Prosedur Tindakan Siklus I

59 dari refleksi ini kemudian dijadikan acuan untuk langkah perbaikan pada tindakan selanjutnya.

3.1.1 Prosedur Tindakan Siklus I

Prosedur tindakan siklus I terdiri dari empat tahap yaitu tahap perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. 3.1.1.1 Perencanaan Tahap perencanaan ini merupakan rencana kegiatan menentukan langkah- langkah yang akan dilakukan peneliti untuk memecahkan masalah. Dalam siklus ini, hal-hal yang dilakukan pada tahap perencanaan ini adalah 1 menyusun rencana pembelajaran menulis karangan dengan strategi kegiatan menulis dengan pendekatan proses, 2 membuat dan menyiapkan karikatur konteks sosiokultural dengan pemanfaatan ICT yang akan dijadikan media dalam pembelajaran. 3 membuat dan menyiapkan instrumen penelitian berupa lembar observasi, lembar wawancara, lembar jurnal, dan angket, dan 4 menyiapkan perangkat tes menulis opini yaitu berupa soal tes dan pedoman penilaian. Penyusunan rencana pembelajaran dilakukan oleh peneliti, kemudian peneliti berkonsultasi tentang rencana pembelajaran tersebut dengan guru mata pelajaran Bahasa Indonesia yang mengajar di kelas XI Program Studi Administrasi perkantoran SMK Pelita Nusantara 01 Semarang. Selain itu, peneliti menyiapkan soal yang akan diujikan melalui lembar tes menulis opini beserta kriteria penilaiannya. Peneliti juga menyiapkan instrumen penelitian yang berupa dokumentasi foto dan video Setelah menyiapkan alat tes dan nontes, peneliti berkoordinasi dengan guru mata pelajaran mengenai kegiatan pembelajaran. 60 3.1.1.2 Tindakan Tindakan ini disesuaikan dengan rencana pembelajaran yang telah disusun. Tindakan ini dilakukan melalui tiga tahap yaitu tahap apersepsi, proses pembelajaran, dan evaluasi. Dalam tahap apersepsi peneliti menanyakan pengalaman siswa dalam menulis karangan, peneliti bertanya jawab dengan siswa tentang manfaat menulis opini, peneliti menyampaikan kompetensi yang harus dicapai siswa pada hari itu, yaitu menulis opini. Pada tahap proses pembelajaran peneliti menayangkan karikatur yang konteks sosiokultural, lalu peneliti dan siswa mengulas karikatur tersebut secara singkat, kemudian guru membagikan kertas kosong, setelah itu siswa berlatih menulis opini berdasarkan karikatur yang diamatinya tersebut. Dalam kegiatan selanjutnya peneliti membagi siswa menjadi lima kelompok, lalu guru membagikan lima karikatur bertema sosiokultural pada masing-masing kelompok, setiap anggota kelompok diminta mengamati dan mengidentifikasi ilustrasi atau hal-hal yang terdapat dalam karikatur dengan cara mendiskusikannya, sementara itu peneliti dan guru membimbingnya, lalu peneliti dan siswa berdiskusi tentang karikatur konteks sosiokultural dan cara menulis opini berdasarkan karikatur tersebut, kemudian peneliti meminta siswa menulis opini berdasarkan karikatur yang diamatinya, setelah itu siswa mengumpulkan hasil karangannya. Berikutnya, pada tahap evaluasi, peneliti dan siswa mengadakan refleksi terhadap proses dan hasil belajar hari itu. Evaluasi juga dilakukan di luar kelas dengan memanfaatkan media komunikasi dan teknologi yang berupa blog siswa. 61 3.1.1.3 Observasi Observasi dilakukan melalui data tes dan data nontes. Observasi data hasil tes digunakan untuk mengetahui keterampilan siswa dalam menulis opini. Selain dari hasil tes, observasi dapat dilakukan melalui data nontes yaitu berupa pengamatan secara langsung observasi, jurnal, wawancara, dan angket. Selama penelitian berlangsung, peneliti melakukan pengamatan terhadap kegiatan siswa ketika kegiatan pembelajaran berlangsung. Melalui lembar observasi, peneliti mengamati tingkah laku siswa selama kegiatan pembelajaran berlangsung. Aspek-aspek yang dinilai adalah hasil tulisan siswa serta perilaku siswa selama mengikuti kegiatan pembelajaran, selain menggunakan lembar observasi, peneliti juga melakukan pemotretan selama pembelajaran berlangsung. Foto yang diambil berupa aktivitas-aktivitas yang dilakukan siswa dalam kegiatan pembelajaran. Hasil pemotretan ini digunakan sebagai gambaran siswa yang diabadikan selama proses pembelajaran berlangsung. Setelah kegiatan pembelajaran selesai, peneliti membagikan lembar angket kepada siswa untuk mengetahui tanggapan, kesan, dan pesan siswa terhadap materi, proses pembelajaran, dan teknik yang digunakan guru dalam kegiatan pembelajaran sehingga dapat memperbaiki tindakan pada siklus berikutnya. Untuk mengetahui tanggapan siswa terhadap pembelajaran menulis opini, peneliti juga melakukan wawancara kepada siswa. Wawancara dilakukan di luar jam pelajaran terutama kepada siswa yang mendapatkan nilai tinggi, sedang, dan rendah. Hal ini dilakukan untuk mengetahui sikap positif dan negatif siswa dalam kegiatan pembelajaran menulis opini dengan pendekatan proses dan media 62 karikatur konteks sosiokultural dengan pemanfaatan Information Comminiation and Technologi ICT. 3.1.1.4 Refleksi Setelah pelaksanaan tindakan, peneliti melaksanakan refleksi. Refleksi dilakukan dengan cara mengkaji, melihat, dan mempertimbangkan hasil atau dampak dari tindakan yang telah dilakukan. Berdasarkan hasil refleksi ini, peneliti dapat melakukan revisi terhadap rencana selanjutnya atau rencana awal siklus II. Refleksi pada siklus I digunakan untuk mengubah strategi dan sebagai perbaikan pembelajaran pada siklus II. Pada tahap ini, peneliti menganalisis hasil tes dan nontes hasil observasi, hasil jurnal, hasil angket, dan hasil wawancara yang telah dilakukan pada siklus I. Jika hasil tes tersebut belum memenuhi target nilai yang telah ditentukan, akan dilakukan tindakan siklus II dan masalah–masalah yang timbul pada siklus I akan dicarikan alternatif pemecahannya pada siklus II. Sedangkan kelebihan–kelebihan yang ada pada siklus I akan dipertahankan dan ditingkatkan. Adapun target nilai ketuntasan belajar pada siklus I yang diterapkan peneliti, setelah didiskusikan dengan guru kelas yang bersangkutan, adalah rata- rata klasikal 70. Apabila siswa belum mencapai nilai ketuntasan belajaran sebesar 70, peneliti akan melakukan perbaikan pada siklus II.

3.1.2 Proses Tindakan Siklus II

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS AKSARA JAWA MELALUI MODELING THE WAY DENGAN MEDIA FLASHCARD PADA SISWA KELAS IV SDN MANGKANGKULON 01 SEMARANG

1 32 229

Peningkatan Keterampilan Menulis Narasi Melalui Model Quantum Teaching Berbantuan Media Puzzle Pada Siswa Kelas IVB SD Negeri Ngaliyan 01 Semarang

0 5 257

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN ANAK MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL DENGAN MEDIA KARTU WARNA PADA SISWA KELAS IVB SDN SAMPANGAN 01 SEMARANG

0 4 354

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS AKSARA JAWA MELALUI MODEL PROBLEM BASED INSTRUCTION DENGAN MEDIA FLASHCARD SISWA KELAS IV SDN PATEMON 01 SEMARANG

0 20 237

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS DESKRIPSI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TERPADU DENGAN MEDIA PICTURE HANGER PADA SISWA KELAS II B SDN TAWANG MAS 01 SEMARANG

3 79 356

Peningkatan Keterampilan Menulis Puisi Melalui Media Gambar Pada Siswa Kelas V SD Kanisius Kurmosari 02 Semarang.

0 0 1

( ABSTRAK ) Peningkatan Keterampilan Menulis Slogan pada Siswa Kelas VIII SMP Muhammadiyah Wiradesa Kabupaten Pekalongan Melalui Gambar Karikatur di Media Massa.

0 0 2

Peningkatan Keterampilan Menulis Slogan pada Siswa Kelas VIII SMP Muhammadiyah Wiradesa Kabupaten Pekalongan Melalui Gambar Karikatur di Media Massa.

2 18 166

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS DIALOG BERBAHASA JAWA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN KOOPERATIF BERBASIS KONTEKS SOSIOKULTURAL PADA SISWA KELAS VII B SMP 1 PETANAHAN KABUPATEN KEBUMEN.

0 20 134

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS TEKS DRAMA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR SISWA KELAS XI IA SMA MUHAMMADIYAH 1 SEMARANG.

0 4 183