Organisasi Tulisan Unsur-Unsur dalam Tulisan

43

2.2.3.3 Unsur-Unsur dalam Tulisan

Tujuan menulis adalah mengungkapkan isi gagasan, perasaan, dan pendapat secara jelas dan efektif kepada pembaca. Karena itu, ada beberapa unsure dalam tulisan yang perlu diperhatikan untuk mencapai tulisan yang efektif. Secara garis besar unsur-unsur tersebut terbagi menjadi dua bagian yaitu unsur organisasi tulisan dan unsur kebahasaan.

2.2.3.3.1 Organisasi Tulisan

Achmadi 1988 membagi tingkatan satuan bahasa dalam menulis sebagai berikut: kata, kalimat, paragraf, dan wacana. Sementara Keraf dalam bukunya yang berjudul “Komposisi” membagi tingkatan satuan bahasa menjadi: kata, kalimat, dan paragraf. Kalimat merupakan suatu bentuk bahasa yang mencoba menyusun dan menuangkan gagasan-gagasan seseorang secara terbuka untuk dikomunikasikan kepada orang lain. Setingkat lebih tingi dari kalimat adalah paragraf. Ramlan 1993:1 menjelaskan paragraf sebagai bagian dari suatu karangan atau aturan yang terdiri dari sejumlah kalimat yang mengungkapkan satuan informasi dengan ide pokok sebagai pengendali. Tataran yang lebih tinggi dari paragraf adalah wacana. Sebuah paragraf dapat dikatakan sebagai model karangan, tetapi karangan yang terkecil. Karena itu organisasi karangan dalam beberapa paragraf meliputi kesatuan, koherensi, dan kecukpan pengembangan. a. Kesatuan Setiap paragraf hanya memiliki satu pikiran utama sebagai pengendali. Fungsi paragraph adalah mengembangkan pikiran utama itu ke dalam kalimat-kalimat yang menyimpang dari pikiran utama. Semua kalimat harus bersatu 44 mendukung satu pikiran utama. Ramlan menyebutkan istilah kesatuan dengan istilah kepaduan. Lebih lanjut Ramlan mengatakan bahwa informasi yang dinyatakan dalam kalimat yang satu b. Koherensi Koherensi menitikberatkan hubungan antara kalimat dengan kalimat dalam sebuah paragraf atau hubungan antara paragraf dengan paragraf dalam sebuah wacana. Koherensi merupakan syarat keberhasilan sebuah karangan. Tanpa adanya koherensi, kumpulan informasi dalam kalimat tidak akan menghasilkan paragraf. c. Kecukupan Pengembangan Tulisan yang mudah dipahami oleh pembaca sangat bergantung pada cara mengembangkan karangannya. Sebuah tulisan dapat dikembangkan dengan perincian yang cukup sehingga tulisan menjadi jelas. Perincian tersebut juga harus dikembangkan berdasarkan pemikiran yang logis. Kecukupan pengembangan dalam hal ini lebih menekankan pada urat-uratan pikiran. Cara mengembangkan pikiran utama menjadi sebuah paragraf dan menentukan adanya hubungan, baik pikiran utama dan pikiran penjelas, pikiran penjelas dengan pikiran penjelas, dapat dilihat dari urutan perinciannya. Urutan secara logis didasarkan pada penulis atas hubungan dari perincian-perincian itu. Penggunaan hubungan yang logis dapat dilakukan melalui berbagai cara, misalnya dengan perbandingan dan pertentangan, sebab akibat, khusus umum, dan sebagainya. Metode hubungan logis ini hanya berfungsi sebagai pola umum bagaimana suatu argumentasi dapat dikembangkan. 45

2.2.3.3.2 Aspek Kebahasaan

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS AKSARA JAWA MELALUI MODELING THE WAY DENGAN MEDIA FLASHCARD PADA SISWA KELAS IV SDN MANGKANGKULON 01 SEMARANG

1 32 229

Peningkatan Keterampilan Menulis Narasi Melalui Model Quantum Teaching Berbantuan Media Puzzle Pada Siswa Kelas IVB SD Negeri Ngaliyan 01 Semarang

0 5 257

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN ANAK MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL DENGAN MEDIA KARTU WARNA PADA SISWA KELAS IVB SDN SAMPANGAN 01 SEMARANG

0 4 354

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS AKSARA JAWA MELALUI MODEL PROBLEM BASED INSTRUCTION DENGAN MEDIA FLASHCARD SISWA KELAS IV SDN PATEMON 01 SEMARANG

0 20 237

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS DESKRIPSI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TERPADU DENGAN MEDIA PICTURE HANGER PADA SISWA KELAS II B SDN TAWANG MAS 01 SEMARANG

3 79 356

Peningkatan Keterampilan Menulis Puisi Melalui Media Gambar Pada Siswa Kelas V SD Kanisius Kurmosari 02 Semarang.

0 0 1

( ABSTRAK ) Peningkatan Keterampilan Menulis Slogan pada Siswa Kelas VIII SMP Muhammadiyah Wiradesa Kabupaten Pekalongan Melalui Gambar Karikatur di Media Massa.

0 0 2

Peningkatan Keterampilan Menulis Slogan pada Siswa Kelas VIII SMP Muhammadiyah Wiradesa Kabupaten Pekalongan Melalui Gambar Karikatur di Media Massa.

2 18 166

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS DIALOG BERBAHASA JAWA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN KOOPERATIF BERBASIS KONTEKS SOSIOKULTURAL PADA SISWA KELAS VII B SMP 1 PETANAHAN KABUPATEN KEBUMEN.

0 20 134

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS TEKS DRAMA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR SISWA KELAS XI IA SMA MUHAMMADIYAH 1 SEMARANG.

0 4 183