Prinsip Pengembangan Media Pembelajaran

30 7 karikatur mengandung kritik peristiwa yang masih hangat. Karikatur konteks sosiokultural merupakan karikatur yang berisi masalah- masalah sosial dan perilaku budaya. Dalam penelitian ini karikatur yang dipilih adalah karikatur yang konteks sosiokultural, karena sangat sesuai dengan keadaan masyarakat indonesia yang multikultural. Dengan karikatur sosiokultural, siswa kan lebih memahami dan lebih tertarik karena karikatur tersebut sesui dengan keadaan siswa SMK Pelita Nuisantara 01 Semarang yang berasal dari berbagai agama, dan berbeda budaya. Selain itu karikatur yang berisi tentang masalh- masalah sosial dan perilaku budaya dapat menjadikan siswa berpikir kritis terhadap kondisi sosial masyarakat. Dengan beberapa pertimbangan di atas diharapkan guru dapat memilih karikatur konteks sosiokultural yang berkualitas atau baik yang sesuai dengan kondisi masyarakat umum.

2.2.2.4 Prinsip Pengembangan Media Pembelajaran

Semakin sadarnya orang akan pentingnya media yang membantu pembelajaran sudah mulai dirasakan. Pengelolaan alat bantu pembelajaran sudah sangat dibutuhkan. Bahkan pertumbuhan ini bersifat gradual. Metamorfosis dari perpustakaan yang menekankan pada penyediaan meda cetak, menjadi penyediaan-permintaan dan pemberian layanan secara multi-sensori dari beragamnya kemampuan individu untuk mencerap informasi, menjadikan pelayanan yang diberikan mutlak wajib bervariatif dan secara luas.Selain itu, dengan semakin meluasnya kemajuan di bidang komunikasi dan teknologi, serta diketemukannya dinamika proses belajar, maka pelaksanaan kegiatan pendidikan 31 dan pengajaran semakin menuntut dan memperoleh media pendidikan yang bervariasi secara luas pula. Karena memang belajar adalah proses internal dalam diri manusia maka guru bukanlah merupakan satu-satunya sumber belajar, namun merupakan salah satu komponen dari sumber belajar yang disebut orang. AECT Associationfor Educational Communication and Technology dalam Wahono, 2006 membedakan enam jenis sumber belajar yang dapat digunakan dalam proses belajar, yaitu: 1 pesan; di dalamnya mencakup kurikulum dan mata pelajaran; 2 orang; didalamnya mencakup guru, orang tua, tenaga ahli, dan sebagainya; 3 bahan; merupakan suatu format yang digunakan untuk menyimpan pesan pembelajaran,seperti buku paket, buku teks, modul, program video, film, OHT over head transparency, program slide, alat peraga dan sebagainya biasa disebut software; 4 alat; yang dimaksud di sini adalah sarana piranti, hardware untuk menyajikan bahan pada butir 3 di atas. Di dalamnya mencakup proyektor OHP, slide, film tape recorder, dan sebagainya.; 5 teknik; yang dimaksud adalah cara prosedur yang digunakan orang dalam membeikan pembelajaran guna tercapai tujuan pembelajaran. Di dalamnya mencakup ceramah,permainansimulasi, tanya jawab, sosiodrama roleplay, dan sebagainya; 6 latar setting atau lingkungan; termasuk didalamnya adalah pengaturan ruang, pencahayaan, dan sebagainya. 32 Secara umum media mempunyai kegunaan sebagai berikut. 1. Memperjelas pesan agar tidak terlalu verbalistis. 2. Mengatasi keterbatasan ruang, waktu tenaga dan daya indra. 3. Menimbulkan gairah belajar, interaksi lebih langsung antara murid dengan sumber belajar. 4. Memungkinkan anak belajar mandiri sesuai dengan bakat dan kemampuan visual, auditori kinestetiknya. 5. Memberi rangsangan yang sama, mempersamakan pengalaman dan menimbulkan persepsi yang sama. Selain itu, kontribusi media pembelajaran menurut Kemp and Dayton 1985 adalah sebagai berikut. 1. Penyampaian pesan pembelajaran dapat lebih terstandar. 2. Pembelajaran dapat lebih menarik. 3. Pembelajaran menjadi lebih interaktif dengan menerapkan teori belajar. 4. Waktu pelaksanaan pembelajaran dapat diperpendek. 5. Kualitas pembelajaran dapat ditingkatkan. 6. Proses pembelajaran dapat berlangsung kapanpun dan dimanapun diperlukan. 7. Sikap positif siswa terhadap materi pembelajaran serta proses pembelajaran dapat ditingkatkan. 8. Peran guru berubahan kearah yang positif. Karakteristik dan kemampuan masing-masing media perlu diperhatikan oleh guru agar mereka dapat memilih media mana yang sesuai dengan kondisi dan kebutuhan. Pemilihan media pembelajaran juga harus disesuaikan dengan kondisi 33 dan lingkungan siswa agar siswa lebih mudah dan tertarik dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah.

2.2.3 Pembelajaran Keterampilan Menulis pada Siswa SMK

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS AKSARA JAWA MELALUI MODELING THE WAY DENGAN MEDIA FLASHCARD PADA SISWA KELAS IV SDN MANGKANGKULON 01 SEMARANG

1 32 229

Peningkatan Keterampilan Menulis Narasi Melalui Model Quantum Teaching Berbantuan Media Puzzle Pada Siswa Kelas IVB SD Negeri Ngaliyan 01 Semarang

0 5 257

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN ANAK MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL DENGAN MEDIA KARTU WARNA PADA SISWA KELAS IVB SDN SAMPANGAN 01 SEMARANG

0 4 354

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS AKSARA JAWA MELALUI MODEL PROBLEM BASED INSTRUCTION DENGAN MEDIA FLASHCARD SISWA KELAS IV SDN PATEMON 01 SEMARANG

0 20 237

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS DESKRIPSI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TERPADU DENGAN MEDIA PICTURE HANGER PADA SISWA KELAS II B SDN TAWANG MAS 01 SEMARANG

3 79 356

Peningkatan Keterampilan Menulis Puisi Melalui Media Gambar Pada Siswa Kelas V SD Kanisius Kurmosari 02 Semarang.

0 0 1

( ABSTRAK ) Peningkatan Keterampilan Menulis Slogan pada Siswa Kelas VIII SMP Muhammadiyah Wiradesa Kabupaten Pekalongan Melalui Gambar Karikatur di Media Massa.

0 0 2

Peningkatan Keterampilan Menulis Slogan pada Siswa Kelas VIII SMP Muhammadiyah Wiradesa Kabupaten Pekalongan Melalui Gambar Karikatur di Media Massa.

2 18 166

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS DIALOG BERBAHASA JAWA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN KOOPERATIF BERBASIS KONTEKS SOSIOKULTURAL PADA SISWA KELAS VII B SMP 1 PETANAHAN KABUPATEN KEBUMEN.

0 20 134

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS TEKS DRAMA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR SISWA KELAS XI IA SMA MUHAMMADIYAH 1 SEMARANG.

0 4 183