Proses Tindakan Siklus II

62 karikatur konteks sosiokultural dengan pemanfaatan Information Comminiation and Technologi ICT. 3.1.1.4 Refleksi Setelah pelaksanaan tindakan, peneliti melaksanakan refleksi. Refleksi dilakukan dengan cara mengkaji, melihat, dan mempertimbangkan hasil atau dampak dari tindakan yang telah dilakukan. Berdasarkan hasil refleksi ini, peneliti dapat melakukan revisi terhadap rencana selanjutnya atau rencana awal siklus II. Refleksi pada siklus I digunakan untuk mengubah strategi dan sebagai perbaikan pembelajaran pada siklus II. Pada tahap ini, peneliti menganalisis hasil tes dan nontes hasil observasi, hasil jurnal, hasil angket, dan hasil wawancara yang telah dilakukan pada siklus I. Jika hasil tes tersebut belum memenuhi target nilai yang telah ditentukan, akan dilakukan tindakan siklus II dan masalah–masalah yang timbul pada siklus I akan dicarikan alternatif pemecahannya pada siklus II. Sedangkan kelebihan–kelebihan yang ada pada siklus I akan dipertahankan dan ditingkatkan. Adapun target nilai ketuntasan belajar pada siklus I yang diterapkan peneliti, setelah didiskusikan dengan guru kelas yang bersangkutan, adalah rata- rata klasikal 70. Apabila siswa belum mencapai nilai ketuntasan belajaran sebesar 70, peneliti akan melakukan perbaikan pada siklus II.

3.1.2 Proses Tindakan Siklus II

Proses tindakan siklus II terdiri dari empat tahap yaitu tahap perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. 63 3.1.2.1 Perencanaan Perencanaan pada siklus II ini berdasarkan temuan hasil siklus I. Adapun rencana tindakan yang akan dilakukan adalah 1 membuat perbaikan rencana pembelajaran menulis opini menggunakan pendekatan proses dan media karikatur konteks sosiokultural dengan memanfaatkan ICT, 2 menyiapkan lembar observasi, lembar jurnal, lembar wawancara, dan angket untuk memperoleh data nontes siklus II, serta menyiapkan karikatur konteks sosiokultural yang akan digunakan sebagai media pembelajaran pada siklus II, 3 menyiapkan perangkat tes mengarang yang akan digunakan dalam evaluasi hasil belajar siklus II. Dalam hal ini, peneliti berkoordinasi dengan guru mata pelajaran mengenai kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan pada siklus II. 3.1.2.2 Tindakan Tindakan yang dilakukan pada siklus II adalah 1 memberikan umpan balik mengenai hasil yang diperoleh pada siklus I, 2 melaksanakan proses pembelajaran menulis karangan dengan pendekatan proses dan media karikatur konteks sosiokultural sesuai rencana pembelajaran yang telah dibuat, dan 3 memotivasi siswa agar berpartisipasi lebih aktif dan bersungguh-sungguh dalam menulis opini. Pada siklus II, guru mengajak siswa untuk mengevaluasi salah satu hasil tulisan siswa pada siklus I, sehingga siswa menjadi tahu kesalahan mereka dan dapat menulis opini dengan lebih baik. Selain itu, siswa diminta dalam menulis opini. Kemudian guru dan siswa memilih tulisan siswa yang terbaik untuk ditempel di pojok penulis beserta tata cara menulis opini yang baik serta cara 64 penggunaan ejaan dan tanda baca yang benar. Setelah itu, siswa kembali diminta menulis opini berdasarkan karikatur konteks sosiokultural yang berbeda dari karikatur pada siklus I dapat juga dengan cara karikatur pada siklus I ditukar dengan kelompok lain. Tindakan pada siklus II ini bisa digambarkan secara detail apabila siklus I sudah dilaksanakan. 3.1.2.3 Observasi Observasi pada siklus II juga masih sama dengan siklus I yaitu dilakukan melalui data tes dan data nontes. Kemajuan-kemajuan yang dicapai dan kelemahan-kelemahan yang masih muncul juga menjadi sasaran dalam observasi. Dalam proses observasi ini, data diperoleh melalui beberapa cara yaitu 1 tes untuk mengetahui kemampuan menulis opini siswa, 2 observasi untuk mengetahui tingkah laku dan aktivitas siswa selama pembelajaran berlangsung, 3 angket diberikan untuk mengungkap segala hal yang dirasakan oleh siswa selama mengikuti pembelajaran, 4 wawancara untuk mengetahui pendapat siswa yang dilakukan di luar pembelajaran terhadap perwakilan siswa yang memperoleh nilai baik, cukup, dan kurang, dan 5 dokumentasi foto yang digunakan sebagai laporan yang berupa gambar aktivitas siswa selama mengikuti pembelajaran. Semua data tersebut dijelaskan dalam bentuk deskripsi secara lengkap. Selama proses pembelajaran berlangsung, peneliti melakukan pengamatan terhadap siswa dengan menggunakan lembar observasi dan melakukan pemotretan. Setelah kegiatan pembelajaran selesai, peneliti membagikan angket kepada siswa untuk mengetahui tanggapan, kesan dan pesan siswa selama mengikuti kegiatan pembelajaran. Observasi pada siklus II ini dilakukan dengan 65 cara melihat peningkatan hasil tes dan perilaku siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran, yang meliputi keaktifan siswa dalam mengerjakan tugas, dan keaktifan siswa dalam kelompoknya. Wawancara juga dilakukan untuk mengetahui tanggapan siswa terhadap kegiatan pembelajaran terutama kepada siswa yang mendapatkan nilai tinggi, sedang, dan rendah. 3.1.2.4 Refleksi Refleksi pada siklus II ini dilakukan untuk mengetahui keefektifan penggunaan pendekatan proses dan media karikatur konteks sosiokulural dengan memanfaatkan ICT dalam pembelajaran menulis opini dan untuk mengetahui keberhasilan pelaksanaan perbaikan tindakan pada siklus I. Refleksi dilakukan dengan menganalisis hasil tes keterampilan menulis opini dan hasil nontes yang dilakukan pada siklus II. Hasil nontes yang berupa observasi, jurnal, wawancara, dan dokumentasi foto juga dianalisis untuk mengetahui perubahan tingkah laku siswa setelah mengikuti kegiatan pembelajaran.

3.2 Subjek Penelitian

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS AKSARA JAWA MELALUI MODELING THE WAY DENGAN MEDIA FLASHCARD PADA SISWA KELAS IV SDN MANGKANGKULON 01 SEMARANG

1 32 229

Peningkatan Keterampilan Menulis Narasi Melalui Model Quantum Teaching Berbantuan Media Puzzle Pada Siswa Kelas IVB SD Negeri Ngaliyan 01 Semarang

0 5 257

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN ANAK MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL DENGAN MEDIA KARTU WARNA PADA SISWA KELAS IVB SDN SAMPANGAN 01 SEMARANG

0 4 354

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS AKSARA JAWA MELALUI MODEL PROBLEM BASED INSTRUCTION DENGAN MEDIA FLASHCARD SISWA KELAS IV SDN PATEMON 01 SEMARANG

0 20 237

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS DESKRIPSI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TERPADU DENGAN MEDIA PICTURE HANGER PADA SISWA KELAS II B SDN TAWANG MAS 01 SEMARANG

3 79 356

Peningkatan Keterampilan Menulis Puisi Melalui Media Gambar Pada Siswa Kelas V SD Kanisius Kurmosari 02 Semarang.

0 0 1

( ABSTRAK ) Peningkatan Keterampilan Menulis Slogan pada Siswa Kelas VIII SMP Muhammadiyah Wiradesa Kabupaten Pekalongan Melalui Gambar Karikatur di Media Massa.

0 0 2

Peningkatan Keterampilan Menulis Slogan pada Siswa Kelas VIII SMP Muhammadiyah Wiradesa Kabupaten Pekalongan Melalui Gambar Karikatur di Media Massa.

2 18 166

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS DIALOG BERBAHASA JAWA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN KOOPERATIF BERBASIS KONTEKS SOSIOKULTURAL PADA SISWA KELAS VII B SMP 1 PETANAHAN KABUPATEN KEBUMEN.

0 20 134

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS TEKS DRAMA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR SISWA KELAS XI IA SMA MUHAMMADIYAH 1 SEMARANG.

0 4 183