22
3 Peran Pendamping Sebagai Fasilitator
Dalam peran ini, pendamping berusaha memberi pengarahan tentang penggunaan berbagai teknik, strategi dan pendekatan dalam pelaksanaan
program Zubaedi, 2014:63-64.
3. Tinjauan Partisipasi
a. Pengertian Partisipasi
Dr. Made Pidarta dalam Siti Irene A.D. 2015: 50 mengatakan bahwa partisipasi adalah pelibatan seseorang atau beberapa orang
dalam suatu kegiatan. Keterlibatan dapat berupa keterlibatan mental dan emosi serta fisik dalam menggunakan segala kemampuan yang dimilikinya
berinisiatif dalam segala kegiatan yang dilaksnakan serta mendukung pencapaian tujuan dan tanggungjawab atas segala keterlibatan. Partisipasi
adalah keikutsertaan individu atau sekelompok individu dalam suatu kegiatan. Partisipasi merupakan proses yang akan menciptakan jaringan
sosial baru yang masing-masing berusaha untuk melaksanakan tahapan- tahapan kegiatan demi tercapainya tujuan akhir yang diinginkan Aprillia
Theresia, dkk, 2014: 196-197. b.
Bentuk-bentuk Partisipasi Basrowi berpendapat dalam Siti Irene A.D. 2015: 58 partisipasi
dilihat dari bentuknya dapat dibedakan menjadi dua, yaitu partisipasi fisik dan non fisik. Menurut Dusseldorp dalam Aprillia Theresia, dkk 2014:
200 mengidentifikasi beragam bentuk-bentuk kegiatan partisipasi yang dilakukan warga masyarakat dapat berupa:
23
1 Menjadi kelompok-kelompok masyarakat.
2 Melibatkan diri pada kegitan diskusi kelompok.
3 Melibatkan diri pada kegiatan-kegiatan organisasi untuk menggerakan
partisipasi-partisipasi masyarakat yang lain. 4
Menggerakan sumberdaya masyarakat. 5
Mengambil bagian dalam proses pengambilan keputusan. 6
Memanfaatkan hasil-hasil yang dicapai dari kegiatan masyarakatnya. c.
Macam-macam Partisipasi Menurut Yadav dalam Aprillia Theresia, dkk 2014: 198-199
mengemukakan ada empat macam partisipasi, yaitu: 1
Partisipasi dalam pengambilan keputusan. Untuk menumbuhkan partisipasi perlu dibukanya forum yang memungkinkan masyarakat
banyak berpartisipasi langsung di dalam proses pengambilan keputusan tentang program-program yang ada.
2 Partisipasi dalam pelaksanaan kegiatan. Partisipasi ini diartikan sebagai
pemerataan sumbangan masyarakat dalam bentuk tenaga kerja, uang tunai, dan atau beragam bentuk korbanan lainnya yang sepadan dengan
apa yang akan diterima. Selain itu, pemeliharaan proyek atau program- program yang telah berhasil diselesaikan.
3 Partisipasi dalam pemantauan evaluasi. Dalam hal ini, partisipasi untuk
mengumpulkan informasi berkaitan dengan perkembangan kegiatan serta perilaku aparat yang terlibat dalam proyek atau program yang
bersangkutan.
24
4 Partisipasi dalam pemanfaatan hasil. Dalam hal ini, partisipasi yang
dimaksud adalah partisipasi dalam pemanfaatan hasil proyek atau program. Pemanfaatan hasil proyek atau program akan merangsang
kemauan dan kesukarelaan masyarakat untuk selalu berpartisipasi dalam setiap program yang akan datang.
d. Faktor-faktor Partisipasi
Dalam konsep pendidikan, Berlo 1961 menyatakan partisipasi merupakan bentuk tanggapan atau respon atas rangsangan yang diberikan,
yang dalam hal ini, tanggapan merupakan fungsi dari manfaat rewerds yang dapat diharapkan Aprillia Theresia, dkk, 2014: 207.
Oleh karena itu ada beberapa faktor yang mempengaruhi partisipasi. Menurut Slamet dalam Aprillia Theresia, dkk 2014: 207-211 tumbuh
dan berkembangnya partisipasi masyarakat ditentukan oleh tiga unsur pokok, yaitu:
1 Adanya kesempatan yang diberikan kepada masyarakat, untuk
berpartisipasi. Adanya kesempatan merupakan faktor pendorong tumbuhnya kemauan, dan kemauan akan menentukan kemampuannya.
Beberapa kesempatan yang dimaksud disini adalah : a
Kemauan politik dari penguasa untuk melibatkan masyarakat dalam proyek atau program, baik pengambilan keputusan perencanaan,
pelaksanaan, monitoring dan evaluasi, pemeliharaan, dan pemanfaatan hasil proyek atau program.
b Kesempatan untuk memperoleh informasi tentang proyek atau program.
25
c Kesempatan memanfaatkan dan memobilisasi sumberdaya alam dan
manusia untuk pelaksanaan proyek atau program. d
Kesempatan untuk memperoleh dan menggunakan teknologi yang tepat, termasuk peralatanperlengkapan penunjangnya.
e Kesempatan untuk berorganisasi, termasuk untuk memperoleh dan
menggunakan peraturan, perijinan, dan prosedur kegiatan yang harus dilaksanakan.
f Kesempatan mengembangkan kepemimpinan yang mampu menumbuh,
menggerakkan, dan mengembangkan serta memelihara partisipasi masyarakat.
2 Adanya kemauan masyarakat untuk berpartisipasi. Kemauan untuk
berpartisipasi ditentukan oleh sikap mental yang dimiliki masyarakat untuk membangun atau memperbaiki kehidupannya, yang menyangkut:
a Sikap untuk meninggalkan nilai-nilai yang menghambat proyek atau
program. b
Sikap terhadap pelaksana proyek atau program pada umumnya. c
Sikap untuk selalu ingin memperbaiki mutu hidup dan tidak cepat puas diri.
d Sikap kebersamaan untuk dapat memecahkan masalah, dan
tercapainya tujuan proyek atau program. e
Sikap kemandirian atau percaya diri atas kemampuannya untuk memperbaiki mutu hidupnya.
26
3 Adanya kemampuan mayarakat untuk berpartisipasi. Kesempatan yang
disediakan untuk menggerakkan partisipasi masyarakat tidak berarti apabila masyarakat tidak memiliki kemampuan untuk berpartisipasi.
Kemampuan yang dimaksud adalah: a
Kemampuan untuk menemukan dan memahami kesempatan- kesempatan atau peluang proyek atau program.
b Kemampuan untuk melaksanakan proyek atau program, yang
dipengaruhi oleh tingkat pendidikan dan keterampilan yang dimiliki. c
Kemampuan untuk memecahkan masalah yang dihadapi dengan menggunakan sumber daya dan kesempatan peluang lain yang tersedia
secara optimal. e.
Tingkatan Partisipasi Menurut Wilcox dalam Aprillia Theresia 2014: 202 ada lima
tingkatan dalam partisipasi, yaitu: 1
Memberikan informasi Information. Dalam konteks ini pemuda memberikan informasi sebagai bahan masukan dalam sebuah kegiatan.
2 Konsultasi Consultation yaitu menawarkan pendapat, sebagai pendengar
yang baik untuk memberikan umpan balik, tetapi tidak terlibat dalam implementasi ide dan gagasan tersebut.
3 Pengambilan keputusan bersama Deciding together, dalam arti
pemuda memberikan dukungan terhadap, gagasan, pilihan-pilihan serta mengembangkan peluang guna pengambilan keputusan.
27
4 Bertindak bersama Acting together, dalam arti pemuda tidak sekedar
ikut dalam pengambilan keputusan, tetapi juga terlibat dan menjalin kemitraan dalam pelaksanaan kegiatannya.
5 Memberikan dukungan Supporting independent community
interest dimana pemuda menawarkan pendanaan, nasehat,dan dukungan lain untuk mengembangkan agenda kegiatan.
4. Tinjauan Motivasi Masyarakat