Refleksi Siklus I Hasil Penelitian Siklus I

127 konteks sosiokultural kepada masing-masing kelompok. Setiap anggota kelompok diminta mengamati dan mengidentifikasi maksud dan tujuan yang terdapat dalam karikatur dengan cara mendiskusikannya dengan kelompoknya, guru membimbing. Guru dan siswa berdiskusi tentang karikatur dan cara menulis opini berdasarkan karikatur. Guru meminta setiap siswa menulis opini berdasarkan tema dalam karikatur. Siswa mengumpulkan hasil tulisannya Guru dan siswa mengadakan refleksi terhadap proses dan hasil belajar hari itu. Guru meminta kepada siswa untuk mengisi angket siswa.

4.1.1.3 Refleksi Siklus I

Hasil tes menulis opini yang telah dicapai siswa setelah dilakukan pembelajaran pada siklus I belum mencapai nilai ketuntasan belajar sebesar 70. Sebanyak 23 siswa atau 46,94 dari 49 siswa masih memperoleh nilai di bawah 70. Nilai rata-rata kelas yang dicapai siswa baru sebesar 69,96. Hal tersebut disebabkan ada aspek tertentu yang nilainya masih sangat rendah. Fenomena ini terlihat pada aspek mekanik tulisan yang masih berada pada kategori kurang. Aspek tersebut berada pada kategori kurang karena siswa masih ragu-ragu dalam penggunaan tanda titik dan koma. Siswa juga sering mengulang-ulang kata yang sama dalam satu kalimat. Hal ini menyebabkan sebagian besar kalimat siswa menjadi tidak efektif dan berlebih. Siswa sering lupa dalam menulis kalimat pertama dalam paragraf menjorok ke dalam sehingga kohesi dan koherensi antarparagraf menjadi tidak jelas. 128 Siswa yang telah mencapai nilai ketuntasan belajar disebabkan oleh mereka telah menerapkan materi yang telah disampaikan guru tentang cara penggunaan ejaan dan tanda baca, cara menulis opini berdasarkan tema yang ada dalam karikatur, cara menggunakan kalimat efektif, cara menulis opini menjadi beberapa paragraf sehingga terjadi keterpaduan antarkalimat dan antarparagraf. Siswa-siswa tersebut juga memperhatikan aspek penilaian sehingga mereka memaksimalkan kemampuan mereka. Siswa yang belum mencapai nilai ketuntasan belajar disebabkan oleh kebiasaan buruk menulis opini yang masih dilakukan siswa. Padahal, guru telah memberikan contoh menulis opini dengan baik dan benar. Selain itu, siswa masih banyak yang salah dalam penggunaan ejaan dan tanda baca. Siswa masih menulis karangan yang isinya biasa saja. Pilihan kata dalam karangan siswa yang tidak tepat dan diulang-ulang. Kalimat yang digunakan siswa masih kurang efektif karena ragu-ragu dalam menggunakan tanda titik dan koma serta sering mengulang kata. Kohesi dan koherensi antarkalimat dan antarparagraf yang kurang sesuai. Kebiasaan buruk siswa yang tidak menulis opini menjadi beberapa paragraf yang kalimat utamanya menjorok ke dalam. Siswa tidak menyukai atau menguasai tema dalam karikatur yang diperolehnya sehingga siswa kurang lancar dalam mennyampaikan ide atau gagasannya dalam sebuah tulisan. Biasanya hal ini terjadi pada siswa yang mendapat tema tentang bencana alam. Siswa kurang aktif dalam kegiatan kelompok dan juga kurang aktif apabila disuruh maju ke depan kelas. Selain itu, siswa kurang memperhatikan aspek penilaian. Oleh karena itu, pada pembelajaran siklus II, guru harus menukar karikatur pada masing- 129 masing kelompok agar siswa tidak bosan dengan tema yang ada mungkin mendapatkan tema yang dia sukai. Guru juga harus memberi penguatan tentang materi penggunaan ejaan dan tanda baca, keefektifan kalimat, serta kohesi koherensi antarkalimat dan antarparagraf. Selain hasil tes yang masih rendah, perilaku belajar yang ditunjukkan siswa selama proses pembelajaran menulis opini juga masih belum memuaskan. Pembelajaran menulis opini dengan pendekatan proses melalui media karikatur konteks sosiokultural sangat menarik karena memanfaatkan teknologi komunikasi dan informasi. Siswa bisa mengomentari tulisan teman-temannya melalui telepon genggam dan situs internet. Pada pembelajaran siklus I masih ada siswa yang kurang aktif dalam kegiatan kelompoknya dan bergantung pada siswa-siswa yang aktif dan pintar. Hal ini menyebabkan mereka kurang paham akan isi karikatur sehingga tidak bisa membuat tulisan dengan baik. Pada siklus I masih banyak siswa yang belum mencapai nilai ketuntasan belajar dan masih banyak siswa yang menunjukkan perilaku yang kurang memuaskan, maka pembelajaran harus diperbaiki pada siklus II. 4.1.2 Hasil Penelitian Siklus II 4.1.2.1 Hasil Tes Siklus II Hasil tes menulis opini dengan pendekatan proses melalui media karikatur konteks sosiokultural pada siswa kelas XI administrasi perkantoran SMK Pelita Nusantara 01 Semarang secara umum masih menggunakan 5 aspek yang dinilai yaitu aspek kualitas isi, aspek organisasi tulisan, aspek pilihan kata, aspek penggunaan bahasa, serta aspek mekanik tulisan.

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS AKSARA JAWA MELALUI MODELING THE WAY DENGAN MEDIA FLASHCARD PADA SISWA KELAS IV SDN MANGKANGKULON 01 SEMARANG

1 32 229

Peningkatan Keterampilan Menulis Narasi Melalui Model Quantum Teaching Berbantuan Media Puzzle Pada Siswa Kelas IVB SD Negeri Ngaliyan 01 Semarang

0 5 257

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN ANAK MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL DENGAN MEDIA KARTU WARNA PADA SISWA KELAS IVB SDN SAMPANGAN 01 SEMARANG

0 4 354

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS AKSARA JAWA MELALUI MODEL PROBLEM BASED INSTRUCTION DENGAN MEDIA FLASHCARD SISWA KELAS IV SDN PATEMON 01 SEMARANG

0 20 237

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS DESKRIPSI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TERPADU DENGAN MEDIA PICTURE HANGER PADA SISWA KELAS II B SDN TAWANG MAS 01 SEMARANG

3 79 356

Peningkatan Keterampilan Menulis Puisi Melalui Media Gambar Pada Siswa Kelas V SD Kanisius Kurmosari 02 Semarang.

0 0 1

( ABSTRAK ) Peningkatan Keterampilan Menulis Slogan pada Siswa Kelas VIII SMP Muhammadiyah Wiradesa Kabupaten Pekalongan Melalui Gambar Karikatur di Media Massa.

0 0 2

Peningkatan Keterampilan Menulis Slogan pada Siswa Kelas VIII SMP Muhammadiyah Wiradesa Kabupaten Pekalongan Melalui Gambar Karikatur di Media Massa.

2 18 166

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS DIALOG BERBAHASA JAWA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN KOOPERATIF BERBASIS KONTEKS SOSIOKULTURAL PADA SISWA KELAS VII B SMP 1 PETANAHAN KABUPATEN KEBUMEN.

0 20 134

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS TEKS DRAMA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR SISWA KELAS XI IA SMA MUHAMMADIYAH 1 SEMARANG.

0 4 183