17
kelompok, dibandingkan anggota kelompok yang tingkat kekompakannya rendah. Kekompakan meningkatkan potensi kelompok dan meningkatkan
rasa memiliki kelompok pada diri anggota kelompok. Semakin kompak suatu kelompok maka rasa loyalitas, keterlibatan, dan rasa keterikatan akan
semakin erat. Seluruh anggota kelompok akan selalu mengadakan interaksi sehingga memudahkan pelaksanaan kegiatan-kegiatan untuk mencapai
tujuan Zulkarnain, 2013:30.
2. Tinjauan Kelompok Sadar Wisata Pokdarwis
a. Pengertian Pokdarwis
Berdasarkan Pedoman dari Kemenpar, Sadar Wisata adalah suatu kondisi yang menggambarkan partisipasi dan dukungan segenap komponen
masyarakat dalam mendorong terwujudnya iklim yang kondusif bagi tumbuh dan berkembangnya kepariwisataan di suatu destinasi atau wilayah.
Kelompok Sadar Wisata selanjutnya disebut dengan Pokdarwis, adalah kelembagaan di tingkat masyarakat yang anggotanya terdiri dari para pelaku
kepariwisataan yang memiliki kepedulian dan tanggung jawab serta berperan sebagai penggerak dalam mendukung terciptanya iklim kondusif
bagi tumbuh dan berkembangnya kepariwisataan serta terwujudnya Sapta Pesona dalam meningkatkan pembangunan daerah melalui kepariwisataan
dan manfaatnya bagi kesejahteraan masyarakat sekitar. Termasuk dalam kategori Pokdarwis diatas adalah organisasi masyarakat yang disebut
Kompepar Kelompok Penggerak Pariwisata. Pokdarwis ini merupakan
18
kelompok swadaya dan swakarsa masyarakat yang dalam aktivitas sosialnya berupaya untuk:
Meningkatkan pemahaman kepariwisataan. Meningkatkan peran dan partisipasi masyarakat dalam pembangunan
kepariwisataan. Meningkatkan nilai manfaat kepariwisataan bagi masyarakatanggota
Pokdarwis. Mensukseskan pembangunan kepariwisataan.
b. Maksud Pembentukan Pokdarwis
Maksud dari pembentukan Kelompok Sadar Wisata ini yaitu mengembangkan kelompok masyarakat yang dapat berperan sebagai
motivator, penggerak serta komunikator dalam upaya meningkatkan
kesiapan dan kepedulian masyarakat di sekitar destinasi pariwisata atau lokasi daya tarik wisata agar dapat berperan sebagai tuan rumah yang baik
bagi berkembangnya kepariwisataan, serta memiliki kesadaran akan peluang dan nilai manfaat yang dapat dikembangkan dari kegiatan pariwisata untuk
meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat sumber : Pedoman Pokdarwis Kemenpar.
c. Tujuan Pembentukan Pokdarwis
Tujuan dari pembentukan Kelompok Sadar Wisata Pokdarwis ini adalah sebagai berikut:
1 Meningkatkan posisi dan peran masyarakat sebagai subyek atau pelaku
penting dalam pembangunan kepariwisataan, serta dapat bersinergi dan
19
bermitra dengan pemangku kepentingan terkait dalam meningkatkan kualitas perkembangan kepariwisataan di daerah.
2 Membangun dan menumbuhkan sikap dan dukungan positif masyarakat
sebagai tuan rumah melalui perwujudan nilai-nilai Sapta Pesona bagi tumbuh dan berkembangnya kepariwisataan di daerah dan manfaatnya
bagi pembangunan daerah maupun kesejahteraan masyarakat. 3
Memperkenalkan, melestarikan dan memanfaatkan potensi daya tarik wisata yang ada di masing-masing daerah sumber : Pedoman Pokdarwis
Kemenpar. d.
Fungsi dan Kedudukan Pokdarwis 1
Fungsi Pokdarwis Secara umum, fungsi Pokdarwis dalam kegiatan kepariwisataan
adalah: a
Sebagai penggerak Sadar Wisata dan Sapta Pesona di lingkungan wilayah destinasi wisata.
b Sebagai Mitra Pemerintah dan pemerintah daerah kabupatenkota dalam
upaya perwujudan dan pengembangan Sadar Wisata di daerah sumber : Pedoman Pokdarwis Kemenpar.
2 Kedudukan Pokdarwis
Kelompok Sadar
Wisata Pokdarwis
berkedudukan di
desakelurahan di sekitar destinasi pariwisata sumber : Pedoman Pokdarwis Kemenpar.
20
e. Keanggotaan Pokdarwis
Syarat-syarat umum keanggotaan Pokdarwis adalah sebagai berikut : 1
Bersifat sukarela. 2
Memiliki dedikasi dan komitmen dalam pengembangan kepariwisataan. 3
Masyarakat yang bertempat tinggal di sekitar lokasi daya tarik wisata dan memiliki kepedulian terhadap pariwisata.
4 Mempunyai mata pencaharian atau pekerjaan yang berkaitan dengan
penyediaan barang atau jasa bagi kebutuhan wisatawan, baik langsung maupun tak langsung.
5 Jumlah anggota setiap Pokdarwis, minimal 15 orang sumber : Pedoman
Pokdarwis Kemenpar. f.
Pokdarwis Sebagai Aktivis Pengembangan Masyarakat Pengembangan masyarakat difokuskan untuk membantu masyarakat
lapis bawah dalam mengendalikan secara mandiri terhadap kehidupannya. Proses ini menuntut intervensi terhadap proses dan struktur yang
memfasilitasi akses dan kendali terhadap sumber daya dan mengembangkan cara-cara berpikir dan mengerjakan sesuatu yang bisa meningkatkan
kehidupan masyarakat miskin dan tidak beruntung. Berbagai kegiatan pengembangan masyarakat harus selalu bisa diakses oleh setiap anggota
masyarakat. Para aktivis pengembangan masyarakat harus mengidentifikasi kebutuhan dan berpartisipasi didalam masyarakat. Hal ini berarti mereka
menghabiskan waktunya diluar kantornya. Ia senantiasa berbicara dan menyatu bersama masyarakat didaerahnya.
21
Peran pekerja pengembangan masyarakat adalah membantu masyarakat dalam mengidenfikasi isu, masalah, dan kebutuhan sebagaimana
apa yang lihat sendiri menurut referensi ilmiah serta memfasilitasi munculnnya upaya pemecahan secara bersama-sama terhadap isu, masalah
dan kebutuhan tersebut. Dengan demikian, pekerja pengembangan masyarakat bekerja bersama dan untuk masyarakat. Mereka tidak bekerja
sebagai patron atau orang luar, namun dibangun diatas dasar prinsip saling beremansipasi. Para pekerja pengembangan masyarakat adalah subjek
dalam sistem politik dan ekonomi yang mendorong dan merangsang masyarakat agar mau bekerja sama dengan mereka Zubaedi, 2014:56-57.
Dalam konteks pendampingan masyarakat ada tiga peran dan tugas yang menjadi tanggung jawab para pekerja masyarakat, yaitu :
1 Peran Pendamping Sebagai Motivator
Dalam peran ini, pendamping berusaha menggali potensi sumber daya manusia, alam dan sekaligus mengembangkan kesadaran anggota
masyarakat tentang kendala maupun permasalahan yang dihadapi. 2
Peran Pendamping Sebagai Komunikator Dalam peran ini, pendamping harus mau menerima dan memberi informasi
dari berbagai sumber kepada masyarakat untuk dijadikan rumusan dalam penanganan dan pelaksanaan berbagai program serta alternatif pemecahan
masalahnnya.
22
3 Peran Pendamping Sebagai Fasilitator
Dalam peran ini, pendamping berusaha memberi pengarahan tentang penggunaan berbagai teknik, strategi dan pendekatan dalam pelaksanaan
program Zubaedi, 2014:63-64.
3. Tinjauan Partisipasi