyatu dan berkembang pada diri peserta didik melalui pembelajaran kecakapan hidup. Pendidikan kesetaraan berperan secara terarah dalam memberikan layanan pendidikan kepada masyarakat untuk menyelesaikan pendidikan. Dengan adanya pendidikan kesetaraan Paket B maka anak-anak yang kurang mampu atau peserta didik yang berasal dari masyarakat yang tidak sekolah, putus sekolah, dan putus lanjut, serta usia produktif sangatlah terbantu, karena dengan begitu mereka tetap bisa melanjutkan kejenjang pendidikan. Peserta didik Paket B “Y” menjelaskan bahwa: “Sudah bagus mbak, dan kalau kesetaraan ini memang harus ada karena sangat penting bagi peserta didik yang tidak mampu di sekolah formal bisa di non formal. Dan untuk tutornya sendiri kadang tidak niat untuk ngajar, peserta didik sudah semangat belajar namun tutor kadang buru-buru pulang kadang tidak masuk.” CW.7.20 Hal senada juga diungkapkan oleh N selaku Peserta didik Paket B yang mengungkapkan bawa: “Sudah lumayan bagus mbak, sangat terbantu sekali. tapi kadang kalo peserta didiknya sudah semangat belajar tapi tutor tidak niat untuk ngajar, selalu ingin buru- buru pulang. Banyak alasan.” CW.5.20 Mbak “FW” yang juga selaku Peserta didik Paket B mengatakan bahwa: 88 “Kalau menurut saya tentang paket B sih sudah membantu mbak, memang harus ada karena dengan adanya paket B maka orang- orang yang tidak bisa masuk formal bisa masuk non formal. Tapi kadang kalau dikelas merasa bosan karena terlalu lama nunggu tutor datang.” CW.4.20 Berdasarkan hasil wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa, Pelaksanaan program pendidikan kesetaraan Paket B di PKBM Bangun Karsa sudah sangat membantu, tapi untuk tutornya kadang membuat peserta didik merasa bosan dikelas karena terlalu lama menunggu tutor datang.

3. Pendukung Dan Penghambat Pelaksanaan Program Pendidikan