122
guru dalam proses pembelajaran. Dengan demikian, siswa tahu di mana letak kesalahannya dan dapat memperbaikinya dengan segera. Siswa senang dibimbing
guru asalkan guru mengadakan pendekatan yang lebih bersahabat, tidak dengan kekerasan atau bentakan. Siswa senang diberikan motivasi untuk menulis.
Selanjutnya aspek yang kedelapan yaitu pendapat siswa mengenai perasaan siswa terhadap kegiatan pembelajaran di kelas. Pada aspek ini, diperoleh
data bahwa 30 siswa atau 61,22 dari jumlah keseluruhan siswa yang memilih SS. Sisanya, sebanyak 19 siswa atau 38,78 dari jumlah keseluruhan siswa yang
memilih S. Dan tidak ada satupun siswa yang memilih TS tidak setuju dan STS sangat tidak setuju. Perolehan hasil ini berarti siswa merasa bahwa kegiatan
pembelajaran menulis karangan secara terbimbing melalui media stimulasi unik bertematik yang telah dilakukan sangat menyenangkan. Kegiatan pembelajaran
yang menyenangkan ini mempengaruhi siswa dalam menulis. Siswa menulis opini dengan hati senang dan tidak terpaksa.
4.1.1.2.5 Hasil Dokumentasi
Dokumentasi yang digunakan pada pembelajaran siklus I, berupa dokumentasi foto dan video. Dokumentasi foto dan video digunakan sebagai data
perilaku siswa dalam pembelajaran. Supaya lebih jelas, masing-masing hasil dokumentasi akan diuraikan sebagai berikut.
Dokumentasi foto dilaksanakan pada saat proses pembelajaran menulis opini berlangsung. Dokumentasi foto digunakan sebagai bukti visual tentang
123
pelaksanaan pembelajaran. Deskripsi hasil dokumentasi foto pada pembelajaran siklus I adalah sebagai berikut.
1 2
3 4
Gambar 4.1 Aktivitas Siswa pada Saat Penayangan Karikatur
Gambar 4.1 merupakan salah satu contoh karikatur konteks sosiokultural yang ditayangkan dalam pembelajaran. Karikatur tersebut bertemakan menjelang
pemilu tahun 2009. Dalam gambar tersebut terdapat para calon anggota legistalif dan seorang rakyat yang mengomentari janji-janji calon dewan tersebut.
Pada foto 2 terlihat siswa yang memperhatikan penjelasan guru peneliti tentang materi penulisan opini, semua siswa memperhatikan dengan seksama.
Siswa juga tertarik dengan media teknologi dan informasi yang peneliti hadirkan. Pada foto 3, peneliti menjelaskan tentang manfaat penulisan opini, salah satunya
siswa bisa mengirimkan tulisannya dalam surat kabar, biasanya dalam surat kabar
124
ada halaman khusus yang berisi opini. Pada foto 4 peneliti sedang menjelaskan tentang salah satu tema karikatur yang akan dikembangkan menjadi tulisan opini.
1 2
3 4
Gambar 4.2 Aktivitas Siswa dalam Diskusi Kelompok
Berdasarkan gambar 4.2 terlihat bahwa siswa sedang berdiskusi dalam kelompok-kelompok kecil.
Pada foto pertama dan keempat terlihat siswa saling bertukar pendapat tentang materi yang akan ditulis. Salah satu siswa menjelaskan maksud yang
terkandung dalam karikatur yang mereka terima, sedangkan siswa lain mendengarkan dan memberikan respon.
Pada foto kedua ada beberapa siswa yang masih bingung dan meminta penjelasan ulang dari guru. Gambar ketiga guru menghampiri salah satu kelompok
yang bertanya tentang karikatur yang mereka dapatkan. Sedangkan aktivitas siswa
125
dalam menuangkan gagassannya ke dalam sebuah tulisan dapat dilihat pada gambar berikut.
1 2
3 4
Gambar 4.3 Aktivitas Siswa pada Saat Menuangkan Gagasanya dalam
Tulisan Opini Berdasarkan Karikatur Konteks Sosiokultural
Pada rangkaian gambar 4.3 terlihat aktivitas siswa pada saat menulis opini. Berbagai ekspresi diperlihatkan oleh siswa-siswa tersebut. Ada siswa yang yang
serius menulis opini berdasarkan karikatur yang ada di hadapannya. Ada yang bingung dan kesulitan sehingga siswa tersebut menulis opini dengan memegang
dahinya. Ada yang kehabisan ide sehingga mendongakkan pandangannya ke atas. Ada yang menulis opini dengan ekpresi senang karena mendapatkan tema yang
dia sukai. Ada yang mendiskusikan tulisannya dengan teman yang duduk di
126
sampingnya. Pada gambar kedua terlihat guru mengamati dan membimbing siswa dalam menulis opini.
Selain dokumentasi foto, pembelajaran pada siklus I pertemuan pertama dan kedua, peneliti juga menggunakan rekaman video sebagai dokumentasi untuk
menjaring data nontes. Rekaman video ini mendokumentasikan proses pembelajaran menulis opini dengan pendekatan proses melalui media karikatur
konteks sosiokultural. Hasil dokumentasi ini berupa 1 keping kaset VCD. Hasil yang terdokumentasi melalui video adalah sebagai berikut.
Pembelajaran siklus I pertemuan I diawali dengan guru menjelaskan tentang karangan argumentasi dan tulisan opini yang masuk dalam jenis karangan
argumentasi. Guru memberikan apersepsi adan pentingnya menulis opini. Guru bertanya jawab dengan siswa tentang pentingnya menulis opini. Guru juga
menyampaikan kompetensi yang akan dicapai dalam pembelajaran tersebut. Selanjutnya, guru membagi siswa menjadi lima kelompok, setiap
kelompok mendapatkan satu karikatur konteks sosiokultural. Pembelajaran siklus I pertemuan pertama diakhiri dengan refleksi dengan cara guru menanyakan kesan
pembelajaran menyampaikan informasi hari itu. Pembelajaran siklus I pertemuan kedua dimulai dengan guru menanyakan
pengalaman siswa dalam menulis opini. Kemudian guru bertanya jawab dengan siswa tentang manfaat menulis opini. Guru menyampaikan kompetensi yang akan
dicapai pada pembelajaran hari itu. Guru menayangkan karikatur konteks sosiokultural di depan kelas. Guru
membagi siswa menjadi lima kelompok. Guru membagikan lima karikatur
127
konteks sosiokultural kepada masing-masing kelompok. Setiap anggota kelompok diminta mengamati dan mengidentifikasi maksud dan tujuan yang terdapat dalam
karikatur dengan cara mendiskusikannya dengan kelompoknya, guru membimbing. Guru dan siswa berdiskusi tentang karikatur dan cara menulis opini
berdasarkan karikatur. Guru meminta setiap siswa menulis opini berdasarkan tema dalam karikatur. Siswa mengumpulkan hasil tulisannya
Guru dan siswa mengadakan refleksi terhadap proses dan hasil belajar hari itu. Guru meminta kepada siswa untuk mengisi angket siswa.
4.1.1.3 Refleksi Siklus I