Hasil Angket Siklus II

159 dan raut wajah mereka pun berubah sesuai dengan maksud dan tujuan yang terkandung dalam karikatur. Berdasarkan pertanyaan yang ketiga siklus II, dari keenam siswa yang diwawancarai dapat diketahui bahwa siswa-siswa tersebut menyukai karikatur konteks sosiokultural karena gambarnya Keenam siswa yang diwawancarai menyatakan menyukai karikatur konteks sosiokultural yang dihadirkan guru ke dalam kelas. Pada pembelajaran ini, dari pertanyaan keenam dan ketujuh dapat diketahui bahwa keenam siswa yang diwawancarai menyatakan suka dibimbing oleh guru.

4.1.2.2.4 Hasil Angket Siklus II

Hasil angket pada siklus II dapat dilihat pada tabel 4.18 berikut. Tabel 4.18. Perolehan Hasil Angket Siklus II No Aspek Amatan Skor Jumlah siswa Jumlah Nilai Nilai Rata- Rata STS TS S SS 1 Saya senang diajar guru tadi f 0 0 10 39 49 186 94.90 0 0 20.41 79.59 100 2 Setelah diajar guru tadi saya jadi suka menulis f 0 0 27 22 49 169 86.22 0 0 55.10 44.90 100 3 Saya jadi tahu cara menulis yang benar setelah belajar bersama teman- teman kelompok saya f 0 0 19 30 49 177 90.31 0 0 38.78 61.22 100 4 Suasana kelas dapat saya suka jika kelas tenang saat saya menulis f 0 0 11 38 49 185 94.39 0 0 22.45 77.55 100 5 Saya menyukai karikatur konteks f 0 0 22 27 49 174 88.78 160 sosiokultural 0 0 44.90 55.10 100 6 Karikatur konteks sosiokultural tadi membuat saya bisa menulis opini dengan lancar f 0 0 17 32 49 179 91.33 0 0 34.69 57.14 100 7 Saya senang dibimbing diberitahu mana yang benar dan tidak oleh guru tadi f 0 0 11 38 49 185 94.39 0 0 22.45 77.55 100 8 Kegiatan belajar di kelas tadi menyenangkan. f 0 0 19 30 49 177 90.31 0 0 38.78 61.22 100 Pada tabel 4.18 dapat dilihat, jumlah siswa yang memilih SS, S, TS, dan STS pada setiap aspek angket. Pada aspek pertama, aspek yang menunjukkan perasaan siswa ketika diajar guru dalam pembelajaran menulis opini dengan pendekatan proses melalui media karikatur konteks sosiokultural. Ada 39 siswa atau 79,59 dari jumlah keseluruhan siswa yang memilih SS Sangat Setuju dan 10 siswa atau 20,41 dari jumlah keseluruhan siswa memilih S Setuju, dan tidak ada satupun siswa yang memilih TS dan STS. Hal ini berarti semua siswa senang dengan cara mengajar guru peneliti dalam pembelajaran pendekatan proses melalui media karikatur konteks sosiokultural. Berikutnya aspek yang kedua, aspek yang menunjukkan apakah siswa sekarang menjadi lebih senang menulis setelah diajar guru dalam pembelajaran menulis opini dengan pendekatan proses melalui media karikatur konteks sosiokultural. Pada aspek ini diperoleh bahwa sebanyak 22 siswa atau 44,90 dari jumlah keseluruhan siswa memilih SS Sangat Setuju, 27 siswa atau 55,10 memilih S Setuju, dan tidak ada satupun siswa yang memilih TS Tidak Setuju 161 dan STS Sangat Tidak Setuju. Hal ini berarti metode pembelajaran yang digunakan oleh guru dapat memotivasi siswa untuk menulis. Pada siklus II ini guru telah berusaha agar siswa yang tidak termotivasi menjadi termotivasi dalam menulis. Berkaitan dengan metode pembelajaran, pada aspek ketiga dibicarakan mengenai perasaan siswa mengenai diskusi kelompok dalam pembelajaran menulis opini dengan pendekatan proses melalui media karikatur konteks sosiokultural. Pada aspek yang ketiga, diperoleh 30 siswa atau 61,22 dari jumlah keseluruhan siswa memilih SS, 19 siswa atau 38,78 memilih S, dan tidak ada satupun siswa yang memilih TS dan STS. Hal ini berarti siswa kelas XI administrasi perkantoran suka dengan adanya diskusi kelompok dan diskusi kelompok dapat membantu pemahaman siswa mengenai menulis opini. Di antara 49 siswa, tidak ada satupun siswa yang memilih TS tidak setuju maupun STS Sangat tidak setuju. Aspek berikutnya yaitu aspek yang keempat, mengenai perasaan siswa terhadap suasana kelas dalam pembelajaran menulis opini dengan pendekatan proses melalui media karikatur konteks sosiokultural. Pada aspek ini diperoleh 38 siswa atau 75,55 dari jumlah keseluruhan siswa yang memilih SS. Sebanyak 11 siswa atau 22,45 dari jumlah keseluruhan siswa yang memilih S. Dan, tidak ada satupun siswa yang memilih TS tidak setuju dan STS sangat tidak setuju. Perolehan hasil ini berarti siswa kelas XI menginginkan suasana yang tenang pada saat menulis. Pada siklus II ini guru telah menciptakan suasana yang tenang bagi siswa ketika menulis. 162 Dalam pembelajaran ini, satu hal yang penting dan perlu ditanyakan pada siswa adalah mengenai perasaan siswa terhadap media karikatur konteks sosiokultural yang dihadirkan guru dalam proses pembelajaran. Pada aspek yang kelima, diperoleh 27 siswa atau sebanyak 55,10 dari jumlah keseluruhan siswa yang memilih SS. Sebanyak 22 siswa atau sebanyak 44,90 dari jumlah keseluruhan siswa yang memilih S. Tidak ada satupun siswa yang memilih TS tidak setuju dan STS sangat tidak setuju. Perolehan hasil aspek ini berarti semua siswa atau 49 siswa menyukai media karikatur konteks sosiokultural yang dihadirkan guru. Pada siklus II, guru telah membuat dua siswa yang tidak menyukai karikatur yang dihadirkan guru menjadi menyukainya. Aspek berikutnya masih berkaitan dengan media karikatur konteks sosiokultural yang dihadirkan guru dalam proses pembelajaran. Media karikatur tersebut dikaitkan dengan kelancaran siswa dalam menulis opini. Pada aspek yang keenam diperoleh data bahwa 32 siswa atau 57,14 dari jumlah keseluruhan siswa yang memilih SS. Sebanyak 17 siswa atau 34,69 dari jumlah keseluruhan siswa yang memilih S. Dan tidak ada satupun siswa yang memilih TS dan STS. Perolehan hasil ini berarti karikatur konteks sosiokultural yang dihadirkan guru dalam proses pembelajaran dapat membantu siswa dalam menulis opini dengan lancar. Dengan kata lain, dengan adanya karikatur konteks sosiokultural siswa menjadi lebih lancar dalam menuangkan ide atau gagasannya ke dalam sebuah tulisan. Peristiwa nyata dalam kehidupan sehari-hari yang digambarkan dalam tema karikatur memudahkan siswa dalam menulis opini. 163 Selain siswa senang dengan media yang digunakan, tapi siswa juga senang dengan strategi pembelajaran yang dilakukan oleh guru. Hal ini terbukti dengan perolehan hasil pada aspek ketujuh. Aspek ketujuh berkenaan dengan perasaan siswa ketika dibimbing oleh guru dalam proses pembelajaran. Pada aspek yang ketujuh, diperoleh 38 siswa atau 77,55 dari jumlah keseluruhan siswa yang memilih SS. Sisanya, sebanyak 11 siswa atau 22,45 dari jumlah keseluruhan siswa yang memilih S. Dan tidak ada satupun siswa yang memilih TS tidak setuju dan STS sangat tidak setuju. Perolehan hasil ini berarti siswa lebih menyukai dibimbing guru dalam proses pembelajaran. Dengan demikian, siswa tahu di mana letak kesalahannya dan dapat memperbaikinya dengan segera. Siswa senang dibimbing guru asalkan guru mengadakan pendekatan yang lebih bersahabat, tidak dengan kekerasan atau bentakan. Siswa senang diberikan motivasi untuk menulis. Selanjutnya aspek yang kedelapan yaitu pendapat siswa mengenai perasaan siswa terhadap kegiatan pembelajaran di kelas. Pada aspek ini, diperoleh data bahwa 30 siswa atau 61,22 dari jumlah keseluruhan siswa yang memilih SS. Sisanya, sebanyak 19 siswa atau 38,78 dari jumlah keseluruhan siswa yang memilih S. Dan tidak ada satupun siswa yang memilih TS tidak setuju dan STS sangat tidak setuju. Perolehan hasil ini berarti siswa merasa bahwa kegiatan pembelajaran menulis opini dengan pendekatan proses melalui media karikatur konteks sosiokultural yang telah dilakukan sangat menyenangkan. Kegiatan pembelajaran yang menyenangkan ini mempengaruhi siswa dalam menulis. Siswa menulis opini dengan hati senang dan tidak terpaksa. 164

4.1.2.2.5 Hasil Dokumentasi

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS AKSARA JAWA MELALUI MODELING THE WAY DENGAN MEDIA FLASHCARD PADA SISWA KELAS IV SDN MANGKANGKULON 01 SEMARANG

1 32 229

Peningkatan Keterampilan Menulis Narasi Melalui Model Quantum Teaching Berbantuan Media Puzzle Pada Siswa Kelas IVB SD Negeri Ngaliyan 01 Semarang

0 5 257

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN ANAK MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL DENGAN MEDIA KARTU WARNA PADA SISWA KELAS IVB SDN SAMPANGAN 01 SEMARANG

0 4 354

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS AKSARA JAWA MELALUI MODEL PROBLEM BASED INSTRUCTION DENGAN MEDIA FLASHCARD SISWA KELAS IV SDN PATEMON 01 SEMARANG

0 20 237

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS DESKRIPSI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TERPADU DENGAN MEDIA PICTURE HANGER PADA SISWA KELAS II B SDN TAWANG MAS 01 SEMARANG

3 79 356

Peningkatan Keterampilan Menulis Puisi Melalui Media Gambar Pada Siswa Kelas V SD Kanisius Kurmosari 02 Semarang.

0 0 1

( ABSTRAK ) Peningkatan Keterampilan Menulis Slogan pada Siswa Kelas VIII SMP Muhammadiyah Wiradesa Kabupaten Pekalongan Melalui Gambar Karikatur di Media Massa.

0 0 2

Peningkatan Keterampilan Menulis Slogan pada Siswa Kelas VIII SMP Muhammadiyah Wiradesa Kabupaten Pekalongan Melalui Gambar Karikatur di Media Massa.

2 18 166

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS DIALOG BERBAHASA JAWA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN KOOPERATIF BERBASIS KONTEKS SOSIOKULTURAL PADA SISWA KELAS VII B SMP 1 PETANAHAN KABUPATEN KEBUMEN.

0 20 134

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS TEKS DRAMA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR SISWA KELAS XI IA SMA MUHAMMADIYAH 1 SEMARANG.

0 4 183